Mengunjungi NAI HO CHIAO
(Jembatan Yang Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa)
dan
Meninjau UU CHII IH (Neraka Melantai)
TAHUN 1976, KAUW GWEE, CAP KAO
Chi Hoet :
Para Murid di Vihara Shen Shien
benar-benar membina diri dengan sungguh-sungguh,
benar-benar Semangat yang terpuji
dan kini menerima Titah
untuk mengarang Buku MENGELILINGI ALAM NERAKA.
GIOK TEE ( Sang Kuasa )
sekali-kali memesan dan meng-instruksi-kan
agar Buku ini bisa dijadikan Buku yang tidak ada dua-nya,
untuk menasehati Manusia turun-temurun.
Maka saya senang mengajak Yang Shen mengelilingi Neraka.
Yang Shen :
Terimakasih atas petunjuk Guru,
Para Murid di Vihara Shen Shien
sungguh mengorbankan waktu dan segala benda
untuk menunjang Ajaran Kebaikan,
mencetak Buku dan menyebarkan
untuk menasehati Manusia di Dunia.
Semoga Yang Maha Kuasa mau melindungi
dan mengurangi percobaan
maupun melindungi mereka lepas dari segala dosa.
Chi Hoet :
Niat membina kebanyakan karena keadaan yang memaksa saya,
akan menolong mereka
biar lancar melaksanakan Niat yang benar-benar itu.
Hari ini siap keliling Alam Baka.
Yang Shen naik ke atas Teratai.
Yang Shen : Saya sudah duduk, boleh berangkat.
Chi Hoet : Sudah tiba, turun-lah.
Yang Shen :
Ini tempat apa ?
Kenapa terdengar suara jeritan kesakitan
tidak putus-putus-nya ?
Di depan ada sebuah Jembatan,
Roh yang berada di atas Jembatan
pada berjatuhan ke bawah dan menjerit.
Chi Hoet :
Ini-lah tempat “NAI HO CHIAO”,
Manusia yang telah mati dan berdosa
kebanyakan harus melewati Jembatan ini.
Mari kita ke depan tanya Jenderal agar jadi jelas.
Yang Shen :
Jembatan ini tidak henti-henti-nya ber-goyang
seperti jembatan gantung.
Di atas jembatan terlihat banyak Kepala Kerbau Berwajah Kuda,
masing-masing mengawal Para Roh dosa.
Setelah tiba di tengah jembatan,
Roh di-dorong ke bawah,
sungguh kejam.
Jenderal yang Menjaga Jembatan :
Tadi dapat Surat Pemberitahuan,
Ti Chang Wang tahu bahwa Chi Hoet dan Yang Shen
dari Dunia mau datang
untuk mengarang Buku menasehati Manusia di Dunia,
Selamat Datang.
Chi Hoet :
Tidak apa, kami mau merepotkan kalian.
Jenderal :
Kalian ber-dua ikuti saya.
Saya akan antar ke atas jembatan.
Yang Shen :
Saya tidak berani naik ke atas jembatan,
biar saya lihat dari sini saja.
Chi Hoet :
Tidak usah takut,
Jenderal Sapi dan Kuda tidak akan mendorong kamu ke bawah.
Yang Shen :
Kalau begitu, boleh-lah.
Namun Guru harus memegang tangan saya
karena jembatan ber-goyang terus,
saya takut jatuh.
Chi Hoet :
Baik-lah, saya memegang tangan kamu, cepat jalan.
Yang Shen :
Ai ,ai !.
Di bawah jembatan terdapat banyak ular,
ada seratus ribu ekor ular.
Semua jenis ular ada di sini, sungguh menakutkan.
Ada yang besar-nya seperti pohon kelapa,
men-julur lidah-nya terbuka mulut-nya
dan Roh yang jatuh ke bawah di-gigit
hingga sakit menjerit-jerit.
Kaki saya jadi lemas dan tidak berani lihat lagi.
Guru, kita balik yuk !
Jenderal :
Yang Shen, kamu tidak usah takut,
di bawah jembatan ini disebut JURANG ULAR BERACUN.
Setiap Orang jahat setelah mati,
karena hati-nya jahat senang menipu,
demi harta keuangan mengadu domba Orang,
agar Manusia saling membunuh,
disebut sungguh jahat Hati-nya
dan semua ular beracun ini
merupakan jelmaan dari Hati Manusia yang beracun juga.
* *
Para Roh yang tiba di jembatan ini pasti kaget
dan kaki menjadi lemas,
maka di-dorong-lah mereka ke bawah
oleh Jenderal Sapi dan Kuda.
Biar di-makan ular
karena di bawah terdapat banyak ular.
Jika ular ter-injak, akan menyerang Manusia,
di-gigit lalu di-makan.
Yang Shen :
Sungguh menakutkan,
melihat se-ekor saja sudah menakutkan,
apalagi kalau melihat begitu banyak ular,
bagi yang penakut tidak usah di-dorong
oleh Jenderal Sapi atau Jenderal Kuda.
