BAB 16


Mengunjungi Neraka Kecil Congkel Mata 


TAHUN 1976, CAP GWEE, CAP KAU 



Chi Hoet : 

Musim dingin sudah tiba, 

cuaca jadi sangat dingin, 

namun Umat di Vihara tetap ber-semangat. 

Tidak merasa kedinginan, 

buat Saya benar-benar jadi terharu, 

Buku MENGELILINGI ALAM NERAKA 

kalau sudah jadi akan di-kenang sepanjang masa. 

Para Umat di Vihara akan bangga. 

Yang Shen hari ini siap untuk berkeliling di Alam Baka. 




Yang Shen : 

Malam ini terasa sangat dingin 

dan di jalanan Alam Baka lebih menyedihkan. 

Bisa-kah Guru memberikan satu Pil Hangat 

untuk menghangati badan saya, 

boleh-kan Guru ? 




Chi Hoet : 

Boleh, saya berikan kamu 3 Pil Hangat lagi, 

cepat di-telan. 

Supaya ber-semangat, 

agar lancar keliling di Alam Baka nanti. 




Yang Shen : 

Ini tempat apa ? 

Di depan tangga semen telah datang beberapa Orang 

yang berpakaian seperti Jenderal. 




Chi Hoet : 

Tangga semen ini menuju ke atas, 

adalah kekuasaan Wilayah Tingkat Ke-3 

dan di atas terdapat Penjaga Neraka, 

cepat beri salam pada Jenderal. 




Yang Shen : 

Salam jumpa Para Pejabat Dewa, 

kami Guru dan Murid mendapat Titah 

mau mengarang Buku. 

Hari ini berkeliling kemari, 

harap Pejabat banyak memberikan bantuan. 




Jenderal : 

Tidak usah sungkan, 

silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam, 

ke ruangan istirahat. 

Ini adalah kantor yang ada di Neraka 

yang dikuasai Tingkat Ke-3. 

Di belakang ruangan adalah Penjara Neraka. 




Chi Hoet : 

Karena terbatas-nya waktu, 

saya pikir tidak usah mampir lagi 

tetapi langsung mengajak Yang Shen meninjau ke Neraka saja. 




Jenderal : 

Baik-lah. 

Vihara kamu menerima Titah 

mau mengarang Buku 

dan kami sudah tahu. 

Hari ini sudah dapat surat Chi Hoet 

bahwa kalian akan meninjau ke Neraka. 

Kalian ber-dua silahkan mengikuti saya 

lewat jalan di samping kiri. 




Yang Shen : 

Oh, betapa luas-nya lapangan ini 

dan banyak rumah yang dibuat dari kayu, 

di dekat-nya sudah terdengar jeritan 

dan di depan ada satu penjara yang di atas-nya tertulis
 
“NERAKA KECIL CONGKEL MATA”. 




Jenderal : 

Hari ini mengajak kalian meninjau Neraka ini, 

mari masuk ke dalam 

dan saya mau lapor dulu. 




Pejabat : 

Selamat Datang kalian ber-dua kemari, 

saya akan mengajak kalian ke dalam untuk meninjau 

dan jika kurang mengerti, 

silahkan Yang Shen tanya, 

tidak usah sungkan. 




Yang Shen : 

Oh, dalam penjara ini 

semua Roh dosa mata-nya di-congkel keluar 

dan darah bercucuran. 

Setiap Roh menjerit-jerit 

dan tangan-nya menutupi tempat mata 

yang telah ter-congkel mata-nya. 


* *


Sungguh sadis 

dan di sebelah kiri Orang yang setengah tua itu 

sedang di-congkel mata-nya oleh Prajurit Alam Baka 

menggunakan garpu besi, 

dia sedang berontak dan teriak, 

mata kiri-nya sudah jatuh di-congkel. 

Roh-nya hampir pingsan 

namun karena badan-nya terikat di tiang kayu, 

hanya kepala-nya yang menunduk 

dan Prajurit Alam Baka sudah siap 

mau meng-congkel mata-nya yang satu lagi. 

Saya tidak berani melihat-nya lagi, 

kelakuan yang sungguh kejam. 




Chi Hoet : 

Yang Shen, kamu jangan kaget hingga banyak omong, 

harus tahu bahwa ini adalah pembalasan di Alam Neraka, 

kenapa bicara-mu melantur, 

sungguh tidak sopan. 




