BAB 24


Mengunjungi Neraka
Menyiram Air Panas Ke Tangan 


TAHUN 1977, CIA GWEE, JI CAP SA 



Chi Hoet : 

Segala usaha Dunia bisa mendatangkan uang, 

yang penting usaha yang Benar, 

tidak melanggar Undang-Undang atau Peraturan Negara, 

maka Dunia ini tidak ada Orang yang mati kelaparan. 

Lihat Masyarakat sekarang 

banyak Manusia yang tidak ber-tanggung-jawab, 

pekerjaan-nya hanya mencuri, merampok, membunuh, 

melahirkan Anak yang begini salah siapa ? 


* * 


Sungguh kasihan Hati Nurani Orangtua, 

betapa susah membesarkan Anak, 

namun tidak benar Kelakuan-nya, 

berbuat jahat, menganggu keamanan Masyarakat, 

sungguh keterlaluan, 

waktu masih hidup menjadi anggota geng. 

Menguasai satu Wilayah. 

Setelah mati di-kurung dalam Penjara Neraka, 

tangan di-borgol, di-cambuk, di-pukul 

oleh Prajurit Alam Baka. 

Sungguh kasihan keadaan Manusia di Dunia. 

Kalau tidak percaya, 

hari ini saya akan mengajak Yang Shen ke Alam Baka 

untuk membuktikan-nya. 

Yang Shen siap berkeliling ke Alam Baka, 

cepat naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Terimakasih atas Petunjuk Guru, 

Manusia di Dunia 

kalau mendengar pembicaraan Guru pasti terharu. 

Saya punya satu pertanyaan, 

banyak Orang bertanya 

pada waktu saya diajak oleh Guru berkeliling Alam Baka 

tetapi dalam waktu yang sama 

ada Orang Lain yang minta Guru turun. 

Apakah Guru bisa memisahkan badan 

untuk mengurus ke-dua macam urusan ? 

Tolong jelaskan pada Murid. 





Chi Hoet : 

Benar pertanyaan ini menjadi teka-teki Para Umat. 

Saya akan menjelaskan 

bahwa bayangan Bulan dalam kolam terang menyinari, 

jika di-tangkap hanya percikan air, 

di-contoh-kan bunga dalam cermin. 


* * 


Bulan dalam air hanya bayangan belaka, 

diartikan Buddha. 

Ilmu Buddha tiada terbatas, 

bersinar terang benderang, 

namun bisa menjelma menjadi apa pun 

dan Dewa Buddha seperti Bulan yang di atas Langit, 

semua kali, sungai maupun lautan 

pasti terlihat bayangan Bulan. 


* * 


Bulan hanya satu, 

kenapa bisa terlihat dimana-mana. 

Karena dia berada di atas Langit, 

seperti Vihara Shen Shien 

namun bagi Orang banyak berbuat Amal Kebaikan 

atau Orang yang pernah membaca Buku Amal 

yang diciptakan oleh Vihara, 

pasti Orang lebih mengingat-nya. 


* *


Sebagai contoh sekarang di Dunia banyak televisi, 

di stasiun TV ada seorang Penyiar 

sedang membawakan acara, 

namun Orang ini dapat di-lihat di semua pesawat TV 

yang membuka channel ini. 

Maka Orang Lain yang meminta saya 

turun dalam waktu yang sama 

yang penting batin-nya kontak, 

saya akan turun dalam tempat berbeda 

namun dalam waktu yang sama, 

hal ini supaya Manusia tahu 

bahwa Chi Hoet hanya ada satu, 

saya berada di Langit, 

bagi yang berjodoh satu bisa dirubah menjadi puluhan ribu. 


* *


Setiap Orang bisa menyaksikan dalam Kitab, 

ada peribahasa Buddha jauh di Gunung Roh jangan dicari, 

karena Gunung Roh terdapat di dalam HATI-mu, 

setiap Manusia mempunyai pagoda Gunung Roh, 

cari-lah Ajaran Buddha 

di bawah pagoda Gunung Roh itu 

di dalam DIRI SENDIRI. 

Penjelasan ini membuang waktu banyak. 

