BAB 22


Mengunjungi Tingkat Ke-4 
Menjumpai UU KUANG WUANG 


TAHUN 1976, CIA GWEE, CAP LAK 



Chi Hoet : 

Tahun 1976 sudah berlalu. 

Vihara Shen Shien Tahun Lalu, 

Bulan Pe Gwee Ce Cap Go menerima Titah 

untuk mengarang Buku Berkeliling di Alam Baka. 

Sampai kini tidak terasa sudah setengah. 

Dalam hidup ini, 

waktu tidak berhenti berjalan, 

dalam sekejap mata, 

sudah lewat-lah Tahun yang Lalu. 


* * 


Kini menjumpai lagi Cap Go Me. 

Lihat di depan Anak-anak muda sedang main lentera. 

Coba bercermin, 

tidak terasa uban pun sudah penuh di kepala. 

Kalau tidak segera membina, 

melatih Kehidupan yang baik, 

mau tunggu sampai kapan lagi. 


* * 


Rencana tahunan dimulai pada musim semi, 

Kehidupan yang paling berharga ada di masa muda, 

sayangi-lah waktu, 

kasihani-lah nyawa, 

penuhi Keyakinan, 

tidak takut akan rintangan yang berlapis-lapis, 

lihat-lah pemandangan yang bercahaya di masa depan. 

Mantapkan langkah, 

semoga lancar dalam Kehidupan ini. 

Siap mengelilingi Alam Baka lagi, 

Yang Shen ber-semangat-lah. 




Yang Shen : 

Selamat Tahun Baru, 

banyak rejeki dan kemajuan. 




Chi Hoet : 

Selamat - Selamat, 

 sebagai Guru tidak mengharapkan banyak rejeki. 

Karena harta sudah memenuhi ruangan, 

Guru hanya melahirkan Anak mulia. 




Yang Shen : 

Sebagai Bikhu kok ingin melahirkan Anak mulia segala, 

sebab itu merusak Kesucian Buddha. 




Chi Hoet : 

Kamu salah tangkap maksud saya, 

saya hanya ingin Dunia 

bisa banyak melahirkan Anak yang mulia dan pintar. 

Jangan banyak melahirkan Manusia licik, 

agar Dunia penuh dengan kedamaian 

dan saya bisa bebas merdeka. 

Tidak usah sebentar-bentar ke Dunia, 

repot dan sibuk menolongi Umat dan Manusia. 




Yang Shen : 

Guru, perkataan yang lucu, 

namun bagi Manusia di Dunia 

yang mengharapkan cepat punya mulia, 

maksud-nya setelah lahir 

bisa punya bawaan yang menguntungkan, 

cepat jadi kaya 

daripada mengucapkan selamat melahirkan Anak mulia 

lebih baik mengucapkan “Banyak rejeki dan kemajuan”, 

lebih enak di-dengar-nya. 




Chi Hoet : 

Yang bisa cari keuntungan tidak harus-nya Anak mulia, 

namun masih banyak Anak durhaka, ha ha ha. 

Tidak terasa sudah salah bicara, dosa, dosa, 

kita sudah siap mengelilingi Alam Baka, 

cepat naik ke Teratai. 




Yang Shen : 

Tahun ini Panggung Teratai ini kelihatan tambah besar, ya. 




Chi Hoet : 

Tugas berat dan perjalanan jauh, 

Bunga Teratai makin berkembang, 

baik-baik-lah membina diri dan ber-Amal. 

Tempat Teratai sudah kelihatan ada kemajuan 

dan menjadi semakin besar. 




Yang Shen : 

Tidak berani, 

saya hanya merasa dosa saya masih banyak, 

mana punya tempat Teratai. 




Chi Hoet : 

Bunga Teratai timbul di kotoran 

namun tetap suci dan murni. 

Cepat naik, 

hari ini kita mengunjungi Istana Alam Baka Tingkat Ke-4. 




Yang Shen : Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 


Chi Hoet : 

Hari ini tiba-tiba, 

firasat saya mau menyanyikan sebuah lagu 

untuk menasehati Dunia. 





TANYA MANUSIA 


Sibuk : Apa ? 
Karena sibuk mencari makan. 


Memohon : Apa ? 
Mohon kekayaan dan kedudukan. 


Mabuk : Apa ? 
Mabuk karena percintaan. 


Mikir : Apa ? 
Mikir serakah jadi pusing kepala. 


Kerja : Apa ? 
Mana boleh pekerjaan yang merugikan Orang Lain. 


Dapat : Apa ? 
Sibuk hidup sampai mati, kosong-nya ke-dua tangan. 


Tunggu : Apa ? 
Insaf-lah Kelakuan, berbalik Ajaran yang Benar atau Kebaikan. 


Latih : Apa ? 
Bebaskan diri, cari Kesempurnaan. 


Keliling : Apa ? 
Naik perahu Amal Kebaikan menuju ke Surga. 