Jenderal : 

Kami tidak menyalahi, 

tidak usah Yang Shen ambil hati, 

apa ada pertanyaan ? 




Yang Shen : 

Atas kesalahan bicara, 

saya harap Jenderal dan Pejabat memaafkan. 

Silahkan tanya Pejabat keadaan Hukum NERAKA CONGKEL MATA 

sebenarnya bagaimana ? 




Pejabat : 

Boleh. 

Setiap Roh yang di-hukum di sini.

Setelah masuk mula-mula di-ikat di tiang kayu 

kemudian mata-nya di-congkel 

hingga Roh kesakitan dan menjerit, 

pingsan atau setengah mati. 

Sehari hukuman tiga kali 

dan setiap kali mau di-hukum, 

mata-nya dipasang kembali ke tempat-nya 

dan dengan menggunakan Air Mengembalikan Roh 

di-cuci air ini. 

Roh-nya akan sadar dan di-hukum lagi, 

dengan begini baru dia merasa sakit. 




Yang Shen : 

Dosa apa yang dibuat hingga masuk ke Neraka ini ? 




Pejabat : 

Saya akan menyuruh beberapa Roh 

untuk men-cerita-kan sendiri, 

begitu akan lebih jelas. 

Perintah-kan Jenderal 

agar memasangkan kembali mata-nya tiga Roh 

yang berada di depan barisan ini. 

Pergunakan Air Mengembalikan Roh, 

supaya bisa menerangkan perbuatan dosa-nya 

waktu masih hidup di Dunia, 

agar tercantum dalam Buku menyadarkan Manusia. 




Jenderal : 

Siap, sudah dilaksanakan. 

Coba Roh ini keluar 

untuk men-cerita-kan dosa apa yang telah dilakukan oleh kamu. 

Waktu masih hidup dan setelah mati, 

terangkan agar Yang Shen menyampaikan perasaan kamu 

untuk menyadarkan Manusia lain yang masih di Dunia. 




Roh : 

Ai, kedua mata saya sungguh terasa sakit, 

bagaimana saya bisa berbicara. 




Pejabat : 

Jenderal, cepat pergunakan Air Mengembalikan Roh, 

cuci bersih 

agar dia bisa tenang. 




Chi Hoet : 

Tidak usah, 

lihat saya pergunakan ilmu. 




Roh : 

Sekarang terasa lebih enak, 

Terimakasih atas bantuan Ho Song ini. 

Waktu masih di Dunia, 

saya terlalu sombong, 

karena saya sudah tamat dari Perguruan Tinggi, 

Keluarga saya pun kaya, 

maka saya memandang rendah Orang miskin 

atau Orang yang ber-Pendidikan rendah. 

Saya terlalu senang bergaul 

dengan Orang yang tinggi derajat-nya. 

Setelah mati saya di-sidang oleh Yiam Wong 

dan di-hukum 

karena pandangan mata yang terlalu tinggi, 

saya ke Neraka sini sudah 2 tahun 3 bulan. 

Sisa 2 tahun lagi baru saya bebas. 


* *


Tetapi karena masih ada dosa lain 

yang pernah saya buat, 

maka di masa depan saya akan menderita 

dan harap Yang Shen banyak menasehati Manusia di Dunia. 

Jangan-lah sombong, 

karena kaya atau ber-pangkat, 

melihat Orang Lain seperti melihat anjing. 

Sembarangan menghina 

dan memandang rendah Orang Lain, 

setelah mati akan seperti saya ini. 

Tolong Yang Shen memohon pada Yiam Wong 

untuk mengampuni dan meringankan dosa saya. 




Yang Shen : 

Coba yang ini, Jenderal. 

Roh dosa ini sudah mau kerjasama 

memberitahukan perbuatan dosa dia 

dan menasehati Manusia 

dan ini termasuk ada Jasa-nya. 

Apakah boleh di-ampuni dosa-nya ? 




Jenderal : 

Saya tidak berani mengambil keputusan. 




Pejabat : 

Urusan ini akan saya kembalikan ke Istana 

dan memberitahukan Kuasa Yiam Wong. 

Semoga bisa meringankan sebagian dosa-nya. 

Cepat kurung dia lagi 

dan bawa ke-dua Roh yang lain, 

cerita-kan keadaan mereka. 