Yang Shen cepat naik ke Teratai, 

siap berkeliling di Alam Baka. 






Yang Shen : 

Guru, saya sudah duduk di Teratai, 

silahkan berangkat. 




Chi Hoet : Sudah tiba, Yang Shen turun. 



Yang Shen : 

Siap. 

Sudah terdengar di telinga suara jeritan di depan Neraka, 

pintu tertulis 

“NERAKA KECIL MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN”. 




Chi Hoet : 

Neraka ini termasuk Wilayah yang dikuasai oleh Tingkat Ke-4, 

cepat kita jalan dan meninjau. 




Yang Shen : 

Pejabat sudah keluar. 

Salam Jumpa Pejabat, Dewa dan Jenderal. 

Hari ini saya dan Chi Hoet mendapat Titah 

untuk kemari dan meninjau. 

Harap memberikan petunjuk. 





Pejabat : 

Tidak usah sungkan, 

Selamat Datang ke Neraka. 

Saya sudah diberitahu Yiam Wong 

bahwa kalian akan datang, 

kalau ada kekurangan, 

harap di-maklumi. 





Chi Hoet : 

Sudah banyak waktu terbuang, 

terlambat kemari, 

harap Pejabat jangan mempermasalahkan ini. 

Yang Shen cepat ikut Pejabat ke dalam untuk meninjau. 





Pejabat : 

Mari ikut saya masuk, 

biar jelas keadaan-nya. 





Yang Shen : 

Terimakasih, 

dalam Neraka ini penuh Hawa uap air, 

suara tangisan dan jeritan menjadi satu. 

Dalam Neraka, ke-dua tangan setiap Roh di-paku di kayu. 

Setiap Prajurit Alam Baka 

mengangkat satu drum air panas yang matang, 

di-gayung dan di-siram ke tangan Roh dosa. 

Sehingga mereka menjerit kesakitan 

dan Prajurit Alam Baka yang satu-nya lagi 

langsung mencambuk-nya begitu mendengar ia menjerit. 

Sangat kasihan, 

tidak tahu dosa apa yang dibuat-nya, 

ada yang masih muda sudah di-hukum demikian. 





Pejabat : 

Mereka ini, 

dosa-nya sebagian besar mencuri atau menipu. 

Saya akan suruh beberapa Roh dosa 

men-cerita-kan dosa yang telah dibuat-nya di Dunia. 





Yang Shen : 

Baik, 

saya akan menanyakan dosa apa yang telah mereka lakukan, 

supaya tercantum dalam Buku agar Manusia sadar. 




Pejabat : 

Saya sudah menurunkan 3 Roh dosa. 

Suruh yang pertama men-cerita-kan perbuatan-nya 

waktu hidup di Dunia. 





Roh : 

Aduh, ke-dua tangan saya hampir hancur, 

mohon Guru ini bisa menolong saya, 

minta obat untuk menghilangkan rasa sakit. 




Yang Shen : 

Lihat ke-dua tangan-nya 

banyak mengeluarkan air berwarna kuning, 

seperti daging babi yang busuk. 

Guru, boleh-kah saya menolong-nya ? 





Chi Hoet : 

Kamu tidak perlu banyak bicara, 

karena perbuatan dosa 

tangan-nya tidak dapat disembuhkan oleh obat, 

tangan-nya sungguh jahat. 




Pejabat : 

Kurang ajar, 

jangan sembarangan minta tolong, 

cepat cerita-kan urusan kejahatan-mu 

waktu hidup di Dunia. 





Roh : 

Baik-lah, saya lahir di Keluarga yang kaya, 

sehingga manja dan bergaul dengan Pemuda brengsek.

Hanya mau makan tidak mau bekerja, 

sering ke bar, menggoda Wanita, 

hanya tahu main dan ber-senang-senang. 

Kalau dinasehati Orangtua, saya tidak perduli. 


* * 


Akhir-nya hubungan dengan Orangtua putus, 

Hati saya sangat benci 

dan tidak mau pulang ke rumah lagi, 

merantau, masuk ke lembah hitam 

dan diajari Teman-teman untuk berbuat jahat, men-copet, 

sering menggunakan Sepasang Tangan Dewa 

untuk beraksi dalam bus atau di tempat umum yang lain. 






