Mengunjungi Tingkatan Ke-2
dan Mengobrol Dengan CHUU CHIANG HUANG
dan Meninjau Tempat Berceramah
Tahun 1976, LUN PE GWEE, JI CAP LAK
Chi Hoet :
Keliling Alam Baka untuk mengarang Buku,
sungguh membuat repot Manusia dan Para Dewa.
Demi menolong Manusia di Dunia
maka rela berkorban,
namun : MENYENANGKAN BERBUAT AMAL,
Para Murid ikut-ikutan menjadi capai
menunggu sampai tengah malam.
* *
Buddha, saya pun terharu
dan kini Tiga Lapisan saling menunjang,
lapisan atas tembusan ke Langit,
lapisan tengah ke Para Manusia
dan lapisan bawah tembus ke Alam Baka.
* *
Manusia dan Langit sibuk bersama
dan Pintu Kesucian terbuka,
menurunkan Ajaran yang Benar,
bagi yang bertapa ada jodoh-nya bisa lulus dari tapaan.
Yang tidak ber-jodoh pun ber-Sembahyang demi Kebaikan.
Dari jalanan yang jauh di Surga,
melihat Vihara Amal pada berdiri
dan dimana-mana nampak Kedamaian
tertolong oleh Roh-Roh dosa di Alam Neraka.
Hari ini akan mengajak Yang Shen
keliling Neraka Ke-1 lagi,
menjelaskan keadaan Neraka kepada Dunia.
Yang Shen siap berangkat !
Yang Shen : Saya sudah siap.
Chi Hoet :
Hari ini yang akan kita kunjungi adalah Tingkatan Ke-2,
harus ber-semangat.
Yang Shen :
Siap !.
Jika terdapat kesalahan atau kekurangan,
harap Guru memarahi saya.
Chi Hoet :
Tidak apa-apa.
Cepat duduk yang benar.
Siap berangkat.
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen :
Di depan adalah tempat apa ?.
Terlihat Manusia berduyun-duyun
dan di-kawal oleh Kepala Sapi dan Wajah Kuda.
Chi Hoet :
Ini adalah Tingkatan Ke-2,
cepat jalan.
Yang Shen :
Di depan sudah datang sebaris Orang
dan di tengah nampak seorang yang kokoh badan-nya
dan ber-pakaian jubah yang kuno
seperti pakaian Dewa
yang ada di dalam foto di Vihara
dan mengkilap lagi,
sungguh gagah
serta di samping-nya ada Jenderal Pengawal-nya.
Chi Hoet :
Dia adalah Chuu Chiang Huang ( Yiam Wong Chuu Ching )
dari Tingkatan Ke-2,
cepat beri Hormat.
Yang Shen :
Salam Berjumpa,
Chuu Chiang Huang dan Para Pejabat Dewa.
Yiam Wong :
Tidak usah beri Hormat, cepat bangun.
Selamat Datang Chi Hoet dan Yang Shen kemari.
Tingkatan di sini telah menerima Titah
bahwa Vihara kamu mau mengarang
Buku KELILING ALAM NERAKA
serta meninjau Ke-10 Tingkatan Neraka
dan tadi baru menerima surat dari Chi Hoet.
Mengetahui hari ini kalian mau datang,
maka menyambut kemari.
Silahkan kalian masuk ke dalam ruangan.
Chi Hoet :
Terimakasih.
Yang Shen mari ikut Yiam Wong ke dalam.
Yiam Wong :
Silahkan duduk di ruangan Tamu ini.
Jenderal, tuang teh !
Yang Shen :
Terimakasih, malam ini kami merepotkan,
harap dimaafkan
dan mohon Yiam Wong banyak memberikan Petunjuk
dan menjelaskan keadaan dari Tingkatan Ke-2 ini.
Yiam Wong :
Tidak usah sungkan.
Tingkatan Ke-2 ini
boleh dikatakan tempat yang mulai menggunakan hukuman
dari Sepuluh Tingkatan.
Roh-Roh yang diserahkan dari Tingkatan Ke-1,
dosa-dosa-nya dibuat jelas
namun masih ada Roh dosa yang bandel,
karena sudah biasa,
biar sudah masuk ke Neraka tetap tidak mau insaf,
maka sesampainya di sini
akan di-buka-kan BUKU PERBUATAN
yang menunjukkan dosa-dosa-nya.
* *
Jika termasuk Kuasa di Tingkat Ke-2 ini,
maka akan di-hukum ke dalam 16 Neraka Kecil
atau Neraka Kecil yang baru didirikan
untuk di-hukum di sana.
Karena keadaan di Dunia kian di-perbaharui,
maka di dalam Neraka ditambah banyak penjara,
arti-nya mengikuti zaman
dan juga untuk meng-hukum Para Roh yang berdosa.
Chi Hoet :
Perubahan Ilmu Matematika terjadi di Bumi
dan banyak menciptakan benda
yang menjadi pemandangan di Langit.
Perubahan apa pun yang ada di Dunia
maka baik di Surga maupun di Neraka
akan terlihat keadaan-nya.
