BAB 3


Mengunjungi “IEM YANG CHIE” 

Meninjau “Ruangan Penyerahan Buku Catatan”


Tahun 1976 (2534) PE GWEE, JI SHA


Chi Hoet : Yang Shen, siap berangkat !


Yang Shen : Sudah, saya sudah naik ke atas Teratai dan sudah menutup ke-dua mata.


Chi Hoet : Berangkat….. Baik, turun-lah !


Yang Shen : 

Jalan ini kok ramai benar. 

Mereka adalah Manusia dari Dunia, kenapa pada kemari?



Chi Hoet :

Ini-lah tempat perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka. 

Mereka adalah Roh-Roh yang datang dari Dunia. 

Sedang mendaftarkan diri di Alam Baka, 

jangan tanya lagi. 

Saya ajak kamu ke Ruangan Penyerahan Buku Catatan, 

temui Pejabat sana, ada pertanyaan apa, tanyakan saja.




Pejabat : 

Selamat Tiba Chi Hoet dan Yang Shen, 

mari masuk ke dalam ruangan, silahkan duduk, 

karena waktu kemarin dulu terbatas waktu-nya, 

maka tidak sempat memberitahukan tugas-tugas di ruangan ini. 

Coba Yang Shen ada pertanyaan apa ?



Yang Shen : Saya mau bertanya, tempat apakah “Im Yang Chie”?


Pejabat : 

IM YANG CHIE adalah tempat di antara Alam Dunia dan Alam Baka. 
 
Tetapi lebih dekat ke Alam Baka, 

setelah Manusia meninggal di Dunia, 

Roh-nya akan kemari dan mendaftarkan diri di ruangan ini 

menyerahkan berkas-berkas dari Dunia. 

Setelah beres mendaftarkan diri,  

yang banyak Jasa Amal Kebaikan akan di-kawal 

oleh Si Hitam dan Si Putih masuk ke dalam Pintu Hantu 

dan diserahkan ke dalam ruangan Tingkat Pertama, 

menunggu sidang di sana. 




Yang Shen : 

Berkas-berkas diri Manusia sebenar-nya ada berapa ?



Pejabat : 

Manusia memiliki TIGA BERKAS tanda diri.

BERKAS ASAL DARI SURGA adalah asal kelahiran-nya, 

bisa disebut berkas dasar-nya.

BERKAS TITIPAN tercatat di Dunia, 

BERKAS AKHIR ada di Istana Bumi. 

Maka seseorang jika sudah meninggal, 

karena waktu di Dunia tidak berbuat Jasa Amal Kebaikan 

maka disebut BALIK KE IM (BUMI) 

dan bukan BALIK KE LANGIT.


* * 

Neraka seperti Penjaga yang terdapat di Dunia 

adalah tempat menerima hukuman bagi Pejabat atau Orang-orang berdosa, 

bukan tempat Kebaikan agar bisa kembali ke tempat asal 

yakni di kampung halaman asal : SURGA.




Yang Shen : 

Setelah Manusia meninggal, 

sering melihat Anak Cucu-nya membakar kertas uang 

di samping kaki mayat dan menyalakan lampu minyak, 

apa arti-nya semua itu ?



Pejabat : 

Roh Manusia sejak meninggalkan jasad-nya, 

rasa-nya seperti dalam mimpi, 

bingung serta tidak tahu harus berbuat apa. 

Walaupun di-kawal menuju ke Alam Baka, 

namun Keluarga-nya khawatir Leluhur-nya atau Almarhum 

dalam perjalanan menuju ke Alam Baka berada di jalan gelap, 

maka dinyalakan lampu minyak, 

maksud-nya agar menerangi jalan di Alam Baka 

dan perjalanan-nya menjadi lancar, 

maka di-bakar-lah uang kertas buat ongkos di jalan. 


* * 

Kelakuan semua ini 

memang termasuk Hati yang berbakti pada Almarhum, 

bisa terpikir demikian, 

namun perjalanan ke Alam Baka tidak usah di-beli atau di-bayar, 

sudah pasti terlewati. 

Waktu masih hidup di Dunia kalau hati-nya gelap, 

biar diterangi beberapa lampu minyak pun 

tidak akan ada arti-nya. 




Yang Shen : 

Sekarang di Dunia ini sudah maju, 

Kehidupan tinggi dan modern. 