Pejabat : 

Kurang ajar, 

bicara tidak boleh sembarangan Bahasa Dewa, 

seharusnya Sepasang Tangan Aneh. 





Roh : 

Kemudian timbul pikiran, 

kalau men-copet terus hasil-nya tidak banyak, 

maka mulai-lah masuk rumah Orang 

untuk mencuri harta benda. 

Seumur hidup, 

sehingga terkumpul banyak hasil kejahatan sampai jutaan. 


* *


Pada suatu saat saya sedang mencuri ketahuan. 

Lalu dikejar oleh massa akhir-nya tertangkap, 

diserahkan kepada Polisi dan di penjara. 

Setelah bebas, 

saya tetap tidak menyesal 

dan mencuri lagi sampai umur 41. 


* *


Karena terlalu banyak minum arak serta melacur 

sehingga mendapat penyakit kanker dan meninggal. 

Waktu sakit selain menggunakan uang untuk berobat, 

beberapa Teman-teman sejenis saya 

melihat saya sudah tidak berdaya lagi, 

maka mereka tidak memperdulikan saya lagi, 

sehingga saya mati dalam keadaan sebatang kara. 


* *


Setelah mati saya di-kawal oleh Jenderal Sapi dan Kuda, 

di-cambuki terus dalam perjalanan ke Neraka. 

Akhir-nya saya di-hukum di Neraka ini. 

Baru tahu umur saya di-kurangi 9 tahun, 

ini-lah pembalasan dosa saya. 

Saya tidak bisa bicara lagi. 





Pejabat : 

Kamu menyesal pun sudah terlambat, 

waktu kamu di penjara 

dan setelah bebas kamu seharusnya insaf. 

Baik-baik menjadi Manusia, 

berbuat Amal untuk hidup dan menutupi kesalahan, 

mungkin tidak di-kurangi umur-mu. 

Mungkin tidak di-hukum di Alam Baka ini, 

namun sebaliknya kamu tetap mengulangi perbuatan-mu, 

di-tambah dosa-mu tidak ber-Bakti kepada Orangtua, 

maka Yiam Wong meng-hukum kamu 32 tahun, 

cukup untuk-mu tersiksa begini, 

Roh dosa yang ke-dua, 

cepat cerita-kan dosa yang kamu lakukan di Dunia. 





Roh : 

Waktu di Dunia, 

saya berdagang barang-barang tambang dan onderdil mesin. 

Beberapa tahun kemudian cukup mendapat keuntungan, 

tidak terasa saya mulai ber-senang-senang, 

punya Wanita simpanan 

dan Istri saya yang tidak tahu. 


* *


Karena itu-lah 

perputaran keuangan saya menjadi kurang lancar, 

kemudian untuk menutupi pengeluaran, 

bahan-bahan tambang saya jual ke Orang Lain. 

Di samping itu 

saya banyak memesan onderdil mesin di pabrik, 

saya jual dengan harga obral, 

tapi saya membayar pabrik dengan giro dan cheque mundur. 


* *


Setelah mengumpulkan semua uang, 

saya kabur dan hanya meninggalkan sedikit saldo di bank. 

Waktu Pengusaha pabrik mau menguangkan cheque saya, 

ternyata cheque kosong. 

Akhir-nya mereka melapor ke Polisi 

hingga saya di-tangkap di rumah Saudara saya. 


* *


Setelah bebas dari penjara saya tetap bisa hidup senang. 

Karena semua uang yang dulu saya kumpul, 

saya simpan di tempat Wanita simpanan saya. 

Walaupun saya tetap dimaki penipu dan tukang kabur, 

namun mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa. 


* *


Enam tahun yang lalu saya meninggal karena penyakit jantung 

dan di-tangkap oleh Jenderal Sapi dan Kuda, 

lalu dibawa ke Istana Tingkat Ke-2. 

Yiam Wong Chun Chiang Wuang memaki saya 

membawa kabur uang milik Orang Lain 

dan bisa hidup dari uang kotor tersebut, 

maka di-hukum ke Neraka Tanah Kotoran Tinja dan Air Seni. 


