BAB 35


Ke-4 Kali 
Mengunjungi 
Neraka Congkel Hati 


TAHUN 1977, CIT GWEE, CAP LAK 



Chi Hoet : 

Orang yang tidak punya pekerjaan, 

diri-nya jadi suka malas-malas-an, 

apalagi judi akan lebih celaka lagi, 

banyak Manusia yang tergoda 

sehingga masuk jurang judi, 

Rumah Tangga jadi berantakan, 

Anak-anak terlantar, 

contohnya yang belum lama 

di Tai Chung terjadi perampokan, 

itu pun karena judi. 


* *


Hutang banyak, 

setelah kalah main sehingga nekat menjadi perampok, 

dari perkara mencuri sampai ke perkara besar merampok, 

itu akibat-nya main judi, 

Nasehati-lah Manusia, 

jauhi-lah main judi, 

jangan sampai terjerumus sehingga menyesal seumur hidup, 

sex adalah kejahatan utama, 

yang melanggar sungguh terhina, 

sebagai Wanita yang baik-baik harus menjaga diri, 

jangan menyeleweng berbuat mesum di luar Rumah Tangga, 

dosa ini besar, sama dengan judi. 

Coba dengar-kan jeritan di Alam Baka, 

apakah kamu tidak takut. 

Yang Shen hari ini siap berangkat 

ke Neraka Congkel Hati lagi, 

cepat naik ke Teratai. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 




Chi Hoet : Sudah tiba, cepat turun. 



Yang Shen : 

Saya sudah turun, 

hari ini kelihatan di Alam Baka lain daripada biasanya, 

di jalanan sungguh ramai, 

Para Roh mondar-mandir suasana agak santai, 

kenapa ya ? 





Chi Hoet : 

Karena ini Hari CIO KO, 

di Vihara atau Kelenteng diadakan pesta CIO KO, 

sekalian bagi-bagi makanan untuk fakir miskin 

dan bagi Roh yang ringan dosa-nya 

diijinkan keluar dari Neraka, 

terima Sedekah. 





Yang Shen : 

Oh begitu. 

Di depan Pejabat dan Jenderal sudah menyambut kita. 





Pejabat : 

Selamat Datang lagi, 

karena Cit Gwee ketemu Hari CIO KO 

di Alam Baka diberikan kebebasan. 

Sehingga agak kacau suasana-nya, 

harap kalian maklum. 




Chi Hoet : 

Tidak apa, 

justru kami yang selalu merepotkan, 

harap Pejabat dan Jenderal maklum. 




Pejabat : 

Karena ini TITAH untuk mengarang Buku, 

Jasa pun besar mana berani melanggar. 

Cepat masuk ke dalam Neraka dan meninjau. 




Yang Shen : 

Terimakasih, di dalam terdengar suara jeritan. 




Chi Hoet : 

Yang di-hukum di Neraka Congkel Hati 

adalah Roh yang berdosa berat, 

maka tidak dibebaskan 

tidak bisa menikmati suasana bebas dan terima Sedekah 

di Dunia. 




Pejabat : 

Hari ini saya keluarkan Roh dosa yang lain 

untuk menceritakan kisah mereka. 




Roh : 

Ya, waktu di Dunia saya kerja-nya di bagian luar perusahaan, 

tiap hari meng-order di luar kota. 

Sering nginap di hotel 

dan kenal seorang calo tukang main, 

saya pun diajak-nya. 


* *


Mula-mula hanya iseng, 

namun akhir-nya jadi ketagihan, 

kalau tidak main sehari rasa-nya gatal, 

hati pun penasaran, 

akhir-nya menjadi kebiasaan, 

walau kerja hasil-nya lumayan 

namun karena sering kalah main, 

tidak bisa balik modal, 

habis-habis-an dan meminjam uang di sana-sini, 

tidak mengurus Rumah Tangga lagi, 

hidup begitu terus sampai umur 43 tahun. 


* *


Waktu habis minum saya mengendarai motor, 

terjadi tabrakan dan saya mati, 

Roh saya di-kawal ke Neraka, 

baru tahu umur saya di-kurangi 5 tahun. 

