BAB 11


Mengunjungi Neraka Kecil 
Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja 


Tahun 1976, CAP GWEE, CE SHA 



Chi Hoet : 

Kematian dan Kelahiran adalah urusan besar di Dunia 

dan Manusia tidak lepas dari Kematian dan Kelahiran. 

Pepatah Chang Chu : 

SAYA SEBENARNYA TIDAK MAU LAHIR 

TETAPI SAYA LAHIR JUGA KE DUNIA INI. 

SAYA JUGA TIDAK RELA UNTUK MATI 

NAMUN AJAL KEMATIAN PUN TIBA. 


* *


Arti-nya Kematian atau Kelahiran 

bukan Kekuasaan Manusia 

juga tidak bisa menentukan Kelahiran atau Kematian, 

karena Manusia tidak tahu Ajaran Kematian dan Kelahiran atau Kehidupan. 

Lahir dari mana, 

setelah mati pergi ke mana ?. 


* *


Karena tidak tahu 

maka dikuasai oleh Yiam Wong ( Raja Neraka ) disebut : 

DITENTUKAN YIAM WONG MATI-NYA JAM TIGA PAGI 

MAKA SULIT HIDUP SAMPAI JAM LIMA PAGI, 


* *


kini sedang jumpa 

saat-nya TIGA LAPISAN SALING MENUNJANG, 

jika Manusia bisa mengenal Ajaran Kehidupan 

dan banyak bertapa melatih diri, 

pasti bisa melewati Kematian dan Kelahiran 

serta tidak reinkarnasi kembali, 

karena itu sayangi-lah badan sendiri, 

kini saat-nya sadar dan tahu melatih diri 

masih belum terlambat. 


Yang Shen siap mengelilingi Alam Neraka. 




Yang Shen : 

Ya. Guru tidak bosan-bosan-nya 

memberikan Ajaran dan Nasehat kepada Manusia, 

sungguh membuat Orang jadi terharu. 



Chi Hoet : 

Menolong Manusia adalah Kewajiban saya, 

sebagai Dewa Hoet harus menganggap menolong Manusia 

adalah tanggung-jawab-nya. 

Cepat naik ke atas Teratai. 



Yang Shen : Sudah duduk, boleh berangkat. 



Chi Hoet : 

Sudah tiba di Tingkat Ke-2, Yang Shen turun. 



Yang Shen :  Kenapa malam ini kita kemari lagi ? 



Chi Hoet : 

Setelah ketemu Chuu Chiang Wuang 

kemudian meninjau Bagian Neraka. 




Yang Shen : 

Yiam Wong sudah keluar, mari masuk. 

Selamat Berjumpa lagi Chuu Chiang Wuang dan Pejabat-Pejabat. 



Chuu Chiang Wuang : 

Tidak usah sungkan, 

cepat bangun dan silahkan masuk. 




Chi Hoet : 

Karena waktu terbatas, 

saya pikir tidak usah ke dalam lagi 

dan ajak Yang Shen langsung meninjau 

ke tempat hukuman di Neraka ini. 




Yiam Wong : 

Begini pun boleh, 

Perintah Jenderal ajak Chi Hoet dan Yang Shen untuk meninjau. 



Jenderal :  Siap. Kalian ber-dua ikuti saya jalan. 



Yang Shen : 

Kenapa tempat ini begitu bau seperti kotoran Manusia. 



Jenderal : 

Di depan adalah 

NERAKA KECIL TANAH KOTORAN AIR SENI DAN TINJA, 

maka bau-nya tidak sedap, harap dimaafkan. 



Yang Shen : 

Bau-nya kian mendesak, 

mau bernapas pun susah. 

Guru, saya tidak tahan, 

tidak mau pergi ke sana. 




Chi Hoet : 

 Tidak usah takut, 

Saya punya benda permata, kamu ambil ini. 



Yang Shen : Ini benda apa ? 



Chi Hoet : 

Ini adalah masker penyaring udara, 

cepat pakai, pasti terasa udara yang segar, 

segala bau pun akan hilang. 




Yang Shen : 

Enak dipakai-nya dan bau-bau-an tadi sudah hilang. 

Oh, di depan ada sebuah papan tertulis : 

NERAKA TANAH KOTORAN AIR SENI DAN TINJA 

dan terdengar suara jeritan-jeritan 

serta kepala Manusia terlihat, naik turun dalam air 

dan ke-dua tangan-nya meronta-ronta 

seperti sedang berenang. 




Jenderal : 

Ini-lah tempat-nya Neraka itu. 

Coba maju ke depan dan lihat. 



Yang Shen : 

Baik-baik Guru, 

apakah kamu tidak mencium bau-nya? 




Chi Hoet : 

Tidak ada rasa-nya. 

Saya sudah jadi Buddha. 

Melihat kotoran semua ini seperti tidak melihat. 

Cium bau-nya tapi tidak masuk ke hidung 

dan tidak seperti kamu yang masih Manusia biasa, 

melihat dan mendengar suatu benda saja sudah tergoda. 




Yang Shen : 

Kolam yang besar ini tidak terlihat ujung pangkal-nya 

seperti lautan saja, 

di dalam ada Pria dan Wanita, 

yang tua dan yang muda 

dan di dalam kolam terlihat segumpal-gumpal tinja, 

air seni berbaur menjadi satu. 

