Kunjungan Ke-3
Di Neraka Kecil Congkel Hati
Ketemu Bulan 7 (Cit Gwee)
Pintu Hantu Dibuka
TAHUN 1977, CIT GWEE, CE SHA
Chi Hoet :
Bulan Cit Gwee Pintu Hantu dibuka,
Sanak-Saudara datang ke Alam Dunia untuk berjalan-jalan,
maka Bulan Cit Gwee juga dipanggil Bulan Hantu.
Mau melakukan segala urusan
banyak terdapat pantangan
takut berurusan dengan Roh Hantu
kalau Manusia di Dunia
bisa setiap saat
senantiasa menghormati Hantu maupun Dewa,
maka tidak ada berbuat kesalahan lagi.
Pintu Hantu terbuka
Tugas mengarang Buku di Alam Baka
sedikit banyak terganggu
namun ada saya di sini Setan akan minggir,
Yang Shen tidak usah takut.
Yang Shen :
Setan juga jelmaan Manusia aneh tidak aneh,
yang aneh kita sendiri juga menjadi Setan.
Saya tidak takut pada mereka.
Chi Hoet :
Begitu lebih bagus,
mari naik ke Teratai,
siap berkeliling Alam Baka.
Yang Shen :
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet : Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen :
Di depan adalah Pintu Hantu,
kini sudah dibuka,
Roh pada ber-desak-an keluar,
setiap Roh tampak gembira
seperti telah menghisap Hawa yang segar.
Chi Hoet :
Bulan Cit Gwee Pintu Hantu dibuka
setiap Roh dari Daerah Penduduk Biasa
bisa bergiliran keluar,
setiap Orang seperti burung
yang dibebaskan dalam kandang-nya
sehingga ber-senang-senang menuju ke Alam Dunia.
Yang Shen :
Kenapa Roh itu melihat kita pada minggir semua ?
Chi Hoet :
Karena kita adalah Titah Giok Tee,
bersinar memancar,
maka Roh takut.
Yang Shen :
Apakah Roh di Alam Baka
akan dibebaskan semua setiap Bulan Cit Gwee ?
Chi Hoet :
Oh tidak,
Bulan Cit Gwee Pintu Hantu terbuka
hanya mengutamakan Roh dari Daerah Penduduk Biasa,
karena Roh ini umum-nya tidak punya dosa
dan tidak punya Jasa
sehingga menetap di Daerah Penduduk Biasa.
* *
Kehidupan-nya sama dengan Manusia di Dunia,
hari biasa tidak boleh meninggalkan daerah itu,
kecuali ketemu Bulan Cit Gwee
baru diijinkan untuk berlibur,
bagi Roh dosa
ada juga sebagian yang diijinkan pulang ke Dunia,
namun harus tepat Tanggal 15 (Cap Go),
maka di Ajaran Buddha
terdapat Hari Cio Ko untuk Pejabat di Alam Baka,
biasanya sudah ada hari yang tertentu
untuk istirahat atau berlibur tidak ada pembatasan ini,
ini-lah sebagian Kehidupan di Alam Baka.
Yang Shen cepat naik ke Teratai,
kita masih mau menuju ke Neraka Congkel Hati lagi.
Yang Shen :
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet : Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen :
Ya, Pejabat Neraka sudah datang menyambut,
Selamat Berjumpa lagi Pejabat dan Jenderal,
hari ini kami mau merepotkan kalian lagi,
harap dibantu.
Pejabat :
Tidak usah sungkan,
kebetulan sekarang Bulan Cit Gwee,
di Jalanan Alam Baka terjadi kemacetan,
kalian ber-dua sungguh capek.
Chi Hoet :
Tidak apa-apa,
kami sudah menyaksikan,
melihat Roh pada riang gembira,
ketahui-lah betapa berharga-nya kebebasan itu.
Pejabat :
Kalian ber-dua silahkan masuk untuk meninjau,
saya akan periksa berkas-berkas Roh dosa,
yang bisa sebagai contoh perbuatan mereka
untuk menasehati Dunia.
Yang Shen :
Terimakasih,
saya melihat Roh dosa yang di-kurung di penjara
kelihatan-nya lebih sadis dibanding hari biasa,
kenapa ya ?
Pejabat :
Karena ini Bulan Cit Gwee,
segala Roh yang tidak berdosa
bisa bebas ke Alam Dunia bermain,
Roh dosa di sini mungkin waktu di Dunia
sudah tahu bahwa Bulan Cit Gwee
adalah bulan liburan untuk Roh Alam Baka
dan mereka ingin bebas,
namun sekarang tetap di-borgol hilang kebebasan,
Hati jadi mendambakan kebebasan itu,
namun Prajurit Alam Baka tidak mengampuni,
tetap melaksanakan hukuman Mengcongkel Hati
karena itu-lah
mereka jadi lebih sadis dibanding hari biasa,
* *
maka Manusia di Dunia harus ber-jaga-jaga,
jadi-lah Orang yang Baik,
banyak melakukan Kebaikan,
jangan berbuat dosa dan kejahatan,
setelah mati masuk ke Neraka,
tidak akan menemui hari yang terang apalagi kebebasan,
sekarang saya akan pilih dua Roh dosa keluar
untuk men-cerita-kan dosa-nya.
Yang Shen :
Terimakasih,
Prajurit Alam Baka sungguh tidak kenal ampun,
menggunakan pisau tajam untuk membelah dada
sehingga darah berceceran.