Setelah di-sidang di Tingkat Pertama sampai Ke-5, 

Shen Lo Wuang marah-marah, 

hukum saya ke Neraka Congkel Hati 13 tahun, 

tiap hari 

dibelah dada dan di-congkel hati yang suka berjudi, 

sungguh tersiksa. 


* * 


Harap Manusia jangan suka berjudi, 

di Neraka paling pantang tukang judi, 

begitu Shen Lo Wuang lihat terhukum, 

tukang judi akan di-kawal duluan 

dan di-hukum cambuk 100 kali dengan papan, 

baru di-sidang lagi, 

tukang judi pantat-nya paling keras 

karena tiap hari duduk di meja judi, 

kurang olahraga, 

pantat itu harus dipukul biar ber-olahraga sedikit, 

sudah terhina, 

kulit pantat pun sungguh sakit, 

mohon Chi Hoet tolong saya. 





Chi Hoet : 

Tangan tukang judi paling kejam, 

kamu tidak usah memohon pada saya dengan tangan kotor, 

terima-lah hukuman. 





Pejabat : 

Kamu jangan sembarangan memohon ampun, 

setelah menyembuhkan Hati yang suka berjudi 

kamu akan diserahkan 

ke Neraka Panggang Jari di-hukum di sana, 

siapa suruh kamu hidup dengan hobi main judi, 

setelah mati terima-lah pembalasan ini, 

jangan menyalahkan Orang Lain. 

Roh Ke-2, 

cepat cerita-kan dosa-mu. 






Roh : 

Begitu banyak Orang, 

saya malu cerita jadi-nya. 

Setelah ber-Rumah Tangga 

sifat saya yang suka nyeleweng senang bergaul dengan Pria, 

berbuat mesum, mencari kesenangan, 

kalau dihitung Teman Pria saya ada 5 Orang, 

sering berjanji dan berhubungan di luar, 

Suami saya sama sekali tidak tahu. 


* *


Umur 54 tahun saya mati karena sakit jantung, 

Roh saya di-kawal oleh Si Hitam dan Si Putih, 

setelah dicerminkan dosa saya yang memalukan itu, 

saya tidak bisa memungkiri, 

saya mengaku dan diserahkan ke Tingkat-5 

dan di-hukum dalam Neraka Congkel Hati 20 tahun, 

tiap hari Hati sakit di-congkel, 

mau menyesal sudah terlambat, 

mohon Chi Hoet bisa minta tolong Yiam Wong 

mengampuni dosa saya. 





Chi Hoet : 

Sebagai Wanita, 

harus menjaga citra sebagai Wanita, 

suka berbuat amoral 

namun tidak suka berbuat Kebajikan, 

saya tidak bisa membantu. 





Pejabat : 

Chi Hoet tidak usah meladeni dia, 

waktu masih hidup suka berbuat amoral, 

maka hati yang suka berbuat amoral harus di-congkel, 

karena ini akibat perbuatan kamu, 

mau minta tolong pada Chi Hoet harus waktu masih hidup, 

mohon pada Dewa atau Buddha, 

mungkin bisa di-kurangi dosa-mu, 

kalau sampai mati tidak menyesal, 

sekarang tidak bisa di-ampuni lagi. 






Chi Hoet : 

Benar apa yang dikatakan Pejabat, 

setiap yang suka judi atau berbuat amoral, 

harus cepat-cepat insaf, 

lakukan AMAL Kebaikan 

dan berjanji banyak mencetak BUKU MENGELILINGI ALAM BAKA, 

dosa-mu bisa di-hapus-kan. 

Waktu sudah tiba, 

Yang Shen siap pulang. 




Yang Shen : 

Siap, 

banyak Terimakasih atas petunjuk Pejabat dan Jenderal, 

kami mau permisi. 




Pejabat : 

Para Jenderal berbaris antarkan Tamu. 




Chi Hoet : 

Yang Shen, cepat naik ke Teratai, siap pulang. 



Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba. 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.