BAB 37


Mengunjungi
Neraka Memotong Alat Kemaluan Digigit Tikus 


TAHUN 1977, PE GWEE, CAP KAU 



Chi Hoet : 

Sejak Vihara kalian terima Titah mengarang Buku, 

ini sudah melewati satu Tahun, 

saya juga senang mengajak Titah suci Yang Shen 

keliling di Alam Baka, 

mencari bahan kejahatan, 

terasa juga berat-nya tugas ini, 

apalagi jalanan ke Alam Baka tidak bagus atau rata. 


* *


Buku Berkeliling ke Alam Baka 

sekarang sudah selesai separuh, 

namun perjalanan masih jauh, 

diharapkan Para Murid jangan menjadi malas, 

setelah Tugas ini selesai, 

maka Jasa mereka bisa mencapai 3 turunan. 

Hari ini mau berkeliling Alam Baka lagi, 

Yang Shen siap naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Siap, 

banyak Terimakasih atas dukungan Guru dalam setahun ini, 

begitu teliti membantu saya. 

Saya hanya merasa tolol, 

belum bisa memahami Ajaran Guru yang lebih tinggi, 

di sini saya mohon pada Guru 

banyak-banyak memberikan Petunjuk lagi, 

karena saya baru pulang dari luar kota, 

terasa agak lelah, 

boleh-kah Guru memberikan pil lagi untuk Semangat saya. 





Chi Hoet : 

Karena kamu Jujur dan Tulus Hati 

maka saya berikan Pil Dewa untuk makan, 

sebenarnya kamu juga harus tahu 

sejak mulai melaksanakan Tugas ini sampai sekarang 

badan-mu semakin sehat, 

karena atas bantuan Para Dewa secara diam-diam 

sekarang saya berikan 3 butir pil lagi, 

cepat makan dan siap berkeliling Alam Baka. 





Yang Shen : 

Banyak Terimakasih atas Lindungan Guru, 

saya sebenarnya punya penyakit maag, 

namun sejak menekuni Tugas ini jadi sembuh, 

hari ini setelah makan pil Guru, 

terasa badan ini Semangat dan segar lagi 

benar-benar Terimakasih. 




Chi Hoet : 

Mari naik ke Teratai, 

jangan buang waktu lagi. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 




Chi Hoet : Sudah tiba, cepat turun. 



Yang Shen : 

Di depan Neraka apa ? 

Kenapa terdengar suara jeritan Manusia 

dan berbaur dengan suara tikus. 





Chi Hoet : 

Di depan adalah 

“Neraka Memotong Alat Kemaluan Digigit Tikus”, 

termasuk Wilayah Tingkat Ke-6. 

Pejabat dan Jenderal sudah datang menyambut kita, 

cepat berikan salam. 





Yang Shen : 

Ya, Selamat Jumpa Pejabat dan Jenderal. 

Saya adalah Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen Shien. 

Hari ini ikut Guru Chi Hoet meninjau kemari, 

harap memberikan banyak bantuan. 





Pejabat : 

Cepat bangun, 

Neraka di sini sudah dapat Pemberitahuan Yiam Wong 

bahwa kalian akan datang meninjau 

sekarang mari ikut saya masuk ke dalam. 





Yang Shen : 

Terimakasih. 

Oh, di dalam Neraka ini banyak tikus 

dan menyerang ke Roh dosa, 

setiap Roh dosa di-ikat dan duduk di tanah, 

tangan-nya di-ikat jadi tidak bisa membela diri, 

sehingga digigit tikus sampai menjerit kesakitan, 

mereka berbuat dosa apa 

sehingga di-hukum demikian ? 





Pejabat : 

Roh yang di-hukum di Neraka ini 

semuanya Pria 

karena waktu di Dunia haus sex, 

sehingga banyak berbuat dosa 

maka sekarang di-hukum, 

selain alat kelamin di-potong 

akan digigit lagi bekas tempat kemaluan itu 

diartikan, MEMOTONG RUMPUT HARUS BASMI AKAR-NYA. 





Chi Hoet : 

Hukuman ini sungguh sakit 

karena erat hubungan-nya dengan Hati, 

kalau di-potong dan digigit, 

maka sakit-nya luar biasa, 

karena mereka lebih senang 

berbuat dosa yang rasa kenikmatan itu, 

maka kini di-hukum. 





Pejabat : 

Saya akan ajak beberapa Roh dosa keluar, 

biar men-cerita-kan kesalahan mereka, 

kenapa sampai di-hukum di sini. 





