Mengunjungi Neraka Kecil
Minyak Panas Dalam Kuali
TAHUN 1978, CIA GWEE, JI CAP SHA
Chi Hoet :
Masih dalam suasana Tahun Baru,
mengadakan kunjungan lagi ke dalam Neraka,
musim semi mendatangkan hawa yang sejuk
tanda permulaan yang baik.
Yang Shen siap keliling Alam Baka.
Yang Shen :
Siap, saya sudah duduk,
silahkan berangkat.
Chi Hoet :
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen :
Saya sudah turun,
hari ini kita mengunjungi Neraka yang mana ?
Chi Hoet :
Ke “NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI”,
di depan
Pejabat dan Jenderal sudah berbaris menyambut kita.
Yang Shen :
Benar dan kelihatan-nya mereka ramah,
Selamat Jumpa Pejabat dan Jenderal.
Pejabat :
Tidak usah sungkan,
hari ini kami sangat gembira atas kedatangan kalian,
Neraka ini termasuk Wilayah Tingkat Ke-7,
Tugas kalian sungguh capek
juga tinggi Jasa-nya.
Chi Hoet :
Ah tidak,
kalian lebih sibuk,
setiap hari berbaur dengan Roh dosa,
tidak enak juga kan ?
Pejabat :
Itu hanya-lah Kewajiban kami,
mau menyadarkan Roh dosa,
harus banyak mengeluarkan tenaga,
seperti kalian demi menasehati Manusia,
untuk mengarang Buku
semua ini atas Nama Langit
untuk menolong Umat-nya,
silahkan masuk ke dalam.
Yang Shen :
Sudah tiba di depan Pintu Neraka,
penjagaan di sini ketat,
Roh dosa tidak begitu banyak,
hanya di-kawal masuk
dan tidak ada yang keluar lagi,
mungkin karena hukuman-nya makan waktu yang lama
* *
dan perlengkapan di dalam Neraka ini begitu bagus,
satu baris kuali yang besar
seperti kuali yang digunakan untuk memasak babi
yang terdapat di kampung-kampung
di bawah-nya
Prajurit Alam Baka sedang memanaskan api,
* *
di dalam kuali berisi minyak yang mendidih,
Para Roh di-kawal Prajurit Alam Baka
menggunakan trisula besi yang lebar
mengangkat dan memasukkan Roh dosa ke kuali,
terdengar suara jeritan
lalu tenggelam dalam kuali dan digoreng,
dalam sekejap mata
badan Roh dosa sudah menjadi tengkorak.
Tanya Pejabat,
ini hukuman apa
dan meng-hukum Roh dosa yang melanggar kesalahan apa ?
Pejabat :
“NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI”
adalah hukuman yang Terberat Tingkat Ke-7,
cara begini
kalau di Alam Dunia
buat meng-hukum Setan-Setan,
Jin-Jin yang tersesat
namun di Neraka
untuk meng-hukum Roh-Roh dosa
yang sungguh berat kejahatan-nya.
Yang Shen :
Mereka kebanyakan berbuat dosa apa ?
Pejabat :
Setiap perampok di Alam Dunia,
tukang bunuh
atau koruptor yang berat meracuni Orang Lain,
sehingga meninggal,
membunuh Orang Lain,
setelah meninggal selain di Hukum di Tingkat Lain,
masih harus di-hukum di sini juga.
Yang Shen :
Selain itu
masih adakah Roh dosa yang lain di-hukum kemari ?
Pejabat :
Jika menggunakan Ilmu guna-guna
men-celaka-kan Orang Lain di Dunia pun,
dia akan di-hukum kemari,
untuk menghilangkan Ilmu sesat-nya.
Yang Shen :
Boleh-kah panggil-kan beberapa Roh dosa
yang belum sempat di-hukum,
agar mereka bisa men-cerita-kan dosa-dosa
yang telah dibuat waktu masih hidup
di Alam Dunia.
Pejabat :
Boleh,
Perintah-kan Jenderal,
cepat kalian keluarkan beberapa Roh-Roh dosa
untuk membicarakan dosa-dosa mereka.
Jenderal :
Siap,
sudah bawa kemari,
silahkan Yang Shen tanyakan.
Yang Shen :
Saya mau tanya Nenek ini,
kenapa di-hukum di sini ?
Roh :
Waktu masih hidup di Dunia,
sebagai germo di tempat pelacuran,
seumur hidup berdagang atau membeli Wanita muda
untuk mencari keuntungan,
setelah meninggal
selain di-hukum di Neraka Cabut Usus
kini diserahkan kemari lagi,
Yiam Wong sungguh kejam,
waktu masih hidup
saya tahu-nya hanya mencari uang,
tidak percaya adanya Dewa atau Hantu,
sampai meninggal baru tahu adanya mereka.
Pejabat :
Hati kamu juga kejam,
tidak berpikir bahwa kamu juga Wanita,
kenapa masih diperjual-belikan ?
Juga biar mereka dinodai,
dimana Hati Nurani kamu ?
Badan ini kalau tidak digoreng dalam kuali,
maka tidak bisa membersihkan kuman-kuman
yang terdapat di badan ini.
Yang Shen :
Dan Tuan ini,
saya melihat kamu masih muda,
kenapa juga menerima hukuman yang berat ini,
di badan kamu masih terdapat bekas luka tembakan,
sedang merintih menahan kesakitan,
rambut kamu juga gondrong,
juga dandanan-mu seperti gelandangan,
kerja apa waktu kamu masih hidup
di Alam Dunia ?
