Mengunjungi PUU CIN SO
( Tempat Kursus Keng Kembali )
Tahun 1976, LUN PE GWEE, CE KAO
Chi Hoet :
Hari ini siap berangkat ke Alam Baka,
Yang Shen harus duduk mantap di Teratai,
tidak boleh bimbang hati.
Yang Shen :
Ya Guru. Memandangi Alam Baka sungguh menyedihkan,
benar-benar tidak tega melihat-nya.
Chi Hoet :
Para Roh sudah pantas di-hukum,
kamu tidak usah merasa kasihan.
Berangkat !. Sudah tiba. Cepat turun.
Yang Shen :
Rumah ini kenapa begitu gelap,
dan terdengar suara rintihan dari dalam.
Chi Hoet :
Ini-lah tempat “KURSUS KENG KEMBALI”,
kita meninjau dan lihat.
Yang Shen :
Mari jalan……….
Di atas pintu tertulis “PUU CIN SO”, 3 huruf.
Di sana sudah datang 2 Jenderal, tidak tahu siapa.
Chi Hoet :
Mereka adalah Jenderal Penjaga Pintu.
Jenderal :
Menyambut kedatangan Chi Hoet dan Yang Shen.
Chi Hoet :
Tidak usah sungkan,
hari ini saya ajak Titah suci Yang Shen kemari
meninjau PUU CIN SO,
harap Jenderal antar.
Jenderal :
Ya, ikuti-lah saya,
kalian boleh masuk ke dalam lewat Pintu Samping
karena Pintu Depan tidak terbuka jika bukan Hari Besar,
maka akan datang Para Dewa Hoet dari Arah Barat,
ada Hoet Co dan Tao Co yang datang kemari
untuk ber-Ceramah pada Pendeta, Imam, dan lain-lain.
Yang Shen :
Bisa masuk kemari saja sudah mujur,
lewat pintu mana pun sama.
Di dalam ruangan PUU CIN SO gelap tidak bercahaya,
saya lihat di sini juga tidak apa-apa,
tidak usah masuk ke dalam.
Jenderal :
Tidak apa-apa, saya ajak kamu jalan,
tidak usah takut.
Yang Shen :
Baik-lah !.
Ruangan ini seperti terbuat dari kayu,
seperti sudah lama tidak diperbaiki dan agak rusak.
Di sekeliling ruangan banyak lubang kecil,
di dalam terdapat ribuan Orang
yang ber-pakaian Pendeta, Imam atau Ho Song
dengan lampu minyak yang kecil
sedang membuka Buku-Buku KENG,
membaca dan keadaan-nya sangat menderita.
Chi Hoet :
Mereka itu Pendeta, Ho Song atau Imam,
waktu hidup di Dunia membaca Doa Keng
untuk Orang yang sedang kesusahan (kematian)
tetapi tidak sungguh membaca Doa-nya,
ada yang baca Doa bahasa-nya di-kurangi,
atau salah baca Doa,
Maka setelah meninggal harus kemari: PUU CIN SO
untuk Kursus Doa-Doa lagi dan Bahasa Keng-nya,
dan hanya mengandalkan sinar yang kecil,
sekecil kunang-kunang itu untuk membaca.
Jika tertinggal satu huruf saja
maka akan di-hukum baca ulang sampai seratus.
Setelah lulus membaca
baru ditentukan lagi Jasa kehidupan-nya.
Yang Shen :
Kalau begitu Buku-Buku Keng Karangan Vihara kami
siapa yang berani baca,
biar banyak Orang yang sungguh-sungguh membaca Keng,
namun karena bahasa-nya tidak tepat suara-nya,
apakah kemudian di-hukum kemari juga ?
Jenderal :
Bukan begitu,
yang datang kemari adalah Orang-orang yang kerja-nya
“waktu masih hidup di Dunia menerima uang Orang Lain
dan kerja-nya baca Doa untuk Orang yang sedang kesusahan”.
Maksud-nya baca Keng untuk menghilangkan kecelakaan,
tetapi tidak sungguh-sungguh baca Doa hingga habis,
maka di-hukum kemari,
kalau sendiri yang baca Keng atau Doa
karena tujuan-nya lain dan bukan bermaksud untuk mencari uang,
biar ada kesalahan namun akan dimaafkan oleh Yang Maha Kuasa.
Yang Shen :
Api lampu yang sekecil kunang-kunang itu
seakan-akan mau mati bila ditiup oleh Angin Alam Baka.