Ada yang Orangtua-nya meninggal, 

maka Anak-cucu-nya membakar rumah-rumahan 

atau TV ber-warna yang terbuat dari kertas. 

Segala macam mobil-mobilan atau yang lain-lain 

untuk dipakai Leluhur-nya. 

Apakah semua itu sampai diterima di Alam Baka ? 



Pejabat : 

Manusia di Dunia sungguh tolol, 

pikiran-nya entah ke mana. 

Waktu masih hidup di Dunia tidak memiliki SIM, 

maka setiba di Alam Baka, 

jalanan yang kecil nan sempit itu, 

untuk berjalan sudah susah, 

jika mau mengemudi mobil pasti akan terjadi kecelakaan, 

lagi pula di Alam Baka tidak terdapat pompa bensin. 


* * 

Maka tidak perlu memakai mobil-mobil-an di sini, 

juga yang seperti TV, kipas angin atau mebel, 

lebih baik dipakai di Dunia. 


* * 


Di Alam Baka sudah tersedia ranjang papan 

untuk menyambut Roh ke Neraka. 

Sudah bisa Selamat dari hukuman sudah syukur, 

masih ingin senang. 

Jika sering berbuat jahat atau dosa di Dunia, 

kini meninggal masuk ke Neraka di-hukum, 

mana bisa ber-senang lagi ?. 

 Manusia di Dunia benar-benar ber-mimpi. 




Yang Shen : 

Guru, kemarin kamu mengajak saya 

mengunjungi Alam Baka pertama kali melihat : 

GUNUNG KEPALA HATI, 

sekarang perbatasan Alam Dunia dan Alam Baka, 

saya jadi bingung sekarang. 




Chi Hoet : 

Kamu ikuti saya, 

akan saya berikan petunjuk agar kamu mengerti. 

Pejabat, kami mau permisi sekarang. 



Pejabat : Jika kami kurang hormat, harap di-maklumi. 


Chi Hoet : Tidak apa-apa. 


Yang Shen : Terimakasih atas petunjuk, Pejabat. 


Yang Shen : 

Guru, kamu tadi mau menjelaskan tentang 

GUNUNG KEPALA HATI dan 

PERBATASAN ANTARA ALAM DUNIA DAN ALAM BAKA, 

coba katakan. 



Chi Hoet :  Kemarin yang kamu kunjungi ialah tempat ini. 


Yang Shen : 

Oh !. Huruf “GUNUNG KEPALA HATI” tertulis jelas di sini 

dan pandangan IM YANG CHIE telah hilang. 




Chi Hoet : 

GUNUNG KEPALA HATI juga adalah IM YANG CHIE. 


Jika Manusia sering berbuat jahat dan banyak dosa waktu di Dunia, 

setelah tiba ajal-nya akan di-kawal Si Hitam dan Si Putih kemari. 

Karena hati-nya tidak bersih, 

maka begitu melihat sinar di atas Gunung, 

mata-nya akan susah terbuka karena kesilauan, 

kaki-nya akan terpeleset 

dan jatuh ke GOA TANPA DASAR 

yang berada di bawah GUNUNG KEPALA HATI itu. 


* *


Namun bagi Orang yang ber-Jasa besar Amal Kebaikan-nya 

dan karena sudah sempurna Jasa-Jasa-nya, 

maka begitu Roh-nya sampai kemari, 

di atas Gunung akan segera muncul sebuah jalan 

yang ber-cahaya menuju Langit. 


* * 


Bagi yang ber-Amal sedang dan ber-Jasa kecil 

maka di samping Gunung 

akan muncul jalanan yang lebar-nya 2 meter 

dan di-antar oleh Dewa Hoki ke IM YANG CHIE untuk daftar hadir. 



Kemudian masuk ke dalam Istana Bumi 

untuk diserahkan YIAM WONG (Kuasa Neraka) 

dan di-periksa perbuatan si Manusia itu waktu masih hidup di Dunia 

dan setelah itu masuk ke RUANGAN KUMPULAN AMAL 

atau bagi yang ber-jodoh 

di-ajak oleh Dewa masing-masing untuk di-latih kembali. 



Hari ini waktu sudah habis, maka mari kita pulang ke Vihara. 



Yang Shen : Ya. Sudah duduk di Teratai. 


Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien telah tiba. 

Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.