* *
Maka apa pun perbuatan Manusia,
yang terjadi di rumput atau di pohon,
Langit akan seperti kaca yang besar
dan langsung mencerminkan
dan memancarkan ke Istana Bumi dan terlihat jelas,
jangan menganggap bahwa Dunia sudah maju.
Dewa dan Setan bisa menghilang,
menciptakan segala benda yang kelihatan
untuk memenangkan benda yang tidak kelihatan.
Tidak tahu-nya justru yang tidak kelihatan itu yang berkuasa
dan itu karena gerakan Para Dewa dan Setan, Manusia hanya dipergunakan.
Yang Shen :
Oh begitu !.
Manusia di Dunia bilang tidak pernah melihat Neraka,
tidak tahu-nya
kini pemandangan itu jelas terlihat oleh saya.
Sungguh aneh dan menakutkan.
Seperti saya sudah datang ke Dunia lain.
Yiam Wong :
Karena saya banyak tugas,
tidak bisa lama-lama menemani kalian.
Suruh Jenderal mengajak Yang Shen keliling.
Jenderal : Siap laksanakan.
Yang Shen :
Roh-Roh yang di depan ruangan
ada yang kepala-nya dijepit oleh papan
dan tangan di-borgol rantai besi,
lebih kasihan kelihatan-nya
dibanding di-hukum di Dunia.
Yiam Wong membuka sidang,
memukul meja dan berteriak
seperti Orang desa yang memarahi kerbau.
Jenderal :
Waktu terbatas,
Yang Shen jangan lama-lama di sini,
ikuti saya keluar ruangan.
Chi Hoet :
Mari jalan, jangan lihat di sini lagi.
Yang Shen :
Kenapa tempat ini banyak Orang yang berkumpul
namun pada diam tidak bersuara ?
Jenderal :
Karena sekarang sedang waktu-nya
TIGA LAPISAN SALING MENUNJANG,
maka TI CHANG WANG PO SAT
di setiap Tingkat
didirikan tempat untuk ber-Ceramah.
* *
Setiap Roh dosa yang di Neraka
jika masih terdapat Hati Nurani yang baik
atau Roh yang waktu di-siksa terlihat Kelakuan-nya menurut
maka diberikan kesempatan
untuk bergiliran ke tempat ber-Ceramah
untuk mendengarkan Ceramah Dewa Hoet.
Itu-lah sebab-nya
mereka berjalan hati-hati dan tidak berani bersuara,
coba kamu lihat,
mereka sedang antri masuk ke dalam ruangan itu.
Yang Shen :
Berarti di dalam Neraka
juga terdapat tempat ber-Ceramah
untuk menyadarkan serta menolong Roh-Roh yang berdosa
supaya cepat insaf,
tidak kalah dengan Vihara di Dunia
serta tempat Agama-Agama lain
yang tujuan-nya mengajarkan Kebaikan pada Manusia.
Sungguh Mulia Hati Para Dewa Hoet,
tidak kenal lelah,
turun ke Bumi atau Dunia dan ke Neraka
untuk menolong sesama dan Roh-Roh.
Chi Hoet : Kita ikuti Roh masuk.
Yang Shen :
Baik, di depan pintu besar atas-nya
ada palang nama yang tertulis
“TEMPAT BER-CERAMAH ADA DI TINGKAT KE-1”,
Setiap Roh
jika masuk harus mampir ke sebuah pos kecil
yang seperti pos keamanan di pabrik
untuk lapor diri,
kemudian masuk ke dalam.
Jenderal :
Itu tempat tinggal Jenderal yang Jaga Pintu,
tugas-nya mengawasi Roh-Roh yang keluar masuk,
kalau tidak memegang kartu rekomendasi
yang boleh ikut dengar Ceramah
dari Neraka Kecil masing-masing,
tidak dibolehkan masuk.
* *
Saya mau lapor dulu
maksud kalian kemari
adalah mau mengarang Buku,
kalian tunggu sebentar,
saya sudah lapor
dan sekarang ikuti-lah saya ke dalam kelas
dan tunggu di bangku baris depan,
tunggu Dewa Hoet datang.
Chi Hoet :
Sekarang waktu-nya Kwan Si Im Po Sat
dari Laut Selatan tiba kemari,
Yang Shen ber-sujud menyambut kedatangan-Nya.
Yang Shen :
Siap terima Perintah Kwan Im Po Sat
sudah naik ke panggung
siap ber-Ceramah,
kursi-kursi di dalam kelas
seperti kursi yang ada di Dunia.
Kurang lebih ada dua ribu Roh,
nampak-nya mereka semua pada tersenyum
dan Kwan Im Po Sat berdiri di atas Teratai di panggung.
Pakaian-nya serba putih
dan menyebari air dalam botol
dengan mempergunakan daun Liau Niu.
Guru, apa maksud-nya ?
Chi Hoet :
Air Suci untuk dinikmati bersama,
embun suci ditebar pula,
yang berjodoh dapat pertolongan
arti-nya Hati Langit sungguh Mulia
tidak membedakan antara Umat,
jika mau INSAF, memperbaiki kesalahan,
maka akan ditolong,
itu-lah cita-cita Kwan Im Po Sat,
jangan-lah bertanya lagi.
