BAB 44


Mengunjungi 
Neraka Kecil Mencabut Usus 


TAHUN 1977, CAP IT GWEE, JI CAP KAU 



Chi Hoet : 

Roh Manusia di Dunia bisa mengunjungi ke Alam Baka, 

ini bukan CERITA DEWA atau KATA BOHONG, 

sejak zaman dahulu sampai sekarang 

sering terdapat Manusia yang sudah meninggal 

hidup kembali, 

kebanyakan mereka-lah 

yang bisa men-cerita-kan keberadaan-nya Neraka ini, 

ini bisa sebagai bukti 

apa yang tertulis di Buku, Kitab-Kitab itu benar, 

kenapa Manusia tidak percaya ? 


* * 


Karena tidak menyaksikan sendiri, 

itu-lah sebab-nya bisa dikatakan PINTAR, 

bisa disebut TOLOL, kenapa ? 


* * 


Coba isi badan sendiri kan tidak kelihatan, 

maka nyawa ini pun tenang dan aman 

tetapi kalau sudah dilihat oleh mata-mu sendiri 

atau merasakan, 

waktu itu-lah kecelakaan sudah tiba, 


* * 


kalau bukan sakit di sini atau sakit di sana, 

perlu photo sinar X, 

diadakan operasi badan, 

Manusia biasanya tidak melihat isi dalam badan, 

apakah isi badan memang tidak ada ? 


* * 


Neraka juga tidak kelihatan, 

namun memang Neraka itu ada, 

hanya jarang dilihat Manusia, 

kalau mau lihat Neraka berarti kematian sudah tiba, 

maka Saya menasehati Manusia, 

BARANG YANG TIDAK KELIHATAN 

maka KEBERADAAN-NYA BARANG ITU ADA NILAI-NYA. 


* *


Pikiran kamu, napas kamu, 

perasaan kamu tidak kelihatan, 

namun bisa dirasakan, 

justru yang tidak kelihatan oleh kamu itu 

yang mempengaruhi jiwa kamu, 

yang bisa melanjutkan Kehidupan kamu. 







Yang Shen : 

Memang masuk akal, 

banyak hal yang tidak bisa dilihat di Dunia ini, 

seperti seorang yang buta mata-nya, 

karena dia tidak bisa melihat apa-apa, 

tidak akan mengakui keberadaan-nya Dunia ini 

kenapa dia bisa hanya mengandalkan sebatang tongkat 

sanggup kemana-mana, 

jawab-nya biar mata-nya buta 

namun Hati-nya tidak, 

karena Manusia sudah tertutup mata Hati-nya, 

akhirnya jalan-nya sesat 

jadi tidak mengenal adanya Neraka. 





Chi Hoet : 

Betul, 

Manusia sudah tahu tidak boleh melanggar Hukum, 

tetapi melakukan-nya, 

tidak seperti Orang yang buta, 

menentukan perjalanan-nya menggunakan tongkat, 

itu depan-nya jurang dia akan menghindari, 


* * 


namun kebanyakan Manusia sekarang 

sudah tahu itu adalah jurang dosa. 

Masih mau menjatuhkan diri ke dalam-nya, 

untuk bisa keluar dari jurang dosa lagi, 

betapa sudah harus tersiksa baru bisa bebas, 

waktu-nya tidak banyak. 

Yang Shen siap keliling Alam Neraka lagi, 

naik ke Teratai. 





Yang Shen : Sudah siap. 



Chi Hoet : 

Lihat pakaian-mu banyak kotoran, 

kenapa tidak dicuci bersih, 

ini agak kurang sopan 

kalau berada di Alam Baka. 





Yang Shen : 

Pakaian dikotori oleh debu, 

saya kurang memperhatikan-nya, 

harap Guru bisa memaafkan. 





Chi Hoet : 

Manusia mau ke Alam Baka, 

selain harus Ciak Cai, 

pakaian harus bersih, 

lain kali perhatikan, 

cepat naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Saya sudah duduk, 

silahkan Guru berangkat. 




Chi Hoet : 

Sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

cepat berikan salam kepada Pejabat. 





Yang Shen : 

Siap, 

Salam Jumpa Pejabat dan Jenderal. 




Pejabat : 

Selamat Datang Chi Kung Buddha dan Yang Shen, 

kami sudah tahu maksud kedatangan kalian, 

sungguh Tugas yang mulia, 

Neraka ini dinamakan 

“NERAKA KECIL MENCABUT USUS-USUS”. 