Sungguh pemandangan yang sadis.
Pejabat :
Saya sudah mengeluarkan 2 Roh dosa,
cepat cerita-kan dosa-mu pada Chi Hoet dan Yang Shen
agar tercantum dalam Buku
untuk menyadarkan Manusia.
Roh :
Sungguh malu kalau di-cerita-kan
karena Istri saya sudah mati nafsu birahi-nya,
saya tetap membara,
suatu hari di kebun luar kampung
bertemu seorang Gadis jalan sendirian
dan saya lihat di sekeliling tidak ada Orang,
saya memeluk gadis itu
dan menarik paksa ke dalam kebun tebu,
gadis itu berontak terus,
minta supaya saya membebaskan dia,
namun saya sudah kemasukan hawa nafsu Setan,
menakuti-nakuti dia
jika tidak menyerah akan saya bunuh,
akhir-nya dia tidak berdaya
dan saya memperkosa-nya.
Sejak kejadian itu saya jadi menyesal,
biarpun gadis itu tidak melaporkan pada Polisi
namun hati saya malu
dan sering memarahi diri sendiri
dan tidak lama kemudian
saya dapat penyakit dan meninggal.
Roh saya sampai di Alam Baka,
Yiam Wong marah-marah
karena saya ber-terus-terang atas kesalahan saya
maka tidak di-kawal ke Panggung Cermin Dosa,
langsung diserahkan ke Tingkat-5,
di-hukum ke Neraka Congkel Hati 10 tahun,
sekarang sudah tersiksa 4 tahun,
setiap hari menyesali atas kekhilafan saya
namun saya terlambat.
Pejabat :
Memperkosa seorang gadis,
merusak kehormatan dia sungguh dosa yang besar,
walaupun kamu sudah menyesal,
namun dosa ini sudah terjadi,
harus diketahui
bahwa segala kejahatan urusan sexsual-lah utama-nya,
kini kamu sudah masuk perangkap,
tidak bisa menyalahkan siapa-siapa,
menasehati Manusia di Dunia untuk menghindari dosa ini,
kalau melanggar,
harus cepat-cepat bersujud di depan Dewa Buddha
menyesali perbuatan-nya,
mencetak BUKU BERKELILING DI ALAM BAKA 1.000 Buku,
kemungkinan akan di-kurangi hukuman-nya.
Kalau tidak di Neraka-lah bagian-nya.
Sekarang Roh dosa ke-2,
cerita-kan dengan jujur dosa yang kamu lakukan di Dunia.
Roh :
Sekarang saya sungguh tersiksa,
mau bilang apa,
hanya karena pikiran yang menyesatkan saya
sehingga berdosa besar,
mohon Chi Kung Buddha menolong saya.
Chi Hoet :
Kamu dulu sungguh bejat kelakuan-mu,
cukup membual kamu ber-senang-senang
sekarang sudah menerima pembalasan-nya.
Saya mana bisa mengampuni kamu,
mengaku-lah terus terang.
Roh :
Ya, Chi Hoet tidak mau menolong saya,
saya juga tidak bisa berbuat apa-apa,
waktu saya masih hidup di Dunia
mencari nafkah sebagai supir taxi,
karena waktu masih kecil kurang sekolah
sehingga kelakuan saya cukup kurang ajar,
melacur, main judi, mabuk-mabuk-an,
lebih-lebih kehausan soal sex,
di dalam mobil taxi saya tersedia kaset porno,
jika bertemu penumpang Wanita yang sendirian,
saya sengaja menyetel kaset tersebut untuk menggoda,
memang saya sering dimaki-maki,
namun perbuatan ini semau-ku,
satu malam dapat Wanita muda yang sendirian yang cantik,
timbul keinginan saya,
selain menyetel kaset porno,
saya tambahkan kecepatan mobil,
penumpang itu dibawa oleh saya sampai ke luar kota
dan saya memegang pisau mengancam
dan akhir-nya penumpang Wanita tersebut saya perkosa,
perbuatan begini sampai 3 kali saya lakukan,
pada 5 tahun yang lalu terjadi tabrakan saya pun mati,
Roh saya di-borgol
oleh Kepala Sapi Ber-wajah Kuda ke Alam Baka,
setelah di-sidang akhirnya diserahkan ke Tingkat-5,
di-hukum 30 tahun,
tiap hari tersiksa,
menyesal juga sudah terlambat.
Pejabat :
Roh ini sungguh berdosa besar,
umur-nya di-kurangi 10 tahun
dan cepat ditarik kembali ke Alam Baka,
setelah habis di-hukum di sini
akan dimasukkan ke Neraka Aphi,
tidak boleh reinkarnasi lagi.
Manusia harus waspada,
sex adalah kejahatan utama berbuat mesum,
berhubungan yang tidak sah,
memperkosa Wanita
atau menyetel kaset porno di dalam mobil
untuk menggoda Orang lain
tidak akan di-ampuni di Alam Baka.
Chi Hoet :
Hukuman Congkel Hati
lebih sadis dibandingkan hukuman yang lain,
Manusia jangan-lah berbuat kejahatan,
menutupi hati-nya,
kalau pembalasan karma sudah tiba,
mau menyesal sudah terlambat, camkan-lah.
Waktu sudah habis,
Yang Shen siap pulang.
Yang Shen :
Terimakasih Pejabat dan Jenderal.
Chi Hoet : Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen :
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet :
Vihara Shen Shien sudah tiba.
Yang Shen turun,
Roh kembali ke badan.