BAB 33


Mengunjungi Lagi 
Neraka Kecil Congkel Hati 


TAHUN 1977, GO GWEE, JI CAP KAU 



Chi Hoet : 

Di Dunia ada semacam Manusia, 

dalam diri-nya tidak punya keahlian apa-apa, 

tapi kalau melihat Orang Lain sukses, 

dia iri hati sehingga melakukan kejahatan, 

mengadu domba atau mengoreksi kelemahan Orang Lain. 


* *


Ada yang melihat Agama Orang Lain 

tidak sama dengan Agama Kepercayaan-nya, 

maka dia ber-cerita, menghina Orang itu. 

Orang model begini 

setelah mati harus di-hukum ke Neraka Congkel Hati. 

Siap berkeliling ke Alam Baka. 

Yang Shen naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Siap, saya sudah duduk, 

silahkan Guru berangkat. 




Chi Hoet : 

Sudah tiba, cepat turun. 




Yang Shen : 

Di depan terlihat lagi Neraka Congkel Hati. 




Chi Hoet : 

Hari ini kita tidak usah merepotkan Yiam Wong lagi, 

langsung menuju ke Neraka agar mengirit waktu. 

Oh, Pejabat Neraka sudah membuka pintu menyambut kita. 





Yang Shen : Mari masuk. 




Pejabat : 

Selamat Datang lagi Chi Hoet dan Yang Shen, 

silahkan masuk. 





Yang Shen : 

Hukuman di Neraka sangat menakutkan, 

sejak mulai Tingkat Pertama yang disaksikan di Neraka 

adalah pandangan yang menyeramkan, 

Neraka Congkel Hati lebih sadis lagi. 





Pejabat : 

Hati yang menentukan seseorang, 

hukuman Congkel sungguh sakit, 

hati setelah sakit atau terluka, 

seluruh badan terasa goncang, 

sakit-nya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. 





Chi Hoet : 

Kita masuk ke dalam Neraka ini lagi, 

banyak melakukan wawancara dengan Roh dosa 

agar dapat yang konkrit 

untuk dicantumkan ke dalam Buku, 

untuk menasehati Dunia. 





Pejabat : 

Kalian menunggu di luar penjara, 

saya akan ke dalam mengajak beberapa Roh keluar, 

Perintah-kan Jenderal hentikan hukuman sementara, 

menggunakan kipas kembali Roh, 

biar Roh dosa dikembalikan ke asal-nya. 





Jenderal : Siap ! 




Pejabat : 

Cepat, lepaskan 3 Roh dosa, 

bawa keluar agar men-cerita-kan dosa-nya 

kepada Chi Hoet dan Yang Shen, 

untuk menasehati Manusia. 





Jenderal : 

Sudah melepaskan 3 Roh dosa, 

cepat ikut Pejabat keluar. 





Pejabat : 

Ini adalah Chi Kung Buddha dan Yang Shen, 

cepat cerita-kan perbuatan kalian, 

harus jujur. 





Roh : 

Saya dulu kerja di kantor milik pemerintah, 

karena saya kurang berhasil 

dan melihat Teman sekantor naik pangkat, 

saya jadi iri hati, 

menyalahkan atasan tidak adil, 

ingin membalas, 

maka saya menggunakan kesempatan 

untuk mengadu pada Atasan 

bahwa si anu sering bolos, 

melakukan korupsi dan lain-lain 

untuk menjatuhkan mereka, 


* * 


waktu 4 tahun yang lalu 

saya sakit kanker paru-paru sehingga mati, 

Si Hitam dan Si Putih mengawal Roh saya ke Neraka, 

di cermin dosa terlihat 

waktu saya mengadukan satu kerjaan 

sehingga men-celaka-kan Orang, 


* *


kemudian saya diserahkan ke Tingkat-5, 

di-sidang oleh Sen Lo Wuang, 

Yiam Wong marah-marah, 

bilang bahwa saya tidak punya keahilan 

bukan-nya tahu diri 

namun iri hati pada Orang Lain yang pintar 

dan membuat rencana menjahati dia, 

Hati saya sungguh tega, 

harus di-hukum ke Neraka Congkel Hati, 

siang dan malam di-siksa terus oleh Prajurit Alam Baka, 

sungguh sakit, 

waktu masih hidup tidak percaya adanya Hukum Karma, 

sekarang mau bicara apa lagi. 





Chi Hoet : 

Iri pada Orang Lain yang lebih pintar tidak boleh, 

kamu telah merusak suasana kompak dalam pekerjaan, 

sungguh tidak boleh, 

sebagai bawahan kamu harus belajar lebih banyak 

agar bisa menjadi pintar, 

harus menghormati Atasan, 

kalau tidak harus di-congkel Hati-nya. 

Ini-lah akibat-nya. 





Pejabat : 

Roh ke-2, 

cepat cerita-kan dosa yang kamu lakukan. 