Sudah tiba cepat turun. 

Istana Tingkat Ke-4 sudah kelihatan di depan. 





Yang Shen : 

Oh, di depan benar Istana Tingkat Empat. 



Chi Hoet : 

Itu Kuan Wang dan Para Pejabat sudah keluar dari Istana. 



Yang Shen : 

Selamat Berjumpa UU Kuang Wuang dan Pejabat Dewa. 

Saya adalah Yang Shen 

dari Kota Tai Chung, Vihara Shen Shien, 

menerima Titah mau mengarang Buku, 

hari ini diantar oleh Chi Hoet, 

ada kesempatan bisa meninjau kemari, 

harap berikan Petunjuk. 




Uu Kuang Wuang : 

Tidak usah sungkan, cepat berdiri, 

masih suasana Tahun Baru sudah sibuk, 

karena mau mengarang Buku 

sehingga mondar-mandir ke Alam Baka. 

Murid Vihara Semangat-nya mengagumkan. 

Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen 

ikut saya ke dalam ruangan, mengobrol. 




Yang Shen : Terimakasih Yiam Wong. 



Yiam Wong : 

Silahkan duduk, 

Jenderal cepat berikan minuman Chun Chian 

( minuman yang hanya terdapat di Langit ). 




Yang Shen : Terimakasih Yiam Wong. 



Chi Hoet : 

Yang Shen, kamu sungguh hoki. 

Uu Kuang Wuang sampai memberikan minuman 

yang hanya di-minum oleh-nya sendiri pada kamu. 

Ini adalah minuman istimewa, 

setelah di-minum akan bertambah daya kecerdasan-mu. 




Yiam Wong : 

Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen minum, 

tidak usah sungkan. 




Yang Shen : 

Rasa-nya wangi, 

setelah minum rasa-nya hangat dan sejuk, 

Terimakasih atas jamuan Yiam Wong yang begini berharga, 

saya akan ber-Semangat terus melaksanakan Tugas ini, 

agar Buku ini cepat selesai. 




Yiam Wong : 

Tidak usah sungkan, 

minuman ini adalah pemberian kolam Langit, 

tersedia di tiap Tingkatan, 

minuman khusus untuk Yiam Wong, 

untuk menambah cahaya Roh diri-nya sendiri. 

Untuk Pejabat dan Jenderal disediakan teh Dewa 

dan Prajurit Alam Baka hanya boleh minum teh biasa, 

karena derajat perbandingan berbeda, 

maka imbalan-nya berbeda. 




Yang Shen : 

Di Istana ini, 

bagaimana keadaan-nya mengurus Para Roh dosa ? 




Yiam Wong : 

Saya juga menguasai 16 Neraka Kecil, 

di tempat lain Neraka Baru masih banyak dibangun 

untuk menampung Roh dosa yang baru 

dari perbuatan dosa baru yang banyak timbul di Dunia. 


* * 


Setiap Roh dosa setelah masuk melalui Pintu Hantu, 

ke Panggung Cermin Dosa 

dicerminkan perbuatan-nya masing-masing. 

Setelah lengkap bukti-bukti-nya, 

maka diperiksa dosa apa yang dibuat 

dan hukuman yang akan diberikan 

termasuk Wilayah Tingkat yang mana yang akan urus, 

maka Roh dosa akan diserahkan ke Tingkat itu, 

saya sekarang mau sidang satu perkara, 

silahkan kalian ber-dua ikut menyaksikan. 




Yang Shen : 

Ya, di depan ruangan sidang 

menghadap seorang Roh dosa Pria 

yang di-kawal oleh Jenderal Sapi atau Kuda, 

kelihatan-nya seperti seorang Direktur, 

wajah-nya bersinar, 

kepala-nya sedikit botak, 

tidak tahu berbuat dosa apa. 

Dia mulai ketakutan. 




Yiam Wong : 

Roh dosa ini otak-nya pintar, 

waktu di Dunia sebagai Pengusaha obat-obat-an, 

karena ingin lebih kaya, 

memalsukan banyak macam obat untuk di-jual, 

men-celaka-kan banyak Orang. 

Hari ini tiba ajal-nya, 

di-tangkap Prajurit Alam Baka kemari untuk di-sidang. 




Chi Hoet : 

Karena waktu sudah tiba, 

saya mau mengajak Yang Shen pulang, 

di kemudian hari di penjara, 

dalam Neraka mau tanya dia juga bisa. 

Harap Uu Kuang Wuang maafkan dan maklum. 




Yiam Wong : 

Tidak apa-apa, 

Perintah-kan Jenderal dan Petugas baris antar Tamu. 




Yang Shen : 

Terimakasih atas jamuan Yiam Wong dan Pejabat, 

saya permisi. 




Chi Hoet : Cepat naik ke Teratai, siap pulang. 


Yang Shen : Siap, saya sudah duduk, Guru berangkat. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba. 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.