BAB 9


Mengunjungi Kembali Kota Mati Penasaran 


Tahun 1976, LUN PE GWEE, CE CAP KAU 



Chi Hoet : 

Kini hati Manusia sudah condong ke zaman kemajuan, 

serta modern 

sehingga terhadap Pelajaran Batin dan Kepercayaan, 

di-anggap omong kosong, 

tidak tahu-nya benda bisa rusak. 

Namun Hati Nurani tetap hidup. 

Surga dan Neraka adalah pilihan Manusia yang sekejap, 

Surga tidak jauh, mau INSAF bisa ketemu 

dan Neraka juga dekat 

asal mau membina diri dan melaksanakan bisa dihindari. 

Betapa sedih-nya pemandangan 

di dalam Kota Mati Penasaran. 

Yang Shen bersemangat-lah, 

hari ini kita mengelilingi Alam Baka lagi. 



Yang Shen : Guru, saya sudah siap. Berangkat. 


Chi Hoet : Sudah tiba. 



Yang Shen : 

Bukan-kah kita pernah kemari ? 

Kenapa kita tidak berhenti di luar kota. 

Kota Mati Penasaran dan langsung menunggu di sini. 



Chi Hoet : 

Buddha memandang EMPAT KELIHATAN sebagai kelihatan kosong, 

Pintu Neraka pun terlewati, 

karena KELIHATAN KOSONG, 

bebas melintasi, tidak akan terhalangi. 


* * 


Pertama kali ketika kamu Ku-ajak kemari, 

berhenti di luar Pintu Kota Mati Penasaran 

supaya kamu bisa maju selangkah demi selangkah, 

karena hari ini waktu-nya terbatas, 

maka langsung menerobos kemari, 

harap Manusia di Dunia mengerti, 

jika betapa bisa menghilangkan nafsu birahi, 

akan bebas dari tahanan di penjara, 

akan seperti saya, 

bebas ke sana kemari. 



Yang Shen : 

Guru, apa yang Kamu ajarkan akan saya terima. 

Oh, di depan sana 

ada Pejabat dan Jenderal sedang menuju kemari. 



Chi Hoet : Cepat berikan salam. 


Yang Shen : 

Selamat Bertemu lagi, Pejabat dan Jenderal, 

banyak Terimakasih atas Petunjuk kalian tempo hari, 

hari ini merepotkan lagi, 

mohon harap maklum. 




Pejabat : 

Tidak berani, 

silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam 

dan meninjau kembali Kota Mati Penasaran, 

jelaskan keadaan di sini di dalam Buku 

untuk menasehati Para Manusia di Dunia. 



Yang Shen : 

Banyak Terimakasih, 

Guru, mari kita ikuti mereka ke dalam. 



Chi Hoet : 

Kamu ikuti Jenderal dan Pejabat saja, 

Saya ada urusan lain, 

mau pergi sebentar. 



Yang Shen : 

Guru mau kemana, 

nanti siapa yang mengajak saya pulang. 



Chi Hoet : 

Kamu tidak usah bingung, 

setelah waktu-nya tiba, 

Saya akan kembali menjemput kamu. 



Jenderal : 

Yang Shen, kamu tenang saja, 

ikut saya, jalan ! 



Yang Shen : 

Dalam kamar yang dua ini 

memisahkan tahanan Laki-Laki muda 

dengan Wanita muda, 

ada yang rambut-nya terkulai, 

wajah-nya kelihatan sangat pucat 

dan memandangi saya terus. 

Pejabat, kenapa mereka di-kurung di sini. 



Jenderal : 

Mereka itu pacaran tapi tidak disetujui, 

sehingga nekat minum obat atau bunuh diri, 

setelah mati akan ditahan di sini, 

harap Manusia di Dunia, 

jangan berbuat nekat karena percintaan, 

tidak ada arti-nya. 

Sudah tidak bisa berpasangan 

dan sulit untuk hidup ber-dua. 



Yang Shen : 

Dalam penjara ini, 

kenapa terkurung Orang-orang yang patah kaki, 

hilang tangan 

atau otak-nya hancur bermandikan darah, 

sedang merintih kelihatan-nya sungguh kasihan. 