Roh :
Saya sungguh menyesal,
karena kelakuan saya waktu hidup,
saya bergaul dengan Teman-teman brengsek,
karena kalah main judi,
jadi banyak hutang,
akhirnya saya pun nekat merampok,
tetapi ditangkap oleh yang berwajib.
* *
Setelah di-sidang,
saya pun di-hukum tembak mati,
sekarang masih terasa sakit bekas luka tembakan itu,
Roh saya selain di-sidang
juga di-hukum di Tingkat Lain,
akhirnya diserahkan ke Tingkat-7
dan Yiam Wong pun meng-hukum saya masuk ke Neraka ini,
karena itu menasehati Manusia di Dunia,
jaga-lah Kelakuan,
karena hasil merampok tidak bisa di-makan,
sia-sia diajari Guru,
percuma dibesarkan oleh ke-dua Orangtua,
Budi Pekerti ini,
kapan bisa saya membalas kembali pada mereka ?
Chi Hoet :
Hukuman Negara pun tidak memandang siapa-siapa,
kau yang mencari penyakit sendiri,
akhirnya di-hukum mati,
menimbang kau masih punya pikiran menyesal,
maka berlatih-lah kembali menjadi Orang baik-baik
di Kehidupan yang Akan Datang.
Yang Shen :
Dan Tuan ini,
kamu juga kenapa sampai di-hukum kemari juga ?
Roh :
Hanya karena cemburu,
dan saya menjadi khilaf,
sehingga membunuh mati dua nyawa
dan akhirnya saya pun di-hukum mati,
setelah meninggal selain di-hukum di Tingkat Lain
kini diserahkan kemari.
Melihat minyak yang panas mendidih di kuali,
terasa badan pun menjadi gemetar,
menyesali perbuatan saya itu,
sehingga berbuat dosa besar.
Pejabat :
Sejak zaman dahulu sudah ada perkataan :
“Bunuh Orang harus dibayar nyawa”.
Kamu sudah menganggap nyawa seperti semut,
kenapa takut dimasukkan ke dalam kuali minyak mendidih itu ?
Kalau tidak digoreng badan ini,
maka darah yang mengalir dari korban pembunuhan
tidak akan kering jadi-nya.
Yang Shen :
Coba Kakek ini,
sebab apa kamu juga sampai di-hukum kemari.
Roh :
Waktu masih hidup di Dunia,
diturunkan Ilmu oleh Guru saya,
sehingga mampu menggunakan Ilmu-Ilmu tersebut,
jika saya dikasih uang sebagai imbalan
saya pun menggunakan Ilmu saya
berbuat jahat bikin Orang Lain menjadi gila,
juga mengganggu ketenangan Keluarga Orang Lain,
atau memisahkan perjodohan,
semua ini saya kerjakan,
juga saya pernah menggunakan Ilmu saya
bikin pingsan Wanita
sehingga saya pun memperkosa-nya,
karena perbuatan saya ini,
setelah meninggal
Yiam Wong mau meng-hukum saya,
saya pun melawan-nya menggunakan Ilmu saya,
tidak tahu-nya saya diserang ramai-ramai
oleh Prajurit Alam Baka,
saya menjadi kalah dan ditangkap.
Setelah di-hukum digoreng oleh minyak dalam kuali,
Ilmu saya musnah-lah sudah,
Hati mengerti Ilmu
tidak dipergunakan buat Kebaikan
seperti saya ini,
begini-lah akibat-nya.
Pejabat :
Kamu menganggap diri-mu siapa ?
Menggunakan Ilmu menjahati Orang
adalah Manusia Setan,
di Alam Baka
paling pantang Orang yang mengerti Ilmu
justru buat kejahatan,
setelah meninggal
tidak akan bisa lolos
dari hukuman masuk kuali minyak yang mendidih ini,
* *
sebaiknya bagi yang mengerti Ilmu itu
namun men-taati Peraturan Ajaran Guru-nya,
memanfaatkan Ilmu itu untuk menolong Orang Lain,
maka setelah meninggal
mungkin diangkat menjadi Dewa,
camkan-lah.
Yang Shen :
Saya mau tanya Pejabat,
Roh dosa setelah di-hukum digoreng menjadi tengkorak,
kemudian disiram oleh Air Kembalikan Roh,
setelah itu di-hukum ulang dan seterus-nya,
bagaimana perasaan Roh itu ?
Pejabat :
Ya, paling tersiksa hukuman ini,
setelah masuk ke dalam kuali digoreng,
hilang-lah keberadaan-nya badan ini,
tinggal tulang tengkorak,
waktu di-hukum Roh-Roh dosa
rasa-nya seperti tenggelam dalam air
tidak bisa bernapas,
kemudian terasa sakit-nya panas itu,
lalu akan pingsan tidak sadarkan diri lagi.
Setiap Orang yang memiliki Ilmu Setan,
yang memiliki Ilmu-Ilmu sesat
setelah digoreng Ilmu-Ilmu itu akan musnah semuanya.
Chi Hoet :
Karena waktu-nya terbatas,
kami mau ber-siap-siap pulang.
Yang Shen :
Terimakasih atas bantuan-nya Pejabat dan Jenderal,
kami mau permisi.
Pejabat :
Perintah-kan Jenderal,
berbaris antarkan Tamu.
Chi Hoet : Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen :
Saya sudah duduk,
silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet :
Vihara Shen Shien sudah tiba,
Yang Shen turun,
Roh kembali ke badan.