Para Pendeta, Ho Song itu
seperti umum-nya sudah tua, mata pun suram,
seperti tidak kelihatan,
masih melihat dan membaca huruf-huruf Doa atau Keng yang begitu kecil,
sungguh kasihan.
Setiap Orang kelihatan-nya sudah kecapaian dan sengsara.
Jenderal :
Uang satu barang pun satu,
sudah menerima uang Orang Lain,
namun tidak beres kerja-nya,
harus di-hukum sedemikian.
Chi Hoet :
Nasihati Para Pendeta, Imam dan Ho Song di Dunia.
Membaca Doa atau Keng
sebenar-nya bisa untuk Sembahyang yang Benar
dan juga bagus untuk diri-nya,
namun jika untuk pekerjaan
maka harus-lah hati-hati dan dibaca sungguh-sungguh,
tidak boleh asal baca atau mengurangi Bahasa Doa atau Keng.
Kalau tidak,
sudah tidak bisa membuat Keselamatan bagi Orang Lain.
Sendiri pun mendapatkan kecelakaan.
Setelah mati harus di-hukum baca Keng
sampai beribu-ribu kali.
Jenderal :
Setiap Ce It dan Cap Go
( Tanggal 1 dan 15 menurut Kalender Cina )
Hoet (Buddha) Tao Dua Ketua akan mengajak Para Murid-Nya kemari,
meninjau dan mengajari Bahasa Keng yang benar,
kemari ikut menderita.
Sungguh Mulia Para Dewa Hoet,
maka Umat di Dunia harus menyadari
bahwa setitik, setetes juga tidak dapat terhindar dari tindakan di Alam Baka.
Yang Shen :
Kini saya sudah mengerti,
banyak Terimakasih atas petunjuk Jenderal.
Chi Hoet :
Yang Shen, kamu boleh tanya pada Ho Song ini,
kenapa dia sampai kemari?
Yang Shen :
Baik !. Ho Song kenapa sampai kemari ?
Ho Song :
Kau jangan sampai panggil saya Ho Song,
waktu di Dunia saya hanya Ho Song ber-kepala merah,
kerja-nya sehari-hari membaca Keng
untuk Keluarga yang sedang kesusahan,
seperti baca Keng untuk mengantar Roh.
Karena saya tidak sekolah dengan baik
maka ada Bahasa Keng yang saya sendiri pun tidak tahu
maka saya hanya mengikuti suara lonceng dan gendang,
membaca NGI2 NGO2.
Orang lain tidak tahu apa yang saya baca.
* *
Kadang-kadang kalau mau mengejar waktu,
maka Bahasa Keng saya kurangi membaca-nya,
yang penting saya dapat uang,
tidak peduli mereka yang sudah mati bisa ke Surga atau tidak,
maka setelah saya meninggal,
saya di-kawal ke TINGKAT KE-1 dan di-hukum di sini,
sudah 1 Tahun tambah 2 Bulan lagi, seumur hidup.
* *
Karena sudah banyak menghilangkan Bahasa Keng
pada saat membaca,
maka saya harus menderita sengsara di sini.
Sudah capai membaca belum juga lulus membaca semua Keng,
mata saya sekarang merah dan sangat sakit.
Setelah lulus membaca Keng di sini,
mungkin saya akan dibawa ke TINGKAT KE-2
untuk menerima hukuman lain.
* *
Karena waktu masih hidup
saya juga pernah jahat pada Orang lain,
biarpun sekarang saya menyesal sudah terlambat,
harap kamu memberitahukan Para Pendeta, Imam dan Ho Song di Dunia,
kalau disuruh Orang baca Keng,
harus benar-benar kerja-nya dan jangan seperti saya.
Sekarang hanya bisa minta tolong pada Orang Lain.
Yang Shen :
Ho Song ini sungguh kasihan,
apakah Guru bisa menolong dia ?
Chi Hoet :
Dosa yang diperbuat oleh-nya harus ditanggung sendiri.
Waktu hidup di Dunia dia cukup senang,
sekarang biar dia menderita,
jangan kamu banyak mencampuri urusan Orang Lain.
Kita di sini dapat Titah untuk mengelilingi Alam Baka,
urusan lain jangan kita ikut campur,
karena ini wewenang-nya Hukum Alam Baka.
Waktu sudah tiba, mari siap pulang.
Yang Shen :
Terimakasih Jenderal,
kalian Para Pendeta, Ho Song baik-baiklah membaca.
Chi Hoet :
Cepat naik ke atas Teratai,
Vihara Shen Shien sudah tiba.
Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.