Pejabat : 

Mereka itu mati 

karena kecelakaan atau meninggal ke-tabrak mobil, 

karena ajal sesungguh-nya belum tiba, 

termasuk mati penasaran, 

Roh-nya akan ditahan di sini, 

sampai ajal-nya yang benar sudah tiba 

baru diserahkan Yiam Wong 

untuk di-sidang supaya adil. 



Yang Shen : 

Mana bisa begitu, 

sudah meninggal karena kecelakaan sudah kasihan, 

kini ditahan lagi di sini, 

tidak boleh ber-reinkarnasi lagi, 

saya pikir ini kurang adil. 



Pejabat : 

Kamu hanya mengerti urusan pertama, 

tapi tidak tahu urusan (alasan) lain lagi, 

ada yang memang ajal kematian-nya ditakdirkan begitu 

dan ada yang karena hal-hal tertentu 

sehingga diri-nya sengaja mati ditabrak mobil. 


* * 


Karena itu-lah Manusia, 

di Dunia suka memaki Langit maupun Bumi, 

kenapa Orang yang sering berbuat Amal Kebaikan 

meninggal-nya sering ke-tabrak mobil. 

Benar-benar tidak adil 

atau bertapa cara Buddha demi Kebaikan, 

kenapa masih diganggu Setan 

atau cobaan lain-nya. 

Apakah Langit sudah tidak melihat mata-nya ? 


* * 


Tidak itu karena sudah takdir yang ditentukan, 

supaya bisa melatih Hati Manusia 

lulus dari segala ujian 

baru menjadi Manusia di atas Manusia yang lain, 

apalagi badan hanya tubuh belaka, 

biar sudah hancur 

namun Hati, Semangat-nya tidak mati. 




Yang Shen : 

Sudah ada takdir karma-nya 

dalam TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA, 

KENAPA ADA LAGI YANG DISEBUT Mati Penasaran. 

Apakah itu bukan saling bertentangan. 

Kalau begitu Manusia di Dunia 

tidak akan percaya ada-nya Hukum Karma, 

coba Pejabat jelaskan, 

jangan sampai saya kebingungan. 




Pejabat : 

Karma TIGA KALI KEHIDUPAN di Dunia 

hanya-lah sebagian dalam Kehidupan Manusia, 

sebenarnya Manusia sejak dulu, 

lahir ke Dunia 

sudah melewati beberapa kali 

kembali menjadi Manusia 

dan Karma Kehidupan yang telah terkumpul 

begitu banyak-nya. 

Buddha membicarakan TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA karma-nya. 


* * 


Maka sebut-lah karma yang telah dibuat 

DI KEHIDUPAN TERDAHULU, 

KEHIDUPAN KINI 

dan KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG, 

tetapi yang disebut Kehidupan Dulu 

adalah Kehidupan yang lalu, 

Kehidupan beberapa kali yang dahulu, 

Manusia di Dunia salah menangkap arti-nya, 

bahwa karma yang terdapat di Kehidupan Sekarang ini 

karena akibat perbuatan di Kehidupan Dulu, 

bukan begitu yang boleh dikatakan 

bahwa KEHIDUPAN DULU HANYA BISA DINILAI 7 BAGIAN. 

KEHIDUPAN SEKARANG HANYA-LAH 3 BAGIAN 

arti-nya takdir tidak bisa berubah, 

namun Nasib bisa digeser. 




Yang Shen : 

Oh begitu, 

sebagian Manusia di Dunia, 

apa pun yang terjadi 

di-anggap karma yang dari Kehidupan yang Dulu 

sudah takdir-nya begitu, 

hingga timbul pemikiran yang salah, 

sebetul-nya tidak boleh begitu, 

coba di kamar kurungan depan, 

terdengar jeritan kesakitan tidak ber-henti-henti-nya. 

Yang di-kurung adalah Roh-Roh yang berdosa apa lagi ? 



Pejabat : 

Mereka adalah Roh-Roh yang mati di-bunuh 

atau Roh yang meninggal 

karena saling membunuh. 



Yang Shen : 

Apakah membunuh Orang atau di-bunuh karena karma, 

sudah ajal kematian tiba, 

kenapa di-kurung di Kota Mati Penasaran juga ? 