Coba dengar-kan Ceramah Kwan Im Po Sat.
Kwan Si Im :
Chi Hoet dan Yang Shen dari Dunia
hari ini berkumpul kemari,
saya sangat senang,
harap Yang Shen setelah mendengarkan Ceramah saya,
kembali ke Dunia
menerangkan dan menasehati Para Manusia di Dunia.
Juga Para Murid Vihara Shen Shien
demi menolong Manusia hingga mengorbankan segala-nya,
untuk berbuat Kebaikan,
benar-benar Semangat yang terpuji
dan di kemudian hari
pasti dapat kedudukan SHEN SHIEN atau SUCI NAN MURNI,
harap berjuang dengan sungguh-sungguh.
Chi Hoet :
Yang Shen, cepat ber-Terimakasih atas pujian Kwan Im.
Yang Shen :
Terimakasih atas dukungan Kwan Im Po Sat.
Setelah kembali ke Vihara Shen Shien,
saya akan memberitahukan semua Murid
agar jangan mengecewakan harapan Kwan Im Po Sat.
Kwan Si Im :
Sekarang Ceramah dimulai :
“Manusia dari dulu hingga lahir dan meninggal dan lahir
walaupun wujud badan sudah mati
tetapi Rohani tetap hidup.
Roh kalian hari ini tiba di Alam Baka
belum sadar bahwa badan atau tubuh adalah kepalsuan,
Hati Nurani baru asli-nya.
Berat rasa-nya jika saat perpisahan
sehingga timbul Hati yang kurang puas,
kini harus sadar
bahwa pandangan di Dunia hanya-lah impian belaka.
* *
Jodoh dan Kasih Sayang hanya-lah karena karma,
berputar dan saling membalas.
Satu karma dilunasi dan satu di-impaskan
maka kalian harus sadar
jika masih ada keinginan niat ke Dunia,
reinkarnasi tidak akan ada habis-nya.
* *
Bayi lahir di Dunia pintar dan disayangi
walaupun rahasia Langit menonjolkan diri
namun seperti lampu api-nya tidak tahan ditiup angin
maka tidak tahan lama,
karena sifat Manusia cepat lupa diri asal-nya,
sehingga berbuat kesalahan,
* *
karena licik-nya hati,
hingga tidak memancar kembali
sinar murni asli-nya atau asal-nya.
Perbuatan jahat dan dosa-dosa pun timbul,
Dunia jadi kacau.
Maka hilang-lah perikemanusiaan,
kini jatuh ke Neraka.
Walaupun badan sudah rusak
namun dosa kejahatan tetap mengikuti,
* *
ketahui-lah bahwa bayangan tetap mengikuti badan.
Jangan menganggap bahwa tidak terang
maka tidak ada bayangan.
Apa yang dipikirkan otomatis Hati bergerak
dan pembalasan pun segera tiba.
Kalian kini berada di Alam Baka
masih terdapat Hati Nurani yang benar,
bisa menyesali perbuatan kalian.
* *
Sekarang saya menasehati kalian,
cepat-lah insaf,
baik-baik-lah terima hukuman sebagai latihan diri,
agar impas dosa-dosa.
Sabar dan tabah kesakitan,
hilang-kan pikiran yang tidak puas,
Saya pasti mau menolong kalian nanti.
Chi Hoet : Cepat antar.
Yang Shen :
Ya, Terimakasih Kwan Im Po Sat.
Semua Roh bersujud
mengantar kepergian Kwan Im Po Sat
dan banyak yang terharu dan menangis.
Chi Hoet :
Kwan Im merasa kasihan pada Para Roh,
maka memberikan Ceramah dan Nasehat.
Benar-benar Hati-nya Po Sat tergugah,
harap Para Umat di Dunia cepat sadar.
Jika masih terdapat badan
maka membina-lah diri sekarang
agar bisa menghindari penderitaan di Neraka,
kalau mau berlatih nanti agak susah.
Sekarang waktu pun tiba,
saat-nya kita kembali ke Vihara.
Jenderal :
Jika ada kekurangan,
harap Chi Hoet dan Yang Shen sudi memaafkan.
Yang Shen :
Mana, saya-kan Manusia biasa,
tidak berani bicara memaafkan.
Justru nanti saya yang kurang ajar.
Guru, kini setiap Tingkatan disediakan tempat ber-Ceramah,
kapan Roh dosa bisa menghapus dosa-nya dan bebas kembali.
Chi Hoet :
Yang disediakan tempat ber-Ceramah di setiap Tingkatan
adalah dasar-dasar-nya
untuk melatih Hati Nurani Para Roh,
kemudian dilatih lagi
ke tempat Ceramah yang lebih tinggi Pelajaran-nya
dan jangan bertanya lagi.
Sebab waktu sudah habis,
naik ke atas Teratai,
siap pulang
dan jangan lupa ber-Terimakasih
pada Jenderal yang mengantar kita.
Waktu sudah tiba.
Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.