BAB 18


Berkeliling Neraka Gantung Dibalik 


TAHUN 1976, CAP IT, CE KAU 



Chi Hoet : 

Hawa dingin menyerang terasa berlapis-lapis, 

Orang kaya mempunyai kompor api untuk penghangatan, 

badan berpakaian tebal, 

makan makanan yang dihangati api. 

Lihat Orang yang hidup susah, 

berpakaian tipis, 

badan kedinginan sampai gemetaran 

karena tidak berbuat Jasa di Kehidupan Dahulu 

“Kehidupan Kini Diacuhkan”. 


* *


Musim dingin tiba, 

Keluarga pun kedinginan. 

Bila Manusia mengharap Kehidupan di Dunia yang berkecukupan, 

maka harus-lah mempunyai pikiran yang baik, 

menolong Orang susah, 

melaksanakan Tiga Amal, 

sehingga di Kehidupan Nanti 

bisa mempunyai banyak Jasa Kebaikan 

dan hidup lebih baik lagi. 


* *


Kalau tidak, hoki akan habis 

di Kehidupan Nanti akan reinkarnasi menjadi Orang susah, 

bagi Orang pintar mempunyai rencana melaksanakan Tiga Amal, 

harus melakukan-nya mulai sekarang. 

Hari ini kita siap mengelilingi Alam Neraka. 

Yang Shen, naik ke Teratai. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat. 



Chi Hoet : 

Sudah tiba, Yang Shen turun. 



Yang Shen : 

Hi, di depan terdengar suara jeritan, 

seperti kandang tempat pembantaian babi, 

begitu ramai suara-nya. 




Chi Hoet : 

Jangan banyak bicara, 

di depan Pejabat dan Jenderal sudah datang, 

cepat beri salam. 




Pejabat : 

Tidak usah sungkan, 

sudah lama mendengar Nama Vihara Shen Shien 

untuk menggambarkan Ajaran, 

banyak mencetak Buku Amal, 

Kitab Ajaran dan sebagai-nya 

untuk menolong Sesama. 

Benar-benar membuat getaran di Tiga Lapisan, 

sehingga banyak Umat lain menjadi insaf. 

Membantu mengurangi Roh dosa yang datang ke Neraka. 

Hari ini ada jodoh bisa bertemu, 

cepat masuk ke dalam. 




Yang Shen : 

Terimakasih, 

oh di sini rupa-nya tempat “NERAKA GANTUNG DI-BALIK”, 

tertulis di Pintu Neraka. 




Chi Hoet : 

Ya, hari ini kita akan meninjau ke Neraka Gantung Di-Balik. 

Cepat ikuti Pejabat dan Jenderal itu ke dalam. 




Yang Shen : 

Di sini terdengar suara-suara jeritan 

dan di dalam Neraka ada lapangan luas, 

di tanah banyak tumbuh rumput berwarna merah. 




Pejabat : 

Neraka ini termasuk Wilayah yang dikuasai Tingkat Ke-3. 




Yang Shen : 

Di depan tempat hukuman, 

di lapangan berdiri berbaris-baris tiang besi, 

di atas-nya dipasang kawat baja. 

Semua Roh dosa di-gantung terbalik, 

ke-dua kaki-nya ditembusi kawat kecil 

dan di-ikat ke atas 

sehingga kepala-nya di bawah, 

di kaki-nya terlihat darah sedang mengalir ke bawah, 

ada yang menjerit berontak 

tapi makin bergerak makin sakit. 

Ada yang tujuh lubang 

terdapat di badan Manusia pada keluar darah, 

tidak bergerak lagi. 

Pemandangan yang seperti ini 

bagaikan menjemur berhelai-helai bakmi. 

Pejabat, mengapa begitu banyak Roh dosa di-hukum demikian ? 




Pejabat : 

Manusia banyak yang kurang ajar, 

ke-tidak-sopan-an dihalalkan, 

Ajaran yang Benar banyak yang hilang. 

Menghina Pak Guru, 

tidak bisa bedakan Ikatan Tua dan Muda 

sehingga di-hukum di sini, menjadi banyak. 

Setelah di-hukum mereka mengalirkan darah ke tanah, 

maka tumbuh-lah rumput berwarna darah itu, 

karena sudah kelamaan menghisap hawa darah tersebut. 




Yang Shen : 

Sungguh amis dan menyesak-kan, 

saya ingin muntah. 




Chi Hoet : 

Tenang, 

jangan sampai menganggu Tugas mengarang Buku. 




Pejabat : 

Saya akan panggil beberapa Roh dosa, 

biar mereka cerita-kan dosa yang telah dilakukan-nya. 




Yang Shen : Banyak Terimakasih. 



Pejabat : 

Perintah-kan Jenderal, 

bebaskan Roh dosa yang di-gantung 

supaya men-cerita-kan dosa-nya. 




Jenderal : 

Siap !. Sudah di-turun-kan. 



Yang Shen : 

Tuan, mengapa di-gantung sehingga di-tiup angin dingin ? 




Roh : 

Uh, saya sangat kesakitan, 

kaki saya sudah tidak kuat berdiri. 

Sangat sakit, di-gantung terbalik 

hingga mau muntah-kan seluruh isi perut rasa-nya. 


* *


Waktu di Dunia, 

saya tinggal di Kota Tai Nan, 

karena Paman saya tidak mempunyai Anak, 

sehingga saya sejak kecil tinggal di rumah Paman, 

di-didik hingga dewasa, 

ber-Pendidikan sampai Sekolah Lanjutan, 

karena Paman memiliki toko serba ada. 


* *


Di rumah hanya ada saya Anak angkat-nya 

sehingga saya sangat di-sayang. 