Pejabat : 

Alasan yang sama, 

benar ada yang memang pembalasan karma, 

sehingga mati saling membunuh, 

namun ada sebagian Manusia 

waktu hidup di Dunia 

tidak berbuat Amal Kebaikan, 

namun berbuat jahat itu pun asal-nya mati penasaran, 

harap Manusia di Dunia bisa mengerti uraian ini. 


* *


Jangan bilang 

saya bunuh mati dia 

karena dia punya hutang nyawa pada saya 

di Kehidupan Dulu. 

Ada pepatah bilang 

MUSUH BISA DIDAMAIKAN 

TETAPI JANGAN CARI PERMUSUHAN, 

biar saling punya hutang, 

bisa tidak ditagih, 

lebih bagus dan dapat Jasa Kebaikan pula. 


* * 


Jika Para Manusia 

bisa menghilangkan pikiran 

yang mau menang sendiri, 

rukun dengan Orang Lain, 

Kehidupan yang akur seperti di Langit 

tidak menganggu di Bumi. 

Maka penghuni di Neraka akan kosong, 

karma pun tidak ada lagi. 


* *


Karena itu Manusia harus menyayangi badan sendiri. 

Jaga perbuatan dan banyak Sembahyang 

dan yang disebut karma KEHIDUPAN DULU kini terbatas, 

hanya kebetulan. 


* *


Tetapi kalau benar-benar berbuat kejahatan, 

ini merupakan berbuat dosa baru 

dan ini menimbulkan karma 

di Kehidupan yang Akan Datang. 




Jenderal : 

Yang dikatakan oleh Pejabat, 

benar-benar tepat alasan-nya, 

Manusia di Dunia harus sadar, 

jika tidak percaya alasan itu, 

Manusia di Dunia tidak perlu membina diri lagi, 

menyebutkan yang punya tulang Buddha pun 

dasar-nya Dewa yang bisa lulus jadi Dewa Hoet 

atau bilang saya ditakdirkan kaya 

tetapi tidak mau bekerja 

itu sudah salah besar. 




Chi Hoet : 

Saya sudah kembali, 

yang dikatakan oleh Pejabat dan Jenderal tadi 

alasan yang dari Ajaran yang tepat, 

bisa menyadarkan Manusia 

sejak tercipta-nya Dunia ini 

setiap Manusia adalah Dewa-Dewa Hoet. 


* *


Karena berbuat kesalahan 

demi memikirkan keduniawian saja 

hingga menutup Hati Nurani asal-nya. 

Maka tidak bisa kembali ke asal, 

karena itu-lah diturunkan Ajaran yang benar, 

agar setiap Manusia mau membina diri 

untuk menyucikan diri 

dan bisa menghapuskan : KARMA 

hingga kembali ke waktu asal dulu. 


* *


Para Umat di Dunia jangan ber-mimpi lagi, 

maka cepat-lah membina 

agar jadi Dewa 

dan bagi yang tidak membina 

akan terjatuh ke Alam Jalanan Reinkarnasi. 

Dewa dan Setan juga yang berasal dari Manusia yang dijadikan 

dan bukan yang ditentukan oleh Langit, 

lihat-lah ke dalam KOTA MATI PENASARAN 

dan menghilangkan Kepercayaan yang menyesatkan. 




Yang Shen : 

Benar-benar suatu llmu Pengetahuan yang dalam, 

jika tidak dapat Petunjuk Pejabat serta Guru, 

Manusia di Dunia tidak akan mengerti. 

Harap Guru bisa memberikan penjelasan 

tentang ALASAN AJARAN lebih banyak 

agar bisa lebih menyadarkan Manusia, 

biar Orang yang membina diri 

dapat Pegangan dan Petunjuk, 

jangan sampai sudah meninggal 

masih belum atau tidak mengerti arti-nya AJARAN. 




Chi Hoet : 

Itu adalah Kewajiban saya 

untuk menolong Manusia jadi benar dan sempurna, 

cepat siap pulang. 



Yang Shen : 

Saya sudah siap dan sudah mantap duduk-nya, 

silahkan berangkat. 



Chi Hoet : 

Vihara Shen Shien telah tiba, 

Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.