* *


Setelah bebas kini diserahkan ke Tingkat Ke-4. 

Yiam Wong Uu Kuang Wuang memaki saya 

menipu dengan menggunakan cheque kosong, 

ke-dua tangan ini berbuat dosa, 

maka saya di-hukum 

di Neraka Menyiram Air Panas Ke Tangan 10 tahun. 


* *


Tentang Wanita simpanan dan meninggalkan Istri yang sah, 

saya akan di-hukum lagi di tempat lain. 

Yiam Wong memberitahu 

 bahwa setelah di-hukum atas semua dosa saya 

maka saya akan diserahkan ke Tingkat ke-10 

untuk reinkarnasi dengan catatan. 


* *


Kehidupan pertama 

menjadi Manusia berbakat yang badan-nya cacat, 

bekerja di Perusahaan 

yang pernah saya bawa kabur uang-nya, 

mencari uang untuk dia 

dan saya sendiri diberi gaji yang kecil, 

cukup untuk makan 2 kali sehari, 

agar melunasi uang atau hutang saya pada Pengusaha itu 

Untuk membebaskan karma yang telah saya lakukan. 


* *


Untuk kehidupan yang ke-2, 

saya akan dilahirkan dalam Keluarga kaya, pelit dan licik. 

Badan saya lemah dan sakit-sakit-an, 

untuk menghamburkan uang Orangtua yang kaya dan licik itu, 

karena mau berobat ke Dokter, 

biar tinggal bersama Keluarga kaya 

namun hanya bisa hidup kalau makan obat setiap hari. 


* *


Si Dokter adalah jelmaan Pengusaha 

yang pada Kehidupan Dahulu, 

pernah saya tipu 

dan kini menagih hutang sebagai Dokter Kontrak, 

demikian pembalasan karma saya akan terjadi 

di Kehidupan Akan Datang. 


* *


Maka Nasehati-lah Manusia, 

kalau berdagang harus JUJUR, 

sebab uang haram tidak bisa membeli kebebasan, 

justru pembalasan karma yang menantikan kita 

di Kehidupan Akan Datang, 

seperti saya mau menyesal sudah terlambat. 






Pejabat : 

Berdagang tidak jujur, 

segala harta juga tidak bisa dibawa setelah meninggal. 

Menipu uang Orang Lain, 

di Kehidupan Akan Datang harus melunasi berikut bunga-nya. 

Sudah dapat Nama yang tidak baik pada Keturunan, 

juga Anak-cucu jadi terbawa-bawa. 


* *


Yang dibicarakan Roh ini memang kenyataan, 

karena pembalasan karma akan terjadi pada diri-nya. 

Menurut catatan Pengusaha 

yang uang-nya pernah dibawa kabur oleh Roh ini, 

setelah reinkarnasi akan menagih hutang-nya pada Roh ini, 

demikian karma pembalasan, 

Kebaikan atau kejahatan berputar. 


* *


Sungguh aneh tapi nyata, 

seperti laba-laba melekat dimana-mana dan tidak terlepas. 

Wahai Manusia ber-Kelakuan apa pun harus jujur, 

jangan punya pikiran jahat, 

berbuat kesalahan yang merugikan Orang Lain 

akan tercipta karma, 

demikian-lah yang banyak terjadi di Dunia. 

Siapa menyangka Kehidupan benar-benar menderita. 






Chi Hoet : 

Karena terbatas-nya waktu, 

saya pikir sudah cukup untuk wawancara dengan ke-dua Roh ini. 




Yang Shen : 

Baik-lah, saya masih ada sedikit pertanyaan, 

sekarang di Dunia ada Hukum Mati, 

Roh-nya di-kurung di Neraka yang mana ? 





Pejabat : 

Tentang Manusia yang di-hukum mati di Dunia, 

Roh-nya akan di-kurung di penjara yang lebih sadis, 

kalau dibandingkan hukuman yang terdapat di Neraka, 

lain hari kita saksikan. 




Yang Shen : 

Terimakasih atas penjelasan Pejabat, 

kami mau pulang sekarang, permisi. 




Chi Hoet : 

Cepat keluar naik Teratai, siap pulang. 



Yang Shen : Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.