BAB 1


Mengunjungi GUNUNG SIN TUO 

( GUNUNG KEPALA HATI ) 

Melihat Goa Neraka 


Buddha Chi Kung tiba, 

Tanggal 16 AGUSTUS 1976 ( PE GWEE CAP LAK – 2527 ) 



Syair : 

Surga dan Neraka di Kepala Hati, 

baik dan jahat tergantung Niat, 


* * *



Kini Chi Hoet sebagai pengantar Yang Shen 

mengikuti aku naik Teratai untuk berkeliling.



Chi Hoet : 

Yang Shen malam ini kita ber-dua 

mengelilingi atau mengunjungi Alam Neraka, 

apa perasaan-mu ?



Yang Shen : 

Pertama-tama, saya harus banyak Terimakasih 

atas Kemuliaan Hati Yang Maha Kuasa, 

memberikan kesempatan ini untuk mengunjungi Neraka, 

betapa senang hati-ku.




Chi Hoet : 

Dari Langit Selatan menuju Vihara Shen Shien, 

Para Murid rajin mengembangkan usaha Kebaikan, menasehati Dunia, 

menyebarluaskan Buku-Buku Kebaikan serta Kitab-Kitab Suci 

untuk di-baca oleh Manusia, 

Hawa TAO Kebaikan menembus Bumi, 

sebab itu Giok Tee memberikan Titah 

untuk mengarang Buku MENGUNJUNGI ALAM NERAKA, 

membuka rahasia Neraka yang akan kita kunjungi 

adalah tempat-tempat yang tidak pernah dikelilingi oleh Orang Lain.




Setelah kamu menyaksikan, 

kamu harus memberitahukan Para Manusia di Dunia. 

Dulu Yang Shen pernah menulis 

dan saya pernah menjelma untuk mengajari, 

maka terikat-lah Guru dan Murid. 

Kini, Yang Maha Kuasa mengatur kita ber-dua lagi 

untuk mengunjungi dan dibuatkan Buku 

karena senang dengan sifat Saya yang jujur nan serius. 

Yang paling bisa menyadari Hati Manusia 

dan mengajak Para Manusia untuk berbuat Kebaikan, 

sekarang mari-lah kita berangkat.




Yang Shen : 

Terimakasih atas Ajaran Guru, saya pernah dengar, 

kalau ke Neraka harus naik kuda Dewa atau duduk di Teratai, 

kok Guru suruh saya jalan kaki.




Chi Hoet : 

Betapa polos-nya hati kamu, 

jalanan ke Neraka mana enak dijalani.

Kamu masih ingin terbang, 

sekarang di Dunia ini sudah maju dan modern, 

mau ke mana bisa naik pesawat atau naik mobil. 

Kamu juga ingin duduki.

Sebenarnya Neraka tidak memiliki Pintu, 

tetapi Manusia sendiri yang mendatangi, 

jangan-lah bermimpi lagi, 

setelah melewati jalanan yang betapa susah-nya, 

baru bisa ke Surga.




Yang Shen :  Saya lihat Guru seperti mabuk minum ya ?



Chi Hoet : 

Memang saya habis minum, 

karena sudah lihat semua-nya di Dunia ini, 

betapa menakutkan Hati-nya Manusia, 

susah menebak Hati Manusia, 

hingga hati-ku pun sedih dibuat-nya, 

hanya bisa minum arak untuk melepaskan kesedihan. 

Saya lihat lebih baik kamu juga minum, biar mabuk sekalian. 




Yang Shen : 

Saya tidak biasa minum arak, Guru bisa saja membuat lelucon.




Chi Hoet : 

Baik-lah !. Waktu-nya terbatas, 

saya akan menjelmakan sebatang Kembang Teratai, 

kamu dan saya naik Teratai ya ! 




Yang Shen : 

Guru kamu memang hebat, hanya dengan jampean, 

sebatang Teratai Putih langsung timbul,

kaki saya tidak bersih, tidak berani naik.




Chi Hoet : 

Jika hati bersih, tidak apa menaiki-nya. 

Ada pepatah Teratai timbul di tanah yang kotor, 

namun tetap bersih.




Yang Shen : 

Kalau begitu saya akan coba, 

saya sudah duduk dan sekarang kita mau ke arah yang mana ? 




Chi Hoet : 

Coba kamu merem atau tutup mata, saya yang anterin. 



Yang Shen :  Ya, saya turuti.



Chi Hoet :  Sekarang kamu boleh buka mata-mu. 




Yang Shen : 

Ini ada di mana ?. 

Kenapa di depan ada sebuah Gunung tinggi 

dan di tembok Gunung tertulis SHIN TUO SHAN (Gunung Kepala Hati), 

huruf-nya terang menyinari.




Chi Hoet : 

Gunung ini dinamakan GUNUNG KEPALA HATI, 

menuju ke atas Gunung ialah PINTU KE SURGA. 

Coba kamu lihat, 

di samping Gunung ada sebuah goa, 

gelap dan tidak terlihat dasar-nya, 

itu-lah GOA NERAKA.


* * 

Jika Hati Manusia mulia dan tulus, 

setelah meninggal akan menuju ke atas Gunung. 

Jika banyak berbuat dosa,

setelah meninggal Roh-nya akan kemari.


* * 


Setelah melihat huruf : SHIN TUO SHAN, 

ke-dua mata akan susah terbuka, 

tidak terasa dan jatuh ke dalam jurang Goa Neraka, 

sebab itu ada perkataan Orang Suci dulu : 

“Hati bisa membuat Surga dan Hati pun bisa membuat Neraka”, 

hanya tergantung perbuatan 

yang membedakan Surga atau ke Neraka.




Yang Shen : 

Oh sebenar-nya begitu, 

Surga atau Neraka terserah Manusia-nya, 

mau jadi Dewa atau mau jadi Setan.




Chi Hoet : 

Karena malam ini waktu-nya terbatas, 

sampai di sini-lah kunjungan kita, 

bersiap-lah untuk pulang, cepat naik ke atas Teratai. 




Yang Shen : Ya Guru. 



Chi Hoet : 

Cepat tutup mata-mu, 

karena mata orang biasa tidak tahan serangan Hawa Im (Hawa Alam Baka). 




Yang Shen : Ya, kencang benar angin itu, saya tidak tahan. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien telah tiba, turun-lah Yang Shen, 

Roh kembali ke badan.