Setiba di atas jembatan itu sudah takut
dan tidak bisa berbuat apa-apa
hingga jatuh sendiri ke bawah.
Chi Hoet :
Sungguh penakut,
nih saya kasih 3 buah Pil Tenangkan Hati, cepat makan,
jangan sampai terlihat muka yang begitu pucat
dan ber-keringat lagi,
cepat permisi pada Jenderal Penjaga Jembatan,
kita masih mau ke tempat lain.
Yang Shen :
Banyak Terimakasih pada Jenderal Penjaga Jembatan
karena waktu-nya terbatas
tidak berani lama-lama di sini.
Jenderal : Selamat Jalan !
Chi Hoet :
Yang Shen, cepat naik ke atas Teratai.
Kita menuju tempat lain.
Yang Shen :
Saya sudah duduk. Guru, berangkat-lah.
Chi Hoet :
Sudah tiba, cepat turun,
di depan adalah “UU CHIU TI IH”,
Neraka yang baru didirikan,
di Alam Neraka ini termasuk Wilayah
yang dikuasai TINGKAT KE-2.
Pejabat :
Menyambut Chi Hoet dan Yang Shen
dari Dunia tiba ke sini.
Tadi kami sudah terima Pemberitahuan dari Yiam Wong,
mengetahui maksud kedatangan kalian,
silahkan masuk.
Yang Shen :
Terimakasih.
Saya mau tanya Pejabat,
kenapa di dalam Neraka
sinar cahaya yang berwarna merah dan hijau itu
suram dan terdengar jerit kesakitan ?
Chi Hoet :
Yang di-hukum di sini adalah para hostes
(Perempuan yang menemani Lelaki ber-dansa atau menari)
atau Orang kaya yang suka menari.
Kita masuk lihat yang jelas.
Kamu akan mengerti.
Yang Shen :
Ya, oh !.
Di dalam berdesakan banyak Pria maupun Wanita,
yang tua maupun yang muda
dan pakaian-nya modern dan memakai jas.
Wanita yang masih muda ber-pakaian gaun tipis
yang menggairahkan.
Banyak Orang Barat,
setiap menginjak lantai menjerit-jerit
dan ber-jingkrak-jingkrak tidak henti-nya.
Pejabat, ini hukuman apa ?
Pejabat :
Setiap hostes yang tidak menjaga Kelakuan-nya
atau Orang yang sengaja mencari kesenangan
untuk menari ke tempat dansa
setelah mati akan di-hukum kemari,
biar merasakan betapa enak-nya menari
tetapi di sini tidak bisa mabuk kepayang lagi
seperti di Alam Dunia,
ber-senang-senang, ber-dempet-dempet-an dengan Wanita
karena tempat ber-dansa di sini
terbuat dari besi di bawah-nya api menyala,
masih menimbulkan cahaya merah,
jika di-injak pasti kesakitan
sehingga ber-lompat-lompat dan menari
seperti masih hidup di Dunia,
cukup buat mereka ber-nostalgia,
tidak terlupakan
sehingga kaki-nya melepuh dan bengkak daging-daging-nya.
Yang Shen :
Pejabat, keterangan-mu sungguh masuk akal,
hidup senang ber-dansa
setelah meninggal dia lebih puas menari lagi
tetapi karena zaman sudah banyak berubah
menari itu bukan berarti semua jahat.
Ada tarian yang bisa membuat kesehatan badan
jika yang suka menari
maka pasti di-hukum di Neraka,
seperti-nya tidak adil ya.
Pejabat :
Saya akan menjelaskan yang di-hukum di sini,
tetapi bagi Orang yang waktu masih hidup
suka menari hanya-lah alasan belaka,
bukan buat kesehatan tapi karena Wanita,
nah yang jadi Perempuan atau hostes
biar diri-nya dipeluk, di-raba,
untuk mendapatkan uang
setelah ber-dansa maka di-ajak keluar berbuat mesum
atau ada Pemuda yang tidak mendengarkan Nasehat Orangtua
tidak cari tempat yang sehat, untuk ber-olahraga,
tapi suka ber-dansa sebagai alasan untuk bermain Wanita,
bagi Orang yang suka menari demi kesehatan tidak akan dihukum
karena itu Nasehati Manusia di Dunia
untuk memakai uang
atau kesukaan buat hiburan yang benar dan sehat.
Kalau tidak, niscaya akan di-hukum kemari.
Yang Shen :
Kalau bilang begitu baru adil,
karena sudah zaman di Negara kita
juga ada kegiatan latihan silat
atau di Negara Barat
juga terdapat tarian yang menyehatkan badan.
Yang di-hukum di Neraka
adalah Orang yang sengaja berolahraga
namun tujuan-nya yang tidak sehat.
Chi Hoet :
Hari ini waktu-nya sudah habis,
kami ber-dua akan pulang ke Vihara Shen Shien.
Terimakasih Pejabat,
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen : Siap, permisi Pejabat.
Chi Hoet :
Berangkat pulang.
Vihara sudah tiba,
Yang Shen turun,
Roh kembali ke badan.