Ke-4 Kali
Mengunjungi
Neraka Congkel Hati
TAHUN 1977, CIT GWEE, CAP LAK
Chi Hoet :
Orang yang tidak punya pekerjaan,
diri-nya jadi suka malas-malas-an,
apalagi judi akan lebih celaka lagi,
banyak Manusia yang tergoda
sehingga masuk jurang judi,
Rumah Tangga jadi berantakan,
Anak-anak terlantar,
contohnya yang belum lama
di Tai Chung terjadi perampokan,
itu pun karena judi.
* *
Hutang banyak,
setelah kalah main sehingga nekat menjadi perampok,
dari perkara mencuri sampai ke perkara besar merampok,
itu akibat-nya main judi,
Nasehati-lah Manusia,
jauhi-lah main judi,
jangan sampai terjerumus sehingga menyesal seumur hidup,
sex adalah kejahatan utama,
yang melanggar sungguh terhina,
sebagai Wanita yang baik-baik harus menjaga diri,
jangan menyeleweng berbuat mesum di luar Rumah Tangga,
dosa ini besar, sama dengan judi.
Coba dengar-kan jeritan di Alam Baka,
apakah kamu tidak takut.
Yang Shen hari ini siap berangkat
ke Neraka Congkel Hati lagi,
cepat naik ke Teratai.
Yang Shen :
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet : Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen :
Saya sudah turun,
hari ini kelihatan di Alam Baka lain daripada biasanya,
di jalanan sungguh ramai,
Para Roh mondar-mandir suasana agak santai,
kenapa ya ?
Chi Hoet :
Karena ini Hari CIO KO,
di Vihara atau Kelenteng diadakan pesta CIO KO,
sekalian bagi-bagi makanan untuk fakir miskin
dan bagi Roh yang ringan dosa-nya
diijinkan keluar dari Neraka,
terima Sedekah.
Yang Shen :
Oh begitu.
Di depan Pejabat dan Jenderal sudah menyambut kita.
Pejabat :
Selamat Datang lagi,
karena Cit Gwee ketemu Hari CIO KO
di Alam Baka diberikan kebebasan.
Sehingga agak kacau suasana-nya,
harap kalian maklum.
Chi Hoet :
Tidak apa,
justru kami yang selalu merepotkan,
harap Pejabat dan Jenderal maklum.
Pejabat :
Karena ini TITAH untuk mengarang Buku,
Jasa pun besar mana berani melanggar.
Cepat masuk ke dalam Neraka dan meninjau.
Yang Shen :
Terimakasih, di dalam terdengar suara jeritan.
Chi Hoet :
Yang di-hukum di Neraka Congkel Hati
adalah Roh yang berdosa berat,
maka tidak dibebaskan
tidak bisa menikmati suasana bebas dan terima Sedekah
di Dunia.
Pejabat :
Hari ini saya keluarkan Roh dosa yang lain
untuk menceritakan kisah mereka.
Roh :
Ya, waktu di Dunia saya kerja-nya di bagian luar perusahaan,
tiap hari meng-order di luar kota.
Sering nginap di hotel
dan kenal seorang calo tukang main,
saya pun diajak-nya.
* *
Mula-mula hanya iseng,
namun akhir-nya jadi ketagihan,
kalau tidak main sehari rasa-nya gatal,
hati pun penasaran,
akhir-nya menjadi kebiasaan,
walau kerja hasil-nya lumayan
namun karena sering kalah main,
tidak bisa balik modal,
habis-habis-an dan meminjam uang di sana-sini,
tidak mengurus Rumah Tangga lagi,
hidup begitu terus sampai umur 43 tahun.
* *
Waktu habis minum saya mengendarai motor,
terjadi tabrakan dan saya mati,
Roh saya di-kawal ke Neraka,
baru tahu umur saya di-kurangi 5 tahun.
Setelah di-sidang di Tingkat Pertama sampai Ke-5,
Shen Lo Wuang marah-marah,
hukum saya ke Neraka Congkel Hati 13 tahun,
tiap hari
dibelah dada dan di-congkel hati yang suka berjudi,
sungguh tersiksa.
* *
Harap Manusia jangan suka berjudi,
di Neraka paling pantang tukang judi,
begitu Shen Lo Wuang lihat terhukum,
tukang judi akan di-kawal duluan
dan di-hukum cambuk 100 kali dengan papan,
baru di-sidang lagi,
tukang judi pantat-nya paling keras
karena tiap hari duduk di meja judi,
kurang olahraga,
pantat itu harus dipukul biar ber-olahraga sedikit,
sudah terhina,
kulit pantat pun sungguh sakit,
mohon Chi Hoet tolong saya.
Chi Hoet :
Tangan tukang judi paling kejam,
kamu tidak usah memohon pada saya dengan tangan kotor,
terima-lah hukuman.
Pejabat :
Kamu jangan sembarangan memohon ampun,
setelah menyembuhkan Hati yang suka berjudi
kamu akan diserahkan
ke Neraka Panggang Jari di-hukum di sana,
siapa suruh kamu hidup dengan hobi main judi,
setelah mati terima-lah pembalasan ini,
jangan menyalahkan Orang Lain.
Roh Ke-2,
cepat cerita-kan dosa-mu.
Roh :
Begitu banyak Orang,
saya malu cerita jadi-nya.
Setelah ber-Rumah Tangga
sifat saya yang suka nyeleweng senang bergaul dengan Pria,
berbuat mesum, mencari kesenangan,
kalau dihitung Teman Pria saya ada 5 Orang,
sering berjanji dan berhubungan di luar,
Suami saya sama sekali tidak tahu.
* *
Umur 54 tahun saya mati karena sakit jantung,
Roh saya di-kawal oleh Si Hitam dan Si Putih,
setelah dicerminkan dosa saya yang memalukan itu,
saya tidak bisa memungkiri,
saya mengaku dan diserahkan ke Tingkat-5
dan di-hukum dalam Neraka Congkel Hati 20 tahun,
tiap hari Hati sakit di-congkel,
mau menyesal sudah terlambat,
mohon Chi Hoet bisa minta tolong Yiam Wong
mengampuni dosa saya.
Chi Hoet :
Sebagai Wanita,
harus menjaga citra sebagai Wanita,
suka berbuat amoral
namun tidak suka berbuat Kebajikan,
saya tidak bisa membantu.
Pejabat :
Chi Hoet tidak usah meladeni dia,
waktu masih hidup suka berbuat amoral,
maka hati yang suka berbuat amoral harus di-congkel,
karena ini akibat perbuatan kamu,
mau minta tolong pada Chi Hoet harus waktu masih hidup,
mohon pada Dewa atau Buddha,
mungkin bisa di-kurangi dosa-mu,
kalau sampai mati tidak menyesal,
sekarang tidak bisa di-ampuni lagi.
Chi Hoet :
Benar apa yang dikatakan Pejabat,
setiap yang suka judi atau berbuat amoral,
harus cepat-cepat insaf,
lakukan AMAL Kebaikan
dan berjanji banyak mencetak BUKU MENGELILINGI ALAM BAKA,
dosa-mu bisa di-hapus-kan.
Waktu sudah tiba,
Yang Shen siap pulang.
Yang Shen :
Siap,
banyak Terimakasih atas petunjuk Pejabat dan Jenderal,
kami mau permisi.
Pejabat :
Para Jenderal berbaris antarkan Tamu.
Chi Hoet :
Yang Shen, cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen :
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet :
Vihara Shen Shien sudah tiba.
Yang Shen turun,
Roh kembali ke badan.