Yang Shen : 

Baik, mereka ini ke-dua tangan-nya di-ikat, 

tikus menyerang bawah, 

mau menghindari tidak bisa, 

tikus-nya besar seperti kucing, 

kelihatan-nya galak, 

mengigit Orang 

seperti makan sesuatu yang begitu santai. 





Chi Hoet : 

Tikus-kan suka mengigit kain maupun makan kacang, 

ini-lah pemandangan-nya, 

terlihat darah berceceran dimana-mana, 

mereka sangat tersiksa. 





Pejabat : 

Saya sudah mengeluarkan 2 Roh dosa, 

sekarang biar mereka men-cerita-kan dosa 

yang mereka lakukan di Dunia, cepat. 





Roh : 

Waktu di Dunia saya sudah masuk ke Pintu Suci 

dan tekun berlatih diri, 

sesudah ber-Keluarga dan mempunyai Anak 

juga Ciak Cai bersihkan mulut, 

karena pendirian tidak teguh 

sehingga berhubungan badan dengan seorang Umat Wanita, 

cuma saya berpantang 

setelah mati Roh saya di-kawal ke Alam Baka 

dan di Panggung Cermin Dosa 

terlihat semua perbuatan saya sungguh malu, 

kemudian diserahkan ke Tingkat-6, 

Kha Chen Wuang marah besar pada saya, 

kenapa sudah masuk Pintu Suci 

tahu Peraturan masih melanggar, 

setingkat dengan dosa berat 

dan meng-hukum saya kemari. 


* *


Mula-mula alat kelamin saya di-potong 

kemudian tangan di-ikat biar tikus mengigiti, 

tiap hari tersiksa, 

sakit tidak tertahan, 

menyesali salah langkah 

sehingga akibat-nya jadi begini. 

Harap Manusia di Dunia 

kalau masuk ke Pintu Suci harus jaga Peraturan, 

kalau tidak setelah mati akan di-hukum berat di sini. 





Chi Hoet : 

Ada peribahasa 

CIAK CAI HANYA SEBATAS DI PUSAR PERUT, 

begini-lah akibat-nya, 

kalau bagian batas pusar perut ke bawah tidak bersih 

sekarang dibersihkan 

oleh Prajurit Alam Baka dan tikus-tikus itu, 

biar kamu rasa. 





Pejabat : 

Roh Ke-2, kamu juga cepat cerita. 





Roh : 

Waktu saya masih Sekolah di Tingkat Lanjutan, 

diajak Teman berbuat cabul ke tempat pelacuran, 

setelah itu kalau punya uang 

saya pun jadi sering ke tempat pelacuran 

dan beberapa kali mengajak Teman-teman satu sekolah, 

sehingga setelah mati di-hukum kemari. 

Waktu masih hidup ber-senang-senang di Dunia, 

kini melewati sehari pun 

rasa-nya sungguh lama 

pikir-pikir benar-benar menyesal jadi-nya. 





Pejabat : 

Masih muda ber-kelakuan tidak baik 

seperti suka melacur, 

belum menikah sudah hilang perjaka-nya, 

ini nama-nya tidak bersih, 

setelah itu masih mengajak Teman sekolah berbuat kotor, 

sungguh bejat moral-mu, 

maka di-hukum di sini. 





Yang Shen : 

Melihat mereka sungguh kasihan 

dan Roh dosa yang di-hukum di sini begitu banyak, 

apakah dosa mereka sama ? 




Pejabat : 

Roh dosa yang setiap hari dikirim kemari ada ribuan, 

dosa yang mereka lakukan bervariasi, 

umum-nya suka melacur, 

ber-kelakuan bejat, 

Pria yang sudah ber-Keluarga masih suka menyeleweng, 

tukang memperkosa, 

berhubungan badan dengan Saudara, Kakak, Adik, 

perbuatan ini yang merusak moral sebagai Manusia, 

semuanya harus di-hukum di sini. 






Chi Hoet : 

Saya mau menasehati Manusia di Dunia, 

jangan-lah berbuat dosa yang ada hubungan-nya dengan sex, 

apalagi sebagai Umat Beragama harus lebih ber-hati-hati, 

selain di-hukum di Neraka Congkel Hati, 

masih harus di-hukum di sini, 

namun Langit masih adil, 

kalau bagi yang sudah membaca Buku ini, 

selain menyesal mau memperbaiki kesalahan-nya, 

harus banyak mencetak Buku ini untuk menebus dosa, 

maka dosa-nya akan di-hapus. 

Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang. 





Yang Shen : 

Terimakasih atas bantuan Pejabat dan Jenderal, 

kami permisi. 




Pejabat : Antar Tamu. 


Chi Hoet : 

Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap pulang. 



Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 




Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba. 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.