Jenderal : 

Siap, sudah mengeluarkan Roh ini, 

mata-nya sudah di-pasang 

dan dibersihkan dengan Air Mengembalikan Roh. 

Kini sudah tenang 

dan mulai dari yang sebelah kiri, 

cerita-kan dosa yang telah kamu perbuat selama di Dunia. 





Roh : 

Waktu masih di Dunia, 

saya suka pada hal-hal yang berbau sex, 

sekarang di Masyarakat di Dunia apa pun ada. 

Selain saya sering mengintip Wanita waktu mandi, 

saya juga pernah diajak Teman 

ke sebuah rumah nonton video film sex atau porno. 

Karena kebiasaan saya sendiri jadi sering ke sana. 

Juga pernah diajak Teman ke sebuah hotel 

dalam acara menonton tari telanjang. 


* *


Tahun yang lalu, saya meninggal 

karena kecelakaan mobil 

memang sudah tiba ajal saya. 

Saya di-sidang oleh Yiam Wong 

dan di-hukum kemari 

serta di-congkel mata saya begitu sadis-nya, 

Anak-cucu di Dunia tidak akan tahu. 

Kini mau menyesal pun sudah terlambat. 

Harap Yang Shen, 

cerita-kan kepada Manusia di Dunia 

agar mereka tahu 

dan jangan menganggap apa pun yang kita lakukan 

tidak ada yang tahu, 

namun setelah mati dicerminkan dosa-nya, 

akan dapat malu nanti. 





Jenderal : 

Kamu ini sudah tua masih tidak tahu malu, 

waktu masih hidup di Dunia 

banyak uang bukan di-simpan 

untuk Kehidupan masa tua, 

tetapi suka hal-hal yang berbau porno 

hingga mata-nya kurang ajar.  

Maka mata-nya di-congkel di Neraka untuk dibersihkan. 

Coba Roh yang satu ini, 

cepat cerita-kan dosa-mu. 





Roh : 

Saya di-hukum kemari 

karena waktu masih sekolah sering menyontek 

melihat jawaban pelajaran Murid lain, 

juga senang membaca Buku porno, 

melihat foto porno, nonton film sex. 

Setelah mati, di-hukum Yiam Wong kemari. 

Sudah di-hukum setengah tahun, 

tinggal 13 tahun lagi baru bebas. 




Yang Shen : 

Sungguh menakutkan, 

waktu ujian sekolah saya pernah menyontek, 

namun tidak ketahuan Guru, 

apakah setelah saya mati akan di-hukum kemari ? 





Chi Hoet : 

Menyontek adalah melanggar Peraturan Sekolah 

tapi kamu tidak usah takut 

Langit tidak akan bagikan dosa 

bagi Orang yang sudah menyesali 

dan kamu juga sudah masuk ke dalam Pintu Amal, 

kini menyebarkan Ajaran yang Benar, 

sebagai Duta atas Nama Langit, 

Jasa-mu besar untuk menutup kesalahan, 

maka tidak akan di-hukum kemari. 





Pejabat : 

Jenderal, cepat masuk-kan lagi Roh ini, 

kalau ada kekurangan, 

harap Chi Hoet dan Yang Shen maklum. 




Yang Shen : Tidak apa-apa. 




Pejabat : 

Setiap Manusia yang mata-nya tidak benar 

suka melihat hal-hal yang berbau porno, Buku porno, 

memandang rendah Orang Lain, 

setelah mati akan di-hukum 

ke NERAKA CONGKEL MATA. 

Setelah membaca Buku Mengelilingi Alam Baka 

mau merubah sikap 

dan bersumpah mencetakkan Buku 

untuk menasehatkan Manusia di Dunia, 

setelah mati dosa-nya akan di-hapus. 




Chi Hoet : 

Hari ini waktu-nya sudah habis, 

kami mau pulang, 

banyak Terimakasih Pejabat dan Jenderal. 

Cepat Yang Shen permisi pada mereka 

dan siap keluar dari Neraka ini dan pulang. 




Yang Shen : 

Terimakasih Pejabat dan Jenderal, permisi. 



Pejabat : 

Antarkan Tamu Chi Hoet dan Yang Shen. 



Chi Hoet : 

Yang Shen cepat duduk di Teratai, siap pulang. 



Yang Shen : Sudah duduk. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba, 

Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.