BAB 48


Mengunjungi Tingkat Ke-8
Berbincang-bincang Dengan THU SHI WUANG 


TAHUN 1978, JI GWEE, CAP LAK 



Chi Hoet : 

Sinar-nya Bulan terang namun tidak menyilaukan, 

bagaikan Orang yang bertapa Hati-nya 

juga seperti Bulan itu, 

bersih murni dan tenang, 

penuh sinar kedamaian, 

biar diri sendiri masih hidup di Dunia, 

tetapi jika bisa mengendalikan sifat-sifat-nya, 

badan tidak kemana-mana, 

biarpun duduk di tanah yang kotor 

bagaikan duduk di atas tanah giok, 

hawa murni-nya melintasi Bumi. 


*  *


Manusia biasa 

biarpun jika duduk di tempat mebel yang empuk, 

jalan tetap bisa melangkahi jalanan aspal, 

jika tidak ada kasur yang enak, 

tetapi badan itu tetap akan kotor, 

biar tiap hari menggunakan sabun cuci, 

pakaian-nya tetap harus diganti, 

demikian-lah berat-nya kotoran Duniawi ini. 


* * 


Hari ini saya menjelma melalui badan seorang Murid 

di Vihara 

berbicara dan menulis. 

Bagi yang bingung menganggap ini adalah kepalsuan, 

tidak dipengaruhi. 

Namun bagi yang pintar pasti Hati-nya akan sadar, 

bisa mengenal Rahasia Hati ini 

seperti Ta Mo Buddha datang, 

menunjukkan Hati seorang, 

bahwa tiga x tiga jadi Sembilan 

pendapat-nya tetap satu, 

tunjukkan Hati-mu 

artinya mengajak kamu 

bahwa SEGALA APA PUN AKAN KEMBALI KE ASAL-NYA. 


* * 


Bagi Umat yang bingung, 

kenapa tidak membukakan mata-mu, 

masih mengira Ta Mo Buddha mau mengambil uang kamu, 

ha ha ha uang kamu yang di dalam saku itu 

tidak ada nilai-nya, 

kenapa kencang dipegangi, 

apakah kamu tidak tahu 

akhir-nya uang kamu juga akan habis 

dipakai Anak-cucu-mu, 

Ta Mo Buddha 

kalau mau lebih baik belah HATI DARAH-MU 

diganti HATI BUDDHA. 






Yang Shen : 

Guru banyak benar omongan-nya, 

tidak takut Orang Lain menilai, 

menganggap-nya sebagai sampah ? 





Chi Hoet : 

Sampah juga ada nilai-nya, 

kamu tidak lihat, 

di gerobak sampah itu 

masih ada Orang yang sedang memungut barang emas itu 

dengan senyum-nya, 

kau buang 

saya yang pungut sama-sama tidak rugi, 

yang pintar 

dia yang tahu barang di Negara emas 

Rakyat-nya menganggap emas sebagai batu pasir, 

tidak tahu nilai-nya itu, 

karena sudah lama mengenali-nya sehingga bingung, 

hari ini siap keliling ke Alam Baka lagi. 





Yang Shen : 

Tujuan kita ke mana hari ini ? 




Chi Hoet : 

Ke Tingkat-8, 

cepat naik ke atas Teratai, 

siap berangkat. 





Yang Shen : 

Saya sudah duduk, silahkan. 




Chi Hoet : 

Sudah tiba, cepat turun, 

di depan adalah Tingkat Ke-8 

dan sudah ada yang melapor ke dalam. 





Yang Shen : 

Yiam Wong beserta Pejabat-Pejabat-nya telah keluar 

mau menyambut kita, 

di atas bangunan ini tertulis Tingkat Ke-8, 

Thu Shi Wuang. 

Yiam Wong berpakaian jubah Naga, 

wajah-Nya berwibawa, 

Salam Jumpa Thu Shi Wuang, 

saya adalah Yang Shen 

dari Kota Tai Chung, Vihara Shen Shien, 

hari ini ikut Guru Chi Hoet kemari, 

harap Yiam Wong banyak memberikan Petunjuk. 





Yiam Wong : 

Tidak usah sungkan, 

cepat bangun, 

kalian ber-dua sungguh sibuk, 

karena Tugas mengarang Buku 

sehingga mondar-mandir ke Alam Baka, 

cepat ikut saya ke dalam. 





Yang Shen : 

Terimakasih, 

di luar Tingkatan banyak Orang sedang antri 

tunggu giliran di-sidang-kan, 

setelah melihat kita nampak-nya aneh 

karena ada yang di-pukul terus oleh Prajurit 

sampai menangis. 





Yiam Wong : 

Chi Hoet dan Yang Shen silahkan duduk, 

tunda-kan kerjaan saya sementara 

dan sungguh gembira 

bisa ber-bincang-bincang dengan kalian, 

Jenderal cepat tuang teh. 





Jenderal :

Siap, 

silahkan Chi Kung Buddha dan Yang Shen minum, 

jangan sungkan. 





Yiam Wong : 

Silahkan minum, 

sudah lama menanti kedatangan kalian, 

hari ini baru bisa tiba kemari. 






