BAB 53


Mengunjungi 
Neraka Kecil Ular Beracun
Menembus Panca Indra 


TAHUN 1978, SI GWEE, CAP KAU 



Chi Hoet : 

Surga hanya menampung Orang-orang 

yang telah sempurna dari Ajaran, 

ber-Budi Luhur yang tinggi 

serta yang punya Jasa Amal Kebaikan, 

sebaliknya di Neraka hanya menerima Orang yang jahat, 

lain beda-nya ke-dua tempat, 

maka beda juga isi Manusia-nya, 


* * 


seperti di tempat casino yang disambut-nya 

adalah Tamu yang hobi-nya judi, 

jika tujuan kamu bukan mau judi 

pasti tidak di-ijin-kan masuk, 

hari ini siap keliling Alam Neraka lagi. 

Yang Shen naik ke Teratai. 





Yang Shen : 

Siap, saya sudah duduk, 

silakan Guru berangkat. 





Chi Hoet : 

Sudah tiba, Yang Shen turun. 




Yang Shen : 

Hari ini kita ke tempat mana ? 




Chi Hoet : 

Kau lihat Pejabat berikut barisan-nya 

telah menyambut kita, 

mereka adalah Pejabat 

dan 

“NERAKA KECIL ULAR BERACUN MENEMBUS PANCA INDRA”, 

cepat berikan Salam. 





Yang Shen : 

Selamat Berjumpa Pejabat dan Para Jenderal. 





Pejabat : 

Tidak usah sungkan, 

kami telah menerima Perintah untuk menyambut kalian, 

mari masuk ke dalam Neraka meninjau. 





Yang Shen : 

Terimakasih, 

di dalam Neraka Ular yang besar-besar beraneka warna, 

sedang masuk melalui panca indra Roh dosa 

dan keluar dari pusat 

dan ada yang seluruh panca indra 

dimasuki oleh ular beracun itu 

sehingga darah pun keluar 

dari seluruh panca indra, 

setiap Roh dosa sudah pucat muka-nya 

dan ada yang jeritan 

juga banyak yang sudah pingsan, 

saya menjadi gemetar melihat-nya, 

Pejabat mereka sudah berbuat dosa apa 

sehingga menerima hukuman ini ? 





Pejabat : 

Neraka ini disebut “Ular Beracun Menembus Panca Indra”, 

ular-ular di sini ada 2 macam, 

yang berwarna ke-ungu-ungu-an, 

dan berwarna ungu ke-hitam-hitam-an, 

sifat ular ini tidak menembus tanah 

namun menembus panca indra Roh dosa, 

ini ada sebab-nya, 

setiap Manusia di Dunia melakukan kejahatan, 

mampu menembus kelemahan Hukum yang berlaku di Dunia 

atau yang melakukan korupsi, 

serakah akan harta benda 

sehingga men-celaka-kan Orang Lain, 

atau Hati-nya bagaikan ular 

sehingga melukai Orang Lain, 

mengadu domba, 

membunuh Orang atau yang sengaja berbuat jahat, 

juga pemborong bangunan 

di waktu membangun rumah atau kantor-kantor, 

proyek besar dan sebagainya 

sengaja mengurang-ngurangi bahan-bahan bangunan 

yang bisa menimbulkan bahaya 

di kemudian hari, 

Kelakuan begini seperti ular menembusi lubang, 

setelah meninggal selain di-hukum di Tingkatan Lain, 

dan terakhir diserahkan kemari 

untuk di-hukum. 





Yang Shen : 

Sungguh menyeramkan, 

ular menembus ke panca indra Manusia, 

apakah masih ada dosa-dosa yang lain 

harus menerima hukuman di sini ? 





Pejabat : 

Yang saya utarakan tadi 

hanya-lah sebagian 

ada juga kasus yang lain, 

sehingga Roh di-hukum di sini juga. 





Chi Hoet : 

Yang suka memanfaatkan peluang, 

mencari kesempatan justru mendapat peluang kecil 

sehingga hilang kesempatan yang besar, 

coba pikir, 

dalam seumur hidup bisa mendapat peluang berapa, 

semua ada batas-nya, 

kenapa tidak mau usaha yang benar, 

kerja yang Benar 

lihat-lah mereka ini akibat-nya, 

apakah kau juga ingin di-hukum, 

untuk itu setelah membaca Buku ini, 

perbaiki-lah sikap-mu, 

jangan tahu-nya 

hanya tangan memasukkan ke lubang mencari belut (lindung) 

tidak terkira di dalam lubang ada ular, 

ini nama-nya mencari penyakit sendiri, 

hari ini kunjungan kita cukup sudah, 

Yang Shen siap pulang. 






Yang Shen : 

Terimakasih atas Petunjuk Pejabat, 

kami mau permisi. 




Pejabat : Antarkan Tamu. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien telah tiba, 

Yang Shen Shien turun, 

Roh kembali ke badan.