BAB 13


Mengunjungi NAI HO CHIAO 
(Jembatan Yang Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa) 
dan 
Meninjau UU CHII IH (Neraka Melantai) 



TAHUN 1976, KAUW GWEE, CAP KAO 



Chi Hoet : 

Para Murid di Vihara Shen Shien 

benar-benar membina diri dengan sungguh-sungguh, 

benar-benar Semangat yang terpuji 

dan kini menerima Titah 

untuk mengarang Buku MENGELILINGI ALAM NERAKA. 

GIOK TEE  ( Sang Kuasa ) 

sekali-kali memesan dan meng-instruksi-kan 

agar Buku ini bisa dijadikan Buku yang tidak ada dua-nya, 

untuk menasehati Manusia turun-temurun. 

Maka saya senang mengajak Yang Shen mengelilingi Neraka. 




Yang Shen : 

Terimakasih atas petunjuk Guru, 

Para Murid di Vihara Shen Shien 

sungguh mengorbankan waktu dan segala benda 

untuk menunjang Ajaran Kebaikan, 

mencetak Buku dan menyebarkan 

untuk menasehati Manusia di Dunia. 

Semoga Yang Maha Kuasa mau melindungi 

dan mengurangi percobaan 

maupun melindungi mereka lepas dari segala dosa. 




Chi Hoet : 

Niat membina kebanyakan karena keadaan yang memaksa saya, 

akan menolong mereka 

biar lancar melaksanakan Niat yang benar-benar itu. 

Hari ini siap keliling Alam Baka. 

Yang Shen naik ke atas Teratai. 




Yang Shen : Saya sudah duduk, boleh berangkat. 


Chi Hoet : Sudah tiba, turun-lah. 




Yang Shen : 

Ini tempat apa ? 

Kenapa terdengar suara jeritan kesakitan 

tidak putus-putus-nya ? 

Di depan ada sebuah Jembatan, 

Roh yang berada di atas Jembatan 

pada berjatuhan ke bawah dan menjerit. 




Chi Hoet : 

Ini-lah tempat “NAI HO CHIAO”, 

Manusia yang telah mati dan berdosa 

kebanyakan harus melewati Jembatan ini. 

Mari kita ke depan tanya Jenderal agar jadi jelas. 




Yang Shen : 

Jembatan ini tidak henti-henti-nya ber-goyang 

seperti jembatan gantung. 

Di atas jembatan terlihat banyak Kepala Kerbau Berwajah Kuda, 

masing-masing mengawal Para Roh dosa. 

Setelah tiba di tengah jembatan, 

Roh di-dorong ke bawah, 

sungguh kejam. 




Jenderal yang Menjaga Jembatan : 

Tadi dapat Surat Pemberitahuan, 

Ti Chang Wang tahu bahwa Chi Hoet dan Yang Shen 

dari Dunia mau datang 

untuk mengarang Buku menasehati Manusia di Dunia, 

Selamat Datang. 




Chi Hoet : 

Tidak apa, kami mau merepotkan kalian. 



Jenderal : 

Kalian ber-dua ikuti saya. 

Saya akan antar ke atas jembatan. 




Yang Shen : 

Saya tidak berani naik ke atas jembatan, 

biar saya lihat dari sini saja. 



Chi Hoet : 

Tidak usah takut, 

Jenderal Sapi dan Kuda tidak akan mendorong kamu ke bawah. 



Yang Shen : 

Kalau begitu, boleh-lah. 

Namun Guru harus memegang tangan saya 

karena jembatan ber-goyang terus, 

saya takut jatuh. 




Chi Hoet : 

Baik-lah, saya memegang tangan kamu, cepat jalan. 



Yang Shen : 

Ai ,ai !. 

Di bawah jembatan terdapat banyak ular, 

ada seratus ribu ekor ular. 

Semua jenis ular ada di sini, sungguh menakutkan. 

Ada yang besar-nya seperti pohon kelapa, 

men-julur lidah-nya terbuka mulut-nya 

dan Roh yang jatuh ke bawah di-gigit 

hingga sakit menjerit-jerit. 

Kaki saya jadi lemas dan tidak berani lihat lagi. 

Guru, kita balik yuk ! 




Jenderal : 

Yang Shen, kamu tidak usah takut, 

di bawah jembatan ini disebut JURANG ULAR BERACUN. 

Setiap Orang jahat setelah mati, 

karena hati-nya jahat senang menipu, 

demi harta keuangan mengadu domba Orang, 

agar Manusia saling membunuh, 

disebut sungguh jahat Hati-nya 

dan semua ular beracun ini 

merupakan jelmaan dari Hati Manusia yang beracun juga. 


* *


Para Roh yang tiba di jembatan ini pasti kaget 

dan kaki menjadi lemas, 

maka di-dorong-lah mereka ke bawah 

oleh Jenderal Sapi dan Kuda. 

Biar di-makan ular 

karena di bawah terdapat banyak ular. 

Jika ular ter-injak, akan menyerang Manusia, 

di-gigit lalu di-makan. 




Yang Shen : 

Sungguh menakutkan, 

melihat se-ekor saja sudah menakutkan, 

apalagi kalau melihat begitu banyak ular, 

bagi yang penakut tidak usah di-dorong 

oleh Jenderal Sapi atau Jenderal Kuda. 

