BAB 38


Mengunjungi Neraka Terlindas Mobil 


TAHUN 1977, KAU GWEE, CE LAK 



Chi Hoet : 

Berlalu-nya musim panas kini musim gugur pun tiba, 

bergantian musim-musim ini pun terus berputar, 

ingat waktu muda kira Anak-cucu pun banyak, 

umur sudah tua, 

jalan pun terasa goyang, 

waktu benar-benar cepat berlalu bagaikan dalam mimpi, 

Nasehati-lah Manusia, 

sayangi-lah waktu, 

cepat masuk ke Pintu Suci melatih diri untuk Kebaikan, 

jadi-lah Rakyat yang Baik dalam Masyarakat, 

setelah meninggal tidak usah masuk ke Neraka. 

Waktu untuk mengunjungi Neraka sudah tiba, 

Yang Shen siap naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Hari ini menuju Neraka yang mana ? 




Chi Hoet : 

Saya tidak kasih tahu dulu, 

nanti kamu juga bisa tahu. 




Yang Shen : Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 



Chi Hoet : Sudah tiba, Yang Shen turun. 



Yang Shen : 

Guru, kenapa kamu mengajak saya ke kaki Gunung ini, 

di depan terdengar suara ribut-ribut, 

seperti ada Orang sedang berkelahi, 

di jalanan kecil 

ada Prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dosa, 

kita ikuti mereka ya. 




Chi Hoet : 

Hari ini tujuan kita ke Neraka Kecil 

 yang terdapat di depan kaki Gunung tersebut. 





Yang Shen : 

Kita sudah sampai di belakang Prajurit Alam Baka 

dan dia menganggukkan kepala kepada kita, 

Roh dosa apa yang di-kawal oleh dia 

dan mau di-kawal ke mana ? 





Chi Hoet : 

Roh dosa ini 

kebanyakan sebagai supir waktu masih di Dunia 

atau yang mengendarai motor, 

karena pernah menabrak Orang Lain sampai mati 

maka sekarang harus di-hukum. 




Yang Shen : 

Supir yang menabrak mati Orang kan 

sudah didamaikan persoalan-nya di Dunia, 

kenapa harus di-hukum juga di Alam Baka ? 





Chi Hoet : 

Pejabat akan menjelaskan persoalan ini. 




Yang Shen : 

Di depan sudah nampak sebuah Neraka, 

di depan pintu masuk ada yang jaga, 

di atas Pintu ada tertulis 

“NERAKA TERLINDAS MOBIL”, 

Pejabat dan Jenderal sudah keluar menyambut kita. 





Chi Hoet : 

Yang Shen, cepat berikan salam. 




Yang Shen : 

Salam Jumpa Pejabat dan Jenderal, 

hari ini saya dan Chi Hoet atas Titah kemari meninjau 

dan cari bahan untuk menasehati Dunia, 

harap banyak memberikan bantuan. 





Pejabat : 

Tidak usah sungkan, 

cepat mari masuk. 




Yang Shen : 

Pejabat, Neraka ini termasuk Wilayah mana ? 




Pejabat : 

Neraka ini dinamakan “NERAKA TERLINDAS MOBIL” 

termasuk Wilayah Kekuasaan Tingkat Ke-6, 

ini adalah Neraka yang paling baru didirikan, 

Umat di Dunia kebanyakan tidak tahu ada Neraka ini. 

Yang Shen ada pertanyaan, 

silahkan tanya saja. 




Yang Shen : 

Roh yang di-hukum kemari termasuk golongan apa? 




Pejabat : 

Setiap yang mengendarai mobil, motor 

yang pernah men-celaka-kan nyawa Orang 

sehingga meninggal atau korban-nya menjadi cacat, 

sesudah mati Roh-nya akan dapat pembalasan di sini, 

silahkan ke dalam untuk menyaksikan. 




Chi Hoet : Terimakasih. 