Silahkan masuk meninjau. 




Yang Shen : 

Terimakasih, 

nampak banyak Roh dosa keluar masuk 

di-kawal oleh Prajurit Alam Baka, 

juga terdengar suara jeritan. 




Chi Hoet : Cepat kita masuk ke dalam. 



Yang Shen : 

Sudah kelihatan cara hukuman di Neraka ini, 

Roh dosa berbaris telanjang dada, 

di-ikat di tiang, 

Prajurit Alam Baka menggunakan pisau yang tajam, 

menusuk ke perut Roh dosa 

dan membelah ke bawah 

sehingga kulit perut terbuka, 

isi usus keluar bercampur bau amis darah 

dan isi dalam perut 

sehingga jatuh ke tanah 

dan di samping banyak anjing hitam, 

merebut dan memakan-nya, 

biar usus sudah keluar 


* * 


namun masih bersambung ke Hati, 

kini di makan sambil ditarik-tarik oleh anjing, 

Roh dosa menjerit kesakitan 

sehingga menjadi pingsan, 

saya tidak berani melihat lagi. 

Tanya Pejabat, 

mereka berbuat dosa apa sehingga di-hukum kemari ? 





Pejabat : 

Mereka waktu masih hidup 

kebanyakan sebagai koruptor 

atau Hati-nya jahat, 

usus yang beracun 

setelah meninggal di-hukum kemari, 

untuk lebih jelas-nya, 

saya akan mengeluarkan beberapa Roh dosa 

biar cerita. 





Yang Shen : 

Ya, begitu lebih bagus dengan pengakuan ini, 

Manusia di Dunia baru mau percaya. 




Pejabat : 

Saya sudah mengeluarkan beberapa Roh dosa, 

silahkan Yang Shen bertanya. 




Yang Shen : 

Saya mau tanya Tuan ini, 

kenapa kamu di-hukum di sini ? 





Roh : 

Waktu masih hidup 

saya sebagai Pejabat memanfaatkan kedudukan, 

melakukan banyak korupsi 

atau mencari keuntungan pada tanah yang diperjual-belikan, 

pokok-nya setiap ada kesempatan 

saya akan cari keuntungan buat pribadi sendiri, 


* * 

setelah meninggal di-kawal ke Panggung Cermin Dosa, 

terlihat jelas apa yang telah saya lakukan, 

sehingga saya kaget, 

setelah di-sidang di-hukum di beberapa Tingkat, 

akhir-nya saya diserahkan ke Tingkat-7, 

Thai San Wuang meng-hukum saya 

masuk ke Neraka ini, 

tiap hari usus-usus isi badan keluar 

direbut makan oleh anjing, 

sungguh menyakitkan. 





Pejabat : 

Kamu sebagai Pejabat Pemerintah 

harus mementingkan Kesejahteraan Rakyat, 

melakukan Kebaikan untuk umum, 

namun kamu serakah, 

apa yang kamu bisa telan 

kamu telan-kan, 

isi usus badan ini sungguh kotor, 


* * 


Nasehati-lah orang yang jadi Pejabat 

harus banyak ber-Bakti untuk Umum, 

membela Rakyat kecil, 

setia pada Negara, 

maka sungguh ber-Jasa, 

jangan-lah hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri, 

sebagai tujuan Kehidupan, 

setelah meninggal akan di-hukum berat. 





Yang Shen : 

Saya juga mau tanya Nenek ini, 

kamu sudah tua, 

kenapa masih di-hukum, 

sudah berbuat dosa apa ? 





Roh : 

Memang sekarang saya sudah menyesal, 

waktu berusia 48 tahun, 

dagangan saya bangkrut 

maka mendirikan Arisan, 

satu kali saya khilaf, 

memutuskan membawa kabur uang milik Orang Lain 

kemudian pindah ke Kota lain. 


* * 


Waktu umur 54 tahun meninggal karena sakit 

dan diserahkan ke Tingkat-7, 

Yiam Wong meng-hukum saya di sini. 





Pejabat : 

Membawa kabur uang Orang Lain, 

ditelan dan di-makan, 

sekarang harus di-muntah-kan isi usus badan, 

berapa banyak yang telah kamu telan 

kini harus di-muntah-kan keluar, 

seberapa banyak-nya hukuman baru adil, 

ini-lah akibat-nya perbuatan-mu. 