Setiba di atas jembatan itu sudah takut 

dan tidak bisa berbuat apa-apa 

hingga jatuh sendiri ke bawah. 




Chi Hoet : 

Sungguh penakut, 

nih saya kasih 3 buah Pil Tenangkan Hati, cepat makan, 

jangan sampai terlihat muka yang begitu pucat 

dan ber-keringat lagi, 

cepat permisi pada Jenderal Penjaga Jembatan, 

kita masih mau ke tempat lain. 




Yang Shen : 

Banyak Terimakasih pada Jenderal Penjaga Jembatan 

karena waktu-nya terbatas 

tidak berani lama-lama di sini. 




Jenderal : Selamat Jalan ! 



Chi Hoet : 

Yang Shen, cepat naik ke atas Teratai. 

Kita menuju tempat lain. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk. Guru, berangkat-lah. 




Chi Hoet : 

Sudah tiba, cepat turun, 

 di depan adalah “UU CHIU TI IH”, 

Neraka yang baru didirikan, 

di Alam Neraka ini termasuk Wilayah 

yang dikuasai TINGKAT KE-2. 




Pejabat : 

Menyambut Chi Hoet dan Yang Shen 

dari Dunia tiba ke sini. 

Tadi kami sudah terima Pemberitahuan dari Yiam Wong, 

mengetahui maksud kedatangan kalian, 

silahkan masuk. 




Yang Shen : 

Terimakasih. 

Saya mau tanya Pejabat, 

kenapa di dalam Neraka 

sinar cahaya yang berwarna merah dan hijau itu 

suram dan terdengar jerit kesakitan ? 




Chi Hoet : 

Yang di-hukum di sini adalah para hostes 

(Perempuan yang menemani Lelaki ber-dansa atau menari) 

atau Orang kaya yang suka menari. 

Kita masuk lihat yang jelas. 

Kamu akan mengerti. 




Yang Shen : 

Ya, oh !. 

Di dalam berdesakan banyak Pria maupun Wanita, 

yang tua maupun yang muda 

dan pakaian-nya modern dan memakai jas. 

Wanita yang masih muda ber-pakaian gaun tipis 

yang menggairahkan. 

Banyak Orang Barat, 

setiap menginjak lantai menjerit-jerit 

dan ber-jingkrak-jingkrak tidak henti-nya. 

Pejabat, ini hukuman apa ? 




Pejabat : 

Setiap hostes yang tidak menjaga Kelakuan-nya 

atau Orang yang sengaja mencari kesenangan 

untuk menari ke tempat dansa 

setelah mati akan di-hukum kemari, 

biar merasakan betapa enak-nya menari 

tetapi di sini tidak bisa mabuk kepayang lagi 

seperti di Alam Dunia, 

ber-senang-senang, ber-dempet-dempet-an dengan Wanita 

karena tempat ber-dansa di sini 

terbuat dari besi di bawah-nya api menyala, 

masih menimbulkan cahaya merah, 

 jika di-injak pasti kesakitan 

sehingga ber-lompat-lompat dan menari 

seperti masih hidup di Dunia, 

cukup buat mereka ber-nostalgia, 

tidak terlupakan 

sehingga kaki-nya melepuh dan bengkak daging-daging-nya. 




Yang Shen : 

Pejabat, keterangan-mu sungguh masuk akal, 

hidup senang ber-dansa 

setelah meninggal dia lebih puas menari lagi 

tetapi karena zaman sudah banyak berubah 

menari itu bukan berarti semua jahat. 

Ada tarian yang bisa membuat kesehatan badan 

jika yang suka menari 

maka pasti di-hukum di Neraka, 

seperti-nya tidak adil ya. 




Pejabat : 

Saya akan menjelaskan yang di-hukum di sini, 

tetapi bagi Orang yang waktu masih hidup 

suka menari hanya-lah alasan belaka, 

bukan buat kesehatan tapi karena Wanita, 

nah yang jadi Perempuan atau hostes 

biar diri-nya dipeluk, di-raba, 

untuk mendapatkan uang 

setelah ber-dansa maka di-ajak keluar berbuat mesum 

atau ada Pemuda yang tidak mendengarkan Nasehat Orangtua 

tidak cari tempat yang sehat, untuk ber-olahraga, 

tapi suka ber-dansa sebagai alasan untuk bermain Wanita, 

bagi Orang yang suka menari demi kesehatan tidak akan dihukum 

karena itu Nasehati Manusia di Dunia 

untuk memakai uang 

atau kesukaan buat hiburan yang benar dan sehat. 

Kalau tidak, niscaya akan di-hukum kemari. 




Yang Shen : 

Kalau bilang begitu baru adil, 

karena sudah zaman di Negara kita 

juga ada kegiatan latihan silat 

atau di Negara Barat 

juga terdapat tarian yang menyehatkan badan. 

Yang di-hukum di Neraka 

adalah Orang yang sengaja berolahraga 

namun tujuan-nya yang tidak sehat. 




Chi Hoet : 

Hari ini waktu-nya sudah habis, 

kami ber-dua akan pulang ke Vihara Shen Shien. 

Terimakasih Pejabat, 

Yang Shen naik ke Teratai. 




Yang Shen : Siap, permisi Pejabat. 



Chi Hoet : 

Berangkat pulang. 

Vihara sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.