Segala urusan Perusahaan di-urus oleh saya, 

waktu saya berumur 37 tahun, 

ada Tetangga yang memberitahukan 

bahwa sesungguh-nya saya bukan Anak kandung Paman, 

maka hati saya pun timbul pikiran lain. 


* *


Kalau bisa balik ke Ayah kandung betapa senang-nya. 

Sejak itu saya suka mengambil uang secara sembunyi 

memindahkan ke tempat Ayah kandung 

dan Ayah kandung tidak menghalangi perbuatan saya, 

sehingga saya menjualkan barang-barang berharga di toko 

dan banyak membuka cek giro, 

kemudian minggat dari tempat Paman, 

kembali ke rumah Ayah kandung 

dan hidup ber-senang-senang. 


* *


Setelah Paman mengetahui semua itu, 

marah-marah dan mengomel Langit sumpahi Bumi. 

Setelah batas waktu cek giro habis 

karena tidak punya saldo, 

maka tagihan pada menumpuk ke tempat Paman 

karena itu atas Nama Paman. 

Paman tidak punya jalan lain, 

bangkrut dan akhir-nya bunuh diri. 

Roh-nya sampai ke Yiam Wong. 


* *


Perbuatan dosa saya dan Ayah saya di-adu-kan, 

lalu Yiam Wong mengurusi perkara ini. 

Setelah Paman saya meninggal setahun, 

saya dan Ayah kandung saya kena penyakit. 

Dengan segala upaya uang, harta, tetap tidak ter-obati 

hingga kedua-nya meninggal. 

Roh tiba di tempat Yiam Wong, 

saya baru tahu bahwa umur saya di-kurangi, 

Yiam Wong Tingkat Ke-3 marah-marah 

dan meng-hukum saya ke Neraka Gantung Terbalik, 

Ayah kandung saya juga di-hukum ke tempat lain. 




Pejabat : 

Kurang ajar, 

kamu dibesarkan oleh Paman, 

sudah tidak tahu Balas Budi, 

malah berpikiran lain, mem-balik-kan kedudukan. 

Maka di-hukum kemari. 

Jenderal, kawal masuk dan di-hukum lagi. 

Turunkan Roh yang ke-dua ini, 

cepat cerita-kan dosa-mu agar di-cantum dalam Buku. 




Jenderal : 

Siap, Roh dosa sudah berada di sini. 




Pejabat : 

Cepat cerita-kan dosa-mu 

yang kamu lakukan semasa hidup-mu pada Yang Shen 

yang berasal dari Vihara Shen Shien. 




Roh : 

Sekarang saya sungguh menderita 

setiap hari di-hukum gantung terbalik, 

punya mulut tidak bisa bicara, 

ke-dua mata terasa mau keluar. 


* *


Waktu masih hidup saya tinggal di Kota Tai Chung, 

punya Keluarga dan Istri, 

kemudian saya kenal dengan seorang Gadis 

dan terjadi hubungan badan 

dari sembunyi-sembunyi sampai terang-terang-an. 

Gadis tersebut sudah tidak punya Ayah, 

hanya tinggal Ibu-nya yang janda dan masih muda lagi, 

umur-nya empat puluhan dan wajah-nya cantik. 


* * 


Karena saya sering ke rumah-nya, 

karena hubungan saya dengan Anak-nya, 

akhir-nya saya merayu dia 

dengan segala macam akal hingga dia tergoda, 

maka terjadi-lah perbuatan mesum dengan saya, 

habis-lah pendirian-nya sebagai Janda, 

demikian-lah seterusnya 

hingga terang-terang-an perbuatan saya ini. 

Ibu dan Anak ke-dua-dua-nya digarap, 

hidup dalam kesenangan begitu. 


* *


Pada suatu hari waktu saya naik motor 

ditabrak hingga pingsan 

dan setelah sadar saya sudah berada di Neraka, 

tangan di-borgol rantai besi 

dan di-kawal Jenderal Sapi dan Kuda. 


* *


Di cermin dosa terlihat jelas semua dosa saya. 

Yiam Wong sungguh marah 

dan meng-hukum saya kesini 30 tahun. 

Sekarang baru 2 tahun lebih, 

hari depan terasa lama, 

kapan baru bisa bebas ? 





Pejabat : 

Binatang, kamu benar-benar seperti ayam atau anjing, 

tidak mengenal kasihan, 

berbuat mesum adalah kejahatan utama, 

sudah berbuat mesum dengan Gadis Orang Lain dosa-nya sudah besar, 

masih berani maju selangkah 

dengan merusak pendirian seorang Janda. 

Anak dan Ibu ke-dua-dua-nya di-makan, 

sungguh dosa terberat. 

Setelah masa hukuman di sini habis, 

kamu akan di-masuk-kan ke API TI IH (Neraka Aphi) 

dan tidak boleh reinkarnasi lagi. 




Chi Hoet : 

Tidak menjaga ke-Sopan-santun-an 

dan merusak Ajaran TAO, 

jika Manusia tidak menghormati Guru, 

menghina pada yang lebih Tua dari kita, 

melawan Orangtua, 

berbuat mesum pada Anak berikut Ibu-nya. 

Neraka Gantung Terbalik hanya merupakan hukuman kecil, 

tetapi API TI IH tempat pemakaman-nya. 

Manusia harus insaf, 

jangan sampai di-hukum kemari. 

Hari ini waktu sudah tiba, 

kami mau pulang. 




Yang Shen : 

Banyak Terimakasih atas bantuan Jenderal dan Pejabat, 

kami sekarang mau pulang, permisi. 




Pejabat : 

Tidak usah sungkan, 

jika ada kekurangan, harap maklum. 




Chi Hoet : Baik-lah, Yang Shen siap pulang. 


Yang Shen : Saya sudah duduk, Guru berangkat. 


Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.