Mereka timbul tenggelam sambil menjerit-jerit, 

terbuka mulut maka tertelan kotoran tersebut, 

sungguh memuakkan. 

Guru, saya ingin muntah. 




Chi Hoet : 

Tenangkan hati-mu, 

jangan sampai terganggu oleh pemandangan ini. 



Yang Shen : 

Saya sungguh tidak tahan, Jenderal. 

Mereka berbuat dosa apa di-hukum hingga kemari. 




Jenderal : 

Semua pelacur yang dari Dunia, 

waktu masih hidup di Dunia 

menjual badan-nya demi uang kotor, 

atau Wanita baik-baik ditipu 

dan dijerumuskan ke lembah hitam untuk menjual diri. 

Atau menghisap ganja, 

yang tidak punya pekerjaan tetap 

namun tukang tipu Orang Lain, 

yang suka melacur tidak mau menjaga badan-nya yang bersih, 

yang semasa hidup-nya menjadi Pengawal di Masyarakat hitam 

dan yang dengan sengaja mengadakan arisan 

dan membawa kabur uang Orang Lain dengan alasan bangkrut. 


* * 


Pejabat yang suka korupsi dimana-mana minta bagian 

atau yang membangun rumah 

dan sengaja mengurangi bahan-bahan bangunan-nya. 


* *


Karena perbuatan-nya 

waktu masih hidup di Dunia kotor 

atau menghisap ganja atau morfin 

jadi-lah kotor mulut-nya. 


* *


Setelah meninggal 

maka di-hukum kemari 

biar merasakan kotoran tersebut. 

Para Roh di Neraka ini sungguh menderita, 

yang di-cium dan di-hirup 

adalah bau kencing dan tinja. 


* *


Mulut terbuka akan kemasukan gumpalan tinja, 

perut-nya juga lapar dan haus, 

ingin makan tiada makanan, 

karena di Dunia hanya makan makanan yang kotor 

dan sampai di Neraka di-hukum, demikian. 

Tinja ber-baur air seni seperti tanah, 

makin berontak semakin tenggelam. 




Yang Shen : 

Sungguh kasihan. 

Sekarang di Dunia 

ada bau sedikit sudah menggunakan obat 

untuk menghilangkan bakteri penyakit 

dan Orang kaya akan menggunakan minyak wangi 

untuk menghilangkan bau yang tidak sedap. 


* *


Tetapi jika menggunakan uang hasil keuntungan yang tidak benar, 

biar badan-nya bagus enak dipandang 

namun Hati-nya bau seperti tinja, 

kini di-hukum kemari benar-benar adil. 




Chi Hoet : 

Yang Shen benar ucapan-nya. 

Di setiap gedung mewah di Dunia, 

barang-barang lux, pakaian yang bagus-bagus, 

di-lihat dari luar memang indah dan rapi, 

namun Hati-nya hanya tahu mempergunakan serba akal 

untuk dapat keuntungan yang besar 

tetapi bukan dari usaha yang Benar, 

maka akan seperti kotoran tinja. 

Biar bisa senang seumur hidup 

akan tetapi tiba di Neraka ini, 

keadaan menjadi lain, 

hanya bisa makan kotoran untuk melewati hari. 




Jenderal : 

Tidak usah kasihan pada mereka. 

Mereka adalah makhluk yang memang bisa besar hidup-nya 

karena makan makanan yang tidak bersih, 

untuk ini Nasehati-lah Manusia di Dunia, 

urusan apa pun yang dikerjakan harus-lah Jujur. 


* *


Jangan karena uang 

maka gelap-lah mata 

hingga tega mempergunakan Akal yang tidak sehat 

untuk men-celaka-kan Manusia lain 

atau kerja pada usaha yang tidak benar, 

cari uang kotor, 

setelah mati pasti akan dikirim kemari. 





Yang Shen : 

Kapan Para Roh dosa ini boleh bebas ? 



Jenderal : 

Ditentukan berdasarkan dosa-nya yang berat atau ringan, 

yang pasti minimal di-rendam 

sampai kulit daging-nya hancur. 

Setelah bebas dari hukuman 

baru diserahkan ke Tingkat Lain 

untuk di-sidang lagi tentang dosa-dosa yang lain. 




Yang Shen : Sungguh menakutkan Neraka itu. 



Chi Hoet : 

Waktu sudah habis, 

perjalanan hari ini sampai di sini saja dulu. 

Yang Shen siap untuk pulang 

dan Terimakasih atas Petunjuk Jenderal 

dan Salam untuk Yiam Wong. 



Yang Shen : 

Masker ini sekarang boleh dilepas ya ? 



Chi Hoet : 

Setelah duduk di Teratai baru dilepas, 

kalau tidak, kamu tidak akan tahan. 



Yang Shen : Saya sudah duduk. 



Chi Hoet : 

Sekarang boleh dilepas, berangkat pulang. 

Angin di Alam Baka terasa dingin, 

berlapis-lapis dan ber-bau. 


* *


Wahai Manusia di Dunia, 

cepat-lah melatih diri demi Kebaikan agar lepas dari Neraka, 

hilangkan kesedihan. 



Vihara Shen Shien telah tiba. 

 Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.