Roh : 

Waktu di Dunia, 

saya adalah Murid pengabdi Buddha 

dan sudah menjadi Bikhu, 

saya hanya ber-semedi dan bertapa di rumah sendiri, 

karena sudah banyak baca Alkitab 

sehingga menganggap hanya Ajaran Buddha yang benar, 

Ajaran Agama lain tidak benar dan menyesatkan. 


* *


Maka saya sering memandang rendah Umat Agama Lain, 

seperti Murid Aliran TAO, 

saya bilang bahwa Dewa yang dipercayai oleh-nya 

adalah Dewa yang derajat-nya rendah 

tidak bisa membantu Manusia naik ke Surga. 


* *


Kalau ada yang kasih Buku Amal dari Vihara 

saya menganggap remeh, 

saya bilang yang menempel di badan si pemasukan adalah Setan, 

yang ditulis adalah hampa, palsu, 

jangan percaya. 


* * 


Seumur hidup cukup puas menghina Ajaran lain, 

menganggap diri sendiri sudah lulus 

dari Ajaran Buddha suci nan murni, 

sudah mencapai Kesempurnaan. 

Tidak tahu-nya setelah mati, 

tidak ada jalan ke Surga bagi saya, 

langsung ke Neraka dan diserahkan ke Tingkat-5. 

Yiam Wong tidak senang dan memaki. 

Kamu pengkhianat Agama Buddha, 

tidak memiliki Hati yang mulia sedikit pun, 

walau menjadi Bikhu masih punya Hati duniawi, 

menghina Ajaran Agama lain, 

tidak-kah kamu sadar 

bahwa Ajaran Buddha sebetulnya adil, 

tidak membedakan Umat, 

yang penting berbuat Kebaikan, 

tidak berbuat kejahatan. 

Semua Agama sama, 

kamu kira Buddha saja sungguh jago ? 

Nabi lain juga lihay, 

kenapa kamu menampar pipi Orang Lain ? 

Menganggap diri tinggi. 


* *


Saya menyesali tingkah laku saya, 

kenapa saya melakukan semua ini 

sehingga akibat-nya saya harus tanggung sendiri. 

Nasehati-lah semua Umat jangan mengikuti jejak saya, 

sehingga men-sia-sia-kan Kehidupan ini. 






Chi Hoet : 

Kamu menutup Hati Buddha 

namun berbicara Ajaran Buddha, 

sungguh sayang 

selain Hati-mu harus di-congkel 

kemudian hari harus di-hukum di-cabut lidah. 





Pejabat : 

Roh ke-3, cepat cerita-kan dosa-mu. 






Roh : 

Saya sebagai perantara kemasukan di Vihara, 

mula-mula saya sungguh melaksanakan Tugas saya, 

Dewa sering turun melalui badan saya 

untuk menulis segala Ajaran Kebaikan, 

kemudian hari 

karena Pengurus Vihara kurang perhatian, 

saya berpikir kenapa saya harus begini terus, 

tidak ada masa depan, 

sehingga semangat pun pupus sudah, 

maka bilang Para Murid yang lain, 

bisa jadi perantara kemasukan itu adalah perbuatan Manusia, 

hanya berpura-pura menulis segala Ajaran yang palsu, 

kalian jangan percaya lagi. 

Para Murid setelah mendengar omongan saya, 

menjadi malas semuanya, 

tidak datang ke Vihara lagi untuk ber-Sembahyang, 

ber-semedi demi Kebaikan lagi. 


* *


Saya pun meninggalkan tugas saya, 

7 tahun kemudian saya mati, 

Roh saya di-kawal sampai Tingkat-5, 

Yiam Wong memaki, 

kamu sebagai perantara kemasukan, 

walaupun tidak dihiraukan oleh Pengurus 

tetapi jangan menghina Ajaran tersebut. 

Kamu sudah berdosa harus di-hukum 

ke Neraka Congkel Hati 15 tahun 

untuk memperbaiki Hati yang menghina Dewa 

kemudian akan diserahkan ke Tingkat Lain. 






Chi Hoet : 

Sebagai perantara kemasukan di Vihara 

Arti-nya mewakili Dewa Manusia di Dunia, 

tidak boleh menghina, 

menghina akan berdosa besar. 

Kemasukan Dewa untuk menasehati Dunia 

adalah pekerjaan yang ikut melaksanakan keinginan Langit 

untuk menolong Sesama 

harus dijalankan oleh Yang Maha Kuasa 

baru Vihara boleh membuka pekerjaan tersebut, 

yang menghina sama juga menentang Langit 

pasti di-hukum. 


Waktu sudah tiba. 

Yang Shen siap pulang. 





Yang Shen : 

Terimakasih atas bantuan Pejabat dan Jenderal, 

permisi. 




Chi Hoet : 

Sangat penting meninjau Neraka Congkel Hati, 

lain kali pasti meninjau lagi. 




Yang Shen : 

Saya sudah mantap duduk di Teratai, 

silahkan Guru berangkat. 




Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba. 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.