Yang Shen : 

Di depan terdapat Bukit yang luas 

dan dibuatkan jalanan yang kecil-kecil, 

tidak rata, penuh pasir dan batu, 

Roh dosa masing-masing menarik sebuah gerobak besar 

yang penuh berisi batu bata, 

dari atas pelan-pelan menuju ke bawah, 

jalanan sempit hanya muat roda dua, 

jika meleset akan terjatuh ke jurang 

yang terdapat di kiri dan kanan, 

kaki-nya Para Roh dosa telanjang, 

hanya bisa menggunakan lutut sebagai rem 

walaupun badan bisa menahan, 

namun setiap hari naik turun 100 kali tenaga pun habis 

dan sangat tersiksa. 




Pejabat : 

Roh ini coba kamu cerita-kan dosa-mu. 





Roh : 

Saya sebagai sopir taxi sebagai mata pencaharian saya, 

suatu malam minum-minum dengan Teman-teman, 

setelah mabuk tetap mencari penumpang, 

karena mabuk tidak terasa mobil pun kencang 

di-gas terus oleh saya, 

sehingga menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas, 

akhirnya di-hukum penjara, 

setelah meninggal Yiam Wong mengajarkan : 

Setelah banyak minum masih menyetir mobil, 

kamu mau bercanda dengan nyawa, 

maka di-hukum 3 tahun kemari, 

tiap hari menarik mobil sungguh tersiksa, 

kaki menjadi bengkak, 

tenaga badan sampai habis, 

kurus dan hanya tinggal tulang. 

Nasehati-lah Manusia agar hati-hati menyetir mobil, 

harus waspada, 

jangan sampai menabrak Orang apalagi habis minum, 

kalau tidak, 

Neraka adalah tempat-nya. 





Pejabat : 

Roh ke-2, kamu juga cepat cerita. 





Roh : 

Waktu di Dunia, 

tiap hari naik motor mengantar barang ke toko-toko, 

karena biasa ngebut, 

sering melanggar Peraturan Lalu Lintas, 

suatu kali menabrak Orang yang jalan kaki, 

saya jatuh terluka, 

dua-dua-nya masuk ke rumah sakit, 

kaki saya patah dan Orang itu gegar otak, 

walaupun tidak mati 

namun sudah lupa ingatan-nya, 

akhir-nya saya diadukan ke Pengadilan 

sehingga keluar uang banyak 

untuk ganti kerugian Orang itu, 

hanya urusan ini, 

saya di-hukum kemari 3 tahun. 





Pejabat : 

Dua Roh dosa ini sebagai contoh, 

setiap Manusia 

kalau bawa mobil atau motor harus hati-hati 

agar aman selamat, 

setelah mati tidak usah di-hukum di sini, 

Roh dosa yang di-hukum kemari 

ada yang berat hukuman-nya, 

ada yang ringan. 


* *


Kalau bukan sengaja melukai Orang Lain, 

hukuman-nya ringan. 

Kalau mabuk, ngebut, melanggar lalu lintas 

 sehingga men-celaka-kan Orang Lain, 

hukuman-nya agak berat. 

Kalau habis menabrak lalu melarikan diri, 

biar korban meninggal atau tidak, 

Yiam Wong akan memberikan hukuman yang paling berat, 

maka menabrak Orang Lain jangan lari, 

harus ber-tanggung-jawab sepenuhnya sebagai perikemanusiaan, 

maka dosa akan diringankan. 






Chi Hoet : 

Neraka Terlindas Mobil 

adalah Neraka baru yang didirikan 

seperti di Dunia juga tersedia Sekolah mengemudi mobil, 

Roh dosa jika di-hukum di sini 

harus pelan-pelan melihat arah yang benar, 

tidak boleh ber-kecepatan tinggi 

kalau tidak sendiri-lah yang menjadi korban. 


* *


Nasehati-lah Manusia, 

kalau menyetir mobil harus hati-hati 

karena menyangkut nyawa Manusia, 

setelah minum jangan menyetir mobil sendiri, 

ngebut, melanggar Peraturan Lalu Lintas. 

Kalau tidak bisa, 

di-hukum kemari untuk belajar menyetir mobil lagi. 

Waktu sudah habis, Yang Shen naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Terimakasih atas bantuan Pejabat dan Jenderal, permisi. 




Pejabat : 

Jika ada kekurangan, harap maklum, 

Perintah-kan Jenderal berbaris, antar Tamu. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan berangkat. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.