Chi Hoet : 

Waktu-nya terbatas, 

setiap kali mengunjungi Alam Neraka, 

karena itu banyak makan waktu 

untuk mengarang Buku ini, 

Para Murid-Murid di Vihara baik keadaan-nya, 

tidak peduli kecapaian 

sehingga Tugas ini bisa lancar, 

biar lambat namun mantap, 

bisa berhasil 

karena bantuan-nya para Yiam Wong. 





Yang Shen : 

Setibanya kami di Alam Baka, 

banyak dilindungi dan diberikan Petunjuk 

oleh Yiam Wong dan Para Pejabat, 

saya sungguh ber-Terimakasih, 

hanya sayang diri saya sendiri 

tidak punya kepandaian apa-apa. 





Yiam Wong : 

Memang tidak gampang menjalankan Ajaran, 

harus berjuang setiap menit, 

seperti dalam Kehidupan, 

apa yang didapatkan-nya atau apa yang hilang, 

jika tidak memegang yang benar, 

sekali terjadi kelonggaran dalam HATI AJARAN, 

maka dia pun akan terlepas, 

memang kalau bisa diketemukan kembali “dia” 

tidak akan rugi; 

namun kalau bisa tetap memegang HATI AJARAN ini, 

sambil berjalan menuju ke akhir Kehidupan, 

maka tetap akan memiliki KAMU ini. 






Yang Shen : 

Terimakasih atas kata mutiara-nya Yiam Wong, 

hari ini berkunjung kemari, 

harap Yiam Wong 

bisa memperkenalkan keadaan Tingkat Ke-8 ini, 

agar Para Umat menjadi tahu. 





Yiam Wong : 

Boleh, 

saya kuasa-kan Tingkat Ke-8, 

Roh-Roh dosa yang diserahkan kemari, 

setelah di-hukum dari Tingkat Ke-1 sampai Tingkat Ke-7, 

yang masih terdapat sisa-sisa dosa-nya, 

untuk dicukupi hukuman-nya di sini, 


*  *


di Tingkat Ke-8 Neraka utama-nya 

adalah “NERAKA BESAR MEMANASKAN” 

selain itu juga tersedia 16 Neraka Kecil 

untuk meng-hukum Roh-Roh dosa, 

kirim Salam untuk Manusia di Dunia, 

baik-baik-lah menjaga Kelakuan, 

laksana-kan Kehidupan yang Benar, 

banyak Sembahyang 

untuk mendengarkan Ajaran yang Benar, 

paham-kan artinya dari mana tujuan Manusia hidup, 

setelah meninggal mau ke mana ? 

 Jangan sampai masuk Neraka lagi, 

menerima siksaan reinkarnasi ! 






Yang Shen : 

Saya ada satu pertanyaan pada Yiam Wong, 

karena banyak Orang pernah tanya saya, 

kenapa tidak disebutkan Nama-Nama 

dan alamat-nya Roh dosa yang di-hukum ? 

Dicantumkan dalam Buku, 

dengan cara ini bisa lebih bermanfaat, 

karena Manusia di Alam Dunia 

hanya mau-nya KENYATAAN, 

kalau tidak bisa dibuktikan 

takut kurang pengaruh-nya, 

harap Yiam Wong bisa menjelaskan persoalan ini. 






Yiam Wong : 

Roh-Roh dosa yang terdapat di Alam Neraka 

jika diwawancarai ada kesulitan pada diri-nya, 

ditambah lagi ada Titah dari Giok Tee, 

tidak di-ijin-kan memberitahu Nama serta alamat-nya, 

cukup perbuatan-nya yang dicantumkan, 

memang lebih bermanfaat 

jika diberitahu Nama dan alamat Roh-Roh dosa 

kalau dicantumkan dalam Buku, 

namun harus ingat 

kalau sampai tersebar 

seseorang punya Kelakuan jahat itu 

bisa menimbulkan urusan; 

bisa memalukan Anak-cucu-nya 

sehingga terjadi keributan yang tidak diinginkan, 

jadi terbalik arti-nya menasehati Orang Lain 

karena itu-lah Roh-Roh dosa 

Nama dan alamat-nya tidak diberitahukan; 

untuk menjaga kepentingan-nya. 






Chi Hoet : 

Orang yang Benar tetap Benar, 

orang yang jahat memang jahat Kelakuan-nya, 

yang berdosa tidak usah tanya Nama-nya atau alamat-nya, 

yang penting tangkap dulu 

baru bicara yang lain, 

waktu masih hidup di Dunia, 

tidak percaya adanya Surga atau Neraka 

tidak apa-apa, 

tetapi jika berbuat kejahatan, 

setelah jatuh di tangan Yiam Wong, 

waktu itu sudah terlambat, 

karena waktu-nya sudah tiba, 

lain kali baru kita mengunjungi Neraka Tingkat Ke-8 ini, 

sekarang siap pulang. 





Yang Shen : 

Ya, karena waktu-nya sudah tiba, 

Terimakasih atas jamuan-nya Yiam Wong, 

kami mau permisi. 




Yiam Wong : 

Perintah-kan seluruh Pejabat berbaris 

antarkan Tamu. 




Yang Shen : 

Saya sudah duduk, 

silahkan Guru berangkat. 





Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien telah tiba, 

Yang Shen turun, 

Roh kembali ke badan.