Setelah habis di-hukum 

baru reinkarnasi ke Dunia 

untuk melunaskan uang yang sudah kamu bawa kabur itu. 





Yang Shen : 

Saya mau tanya Kakek ini, 

kamu sudah lama di-hukum kemari ? 





Roh : 

Sudah 3 tahun lebih, 

waktu hidup sebagai Petani, 

menanam sayur-sayuran untuk di-jual 

tidak tahu sebab apa 

sayur-sayuran sering di-makan hama kutu, 

harus dibasmi menggunakan obat. 


* * 


Waktu harga sayur lagi bagus, 

saya memetik sayur-sayuran yang baru disemprot oleh obat 

satu atau dua hari yang lalu, 

hanya karena perbuatan ini 

saya di-hukum oleh Yiam Wong ke Neraka ini. 






Pejabat : 

Kamu hanya memikirkan mencari keuntungan 

sehingga menjual sayuran 

yang masih terdapat obat pembasmi serangga, 

sehingga men-celaka-kan Orang Lain 

yang memakan sayuran tersebut. 

Jadi mendapat penyakit, 

Hati kamu ini sungguh kejam, 

maka harus di-hukum. 





Yang Shen : 

Dan Nenek ini, 

kenapa kamu juga di-hukum di sini? 




Roh : 

Aiya…… 

Langit dan Bumi di sini, 

saya sungguh kasihan, 

minta tolong Guru. 





Chi Hoet : 

Saya bisa merasa kasihan, 

kenapa kamu tidak merasa kasihan kepada Orang Lain, 

cepat cerita-kan perbuatan kamu. 





Roh : 

Baik-lah, 

saya punya Anak pungut, 

sejak kecil tidak saya sayangi, 

sering di-pukuli oleh saya, 

setelah dia besar wajah-nya cantik, 

saya pun memaksa dia menjadi pelacur 

untuk mencari uang buat saya, 

setelah saya meninggal 

Yiam Wong tidak melepaskan saya lagi. 





Pejabat : 

Sungguh kejam hati kamu, 

menganggap Anak Wanita pungut 

sebagai pohon yang bisa mendatangkan uang, 

kamu memang pantas di-hukum. 




Chi Hoet : 

Waktu-nya sudah tiba, 

Yang Shen siap pulang. 




Yang Shen : 

Saya masih ada satu pertanyaan, 

kenapa Roh dosa ini setelah di-hukum, 

sudah tidak sadar dan pingsan, 

kenapa bisa hidup lagi dan menerima hukuman lagi ? 




Chi Hoet : 

Kamu pernah bermimpi tidak ? 

Seperti di-bunuh oleh Orang Lain, 

badan terluka dan sangat sakit, 

setelah sadar dari mimpi, 

hanya berkeringat dingin, 

tapi tidak meninggal, 

besok malam begitu lagi mimpi-nya, 

namun kamu tetap tidak apa-apa, 

tidak terluka, 

badan kamu biasa saja, 


* * 


contoh ini seperti Orang yang sudah meninggal, 

Roh-nya seperti dalam mimpi, 

walaupun badan Roh di-siksa dan di-hukum, 

namun disiram oleh Air Kembalikan Roh, 

dia akan sadar lagi 

dan badan-nya tidak apa-apa, 


* * 


perbuatan yang dilakukan semua ini 

biar Roh bisa tersiksa dalam kenangan-nya, 

maksud hukuman semua ini 

agar Roh bisa sadar, 

maka Orang meninggal disebut Mimpi Yang Panjang, 

Roh-nya seperti tersiksa dalam mimpi. 


* * 


Saya berikan satu contoh lagi : 

Seperti kita mimpi dapat banyak emas, 

sehingga girang benar, 

namun setelah sadar dari mimpi 

apa pun tidak ada, 

ketahui-lah mimpi itu hanya khayalan, 

Orang tolol yang akan mabuk dalam mimpi, 

Orang yang bertapa harus menyadari akan hal ini, 

jangan ber-keras-kepala hanya melihat kenyataan 

karena semua ini juga bisa bagaikan satu impian. 





Yang Shen : 

Oh begitu. Guru, 

saya sudah duduk di Teratai, 

permisi Pejabat dan Jenderal. 




Pejabat : Antarkan Tamu. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien sudah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.