Mengunjungi Tingkat Ke-10
Berjumpa CHUAN LUN WUANG
TAHUN 1978, GO GWEE, CE KAU
Chi Hoet :
Meninjau di Alam Baka sudah sampai ke Tingkat-10,
Buku MENGELILINGI ALAM BAKA
sudah mendekati tamat
namun tamat-nya sadis suara-nya,
itu karena berisik-nya suara RODA PERPUTARAN,
Para Umat diputar sampai mabuk,
juga linglung
sudah tidak mengenal Timur, Barat
atau Arah Selatan atau Utara,
karena itu-lah setelah Umat lahir kembali,
ke dalam Dunia
mereka pun sudah lupa keadaan Kehidupan yang Lalu
untuk itu sebagai Pertapa
jika tanya sendiri SIAPA SAYA INI SEBENARNYA,
jika bisa tahu KAU ADALAH SIAPA,
maka dia sudah berhasil dari tapa-nya,
hari ini siap berkeliling Alam Baka lagi,
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen :
Tunggu dulu saya mau tanya Guru,
ada Orang tanya pada saya,
jika mau mencetak Buku Mengelilingi Alam Baka
jika ada permintaan harus memohon
di depan DEWA DAPUR,
namun di Dunia semuanya
sekarang sudah menggunakan kompor gas, di dapur,
tempat masak bukan terbuat dari batu bata atau tanah liat,
seperti yang zaman dulu,
apakah DEWA DAPUR masih ada ?
Chi Hoet :
Perubahan-nya bangunan rumah
sekarang dari kayu sampai rumah bertembok semen
hingga bertingkat,
isi di dalam-nya tetap Manusia,
Dewa Dapur tidak akan hilang
hanya karena perubahan dapur
karena perlengkapan kompor gas,
justru perlengkapan semakin baik,
tidak seperti zaman dulu yang penuh asap, kayu bakar
Dewa lebih suka turun ke rumah itu,
setiap makanan Manusia semuanya terbuat dari dapur,
karena makanan maupun minuman Manusia baru bisa hidup,
yang mengatur semuanya ini adalah Dewa Dapur
kompor gas, kompor minyak sama penggunaan-nya,
biar menyalakan api untuk memasak,
karena itu Dewa Dapur
juga bisa disebut Dewa Api atau Huo Thek Sin Ciun,
contoh-kan ke lampu Dewa,
dahulu menyalakan lampu minyak,
kini dinyalakan dengan lampu listrik,
tidak akan mempengaruhi kedatangan Dewa
di Kelenteng maupun di Vihara,
harus diingat biar zaman mau maju seperti apa,
jika Rohani Manusia tidak hilang,
maka selamanya Dewa ada di samping kiri dan kanan kamu.
Dapur juga tetap berada di dapur.
Yang Shen :
Oh, begitu,
biar perlengkapan dapur sangat modern
jika mau masak tetap menggunakan bumbu dapur.
Saya sudah duduk,
silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet :
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen :
Di depan Pintu Istana Tingkat-10
banyak Manusia berkumpul
seperti mau menyambut kita.
Chi Hoet :
Ya, Tingkat-10,
Chuan Lun Wuang telah memimpin Pasukan-nya menyambut kita,
cepat kau berikan salam.
Yang Shen :
Salam Jumpa Chuan Lun Wuang,
saya adalah Yang Shen Shien
dari Tai Chung Vihara Shen Shien,
atas Titah Keliling Alam Baka untuk mengarang Buku,
kini tiba di Tingkat-10,
harap Yiam Wong bisa banyak membantu.
Yiam Wong :
Tidak usah sungkan,
kalian ber-dua keliling Alam Neraka
dari Tingkat-1 sampai Tingkat-10,
sungguh perjalanan yang melelahkan,
namun karena Tugas yang ber-Jasa besar,
cepat ikut ke dalam Istana istirahat sebentar.
Yang Shen :
Terimakasih Yiam Wong.
Chi Hoet :
Karena waktu-nya terbatas,
saya pikir tidak usah istirahat lagi,
kita langsung mengajak Yang Shen
meninjau daerah-daerah Tingkat-10,
bagaimana pendapat Yiam Wong.
Yang Shen :
Para Roh dosa di Tingkat-10 paling istimewa banyak-nya,
Tingkatan Lain tidak terlihat suasana begitu ramai,
ini sebab apa ?
Yiam Wong :
Istana ini adalah Tingkat yang terakhir
yang terdapat di Alam Baka,
Tugas-nya mengurus Roh dosa
yang akan ber-reinkarnasi ke Dunia
adalah perbatasan untuk menuju ke Alam Dunia,
semua Roh dosa pada berkumpul di sini,
juga kerjaan di Tingkat-10 pun paling sibuk,
saya akan mengajak kamu meninjau
ke “Panggung Melihat Kehidupan”.
Yang Shen :
Terimakasih,
Panggung ini sungguh tinggi,
tangga-tangga melingkar
sehingga menembus ke atas awan,
sungguh capai menaiki-nya.
Chi Hoet :
Saya akan membantu kamu mengajak kau ke atas.
Yang Shen :
Terimakasih atas bantuan Guru.
Chi Hoet :
Mau naik tangga Langit
harus menggunakan tenaga
seperti bertapa
jika tidak ingin maju mana bisa ke atas.
Yang Shen :
Sudah sampai di atas,
dari Panggung atas melihat ke bawah
hanya terdengar suara yang berisik,
hanya nampak bayangan yang tak kelihatan apa-apa,
itu tempat apa ?
Chi Hoet :
Mau naik ke “Panggung Melihat Kehidupan”,
harus melalui 360 tingkat tangga ini,
merangkap hitungan satu minggu
sekarang kita berada di Panggung Langit ini,
sudah jauh dari Alam Baka,
bayangan yang dilihat oleh kamu itu
adalah 4 Benua yang terdapat di Alam Dunia
karena ke-dua mata-mu belum murni benar,
maka terbatas kelihatan-nya,
saya akan melemparkan satu mutiara sinar.
Yang Shen :
Begitu mutiara sinar Guru dilempar,
kini pun terang dalam kegelapan,
pemandangan di depan sudah jelas kelihatan,
seperti berada di atas Langit,
melihat keadaan di bawah muka Dunia,
di sana seperti tempat tinggal Orang Amerika,
keberadaan-nya Manusia beserta bangunan
seperti sedang menonton film dalam bioskop.
Chi Hoet :
Tidak salah,
itu-lah Negara-nya Amerika,
di Panggung Langit
bisa jelas melihat keadaan 4 besar Benua ini
juga kelihatan roda berputar di Tingkat-10
seperti sedang menaburkan bunga-bunga,
jatuh dan dilahirkan di seluruh pelosok-pelosok Dunia,
bisa kelihatan dari Panggung Langit ini,
mari kita turun.
Yang Shen : Baik-lah.
Chi Hoet :
Karena waktu-nya terbatas,
lain kali baru kita meninjau lagi ke Tingkat-10,
mohon diri pada Yiam Wong.
Yiam Wong :
Waktu-nya sudah tiba,
saya pun tidak bisa memaksa,
Perintah-kan seluruh Pejabat berbaris mengantar Tamu.
Chi Hoet :
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen :
Saya sudah duduk,
silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet :
Vihara Shen Shien telah tiba,
Yang Shen turun,
Roh kembali ke badan.