Wali Ketua Pembina Alam Baka Tee Cong Ong Po Sat turun
Alkisah, untuk pulang ke Surga ada tersedia jalan bagi Umat Dunia,
namun sedikit Orang yang melalui-nya;
sedangkan untuk menuju ke Neraka tiada terdapat pintu-nya
namun yang ber-datangan malah ber-jubel.
* * *
Umat Dunia tak tahan kesepian,
tak betah pada suasana yang hening dan tenang,
cenderung suka bersandar pada yang ber-kuasa
dan memandang bulu Orang,
ter-perosok dalam pusaran arak, seks, harta dan kedudukan;
lautan penderitaan ini bagai tiada ber-tepi,
banyak Orang yang hanyut tertelan,
sehingga kini Neraka menjadi penuh sesak,
suara ratap tangis menggetarkan Langit.
Kami ber-kuasa atas sepuluh Istana Neraka,
menyaksikan Para Terhukum mengaduh dan ber-tebaran di mana-mana,
sungguh tak tega hati.
* * *
Makhluk yang berada di Alam Tri-Loka,
bersumber dari Roh Asal yang sama,
semua-nya karena hasrat nafsu
yang belum bisa ditanggalkan semenjak dari awal-nya
yang kini sudah tak bisa di-runut lagi,
sehingga tiada berkesudahan dalam kelahiran dan kematian,
menyaksikan betapa menderita-nya di Jalur Tumimbal Lahir
dan Kehidupan Para Umat yang tersiksa,
membuat Kami menghela nafas panjang.
Sia-sia rasa-nya hanya mempunyai ikrar untuk mengosongkan Neraka,
namun sayang tiada suatu hari
di-mana Para Makhluk akan habis tuntas terlintaskan.
* * *
Kaisar Giok Tee sungguh Maha Welas Asih,
mencurahkan perhatian atas keberadaan Anak-anak Tuhan,
oleh karena itu lalu memerintahkan Pihak Vihara Sheng Shian Thang
di kota Tai Chung
untuk menyusun Kitab "Melawat ke Alam Neraka",
menugaskan Buddha Ci Kung (Ci Hoet)
membimbing Roh Saudara Yang San Sheng
untuk melakukan lawatan Roh ke Alam Kuasa Neraka,
dengan mendapat sambutan dan layanan
dari pelbagai Direktorat (Seksi) Kuasa Neraka
se-sampai di tempat yang di-kunjungi-nya,
melakukan tutur basa basi dan perbincangan
dengan Yam Ong (Raja Neraka) dan Pejabat Neraka;
menelusuri hingga tuntas sepanjang perjalanan Alam Baka,
di-transkrip dan di-susun-nya menjadi Kitab Catatan Perlawatan,
yang mana mengandung Hukum Kebenaran yang Mutlak
dan pantas untuk dijadikan patokan dalam Pendidikan Rohani.
* * *
Tampak jelas sekali hukum pembalasan
yang ditimpakan pada Orang yang menipu hati nurani-nya
dan meninggalkan akal sehat-nya
serta Orang yang melakukan pelanggaran hukum dan kejahatan,
banyak sekali bukti perkara
yang dapat di-periksa di dalam Kitab nanti-nya,
ber-harap kepada sidang Pembaca,
sesudah membaca Kitab ini bisa menjadikan-nya sebagai sebuah peringatan,
dengan terhentak hati-nya segera sadar,
dan melakukan pertaubatan pada malam hari yang hening dan sunyi,
serta bertindak-lah dengan terang nurani-nya,
agar kelak di saat ajal menjemput
tak ter-perosok ke Alam Neraka,
di-mana di sana mendapat hukuman
dan di-perdaya oleh danyang danyang Neraka.
* * *
Barang siapa yang menganggap angin lalu Nasehat Kami,
kelak nanti di saat melolong
minta tolong tiada yang bisa menolong,
jangan-lah menyalahkan
mengapa Para Malaikat Dewa dan Buddha bagai tak ber-perasaan.
* * *
Kini menjelang di-terbitkan-nya
Kitab "Melawat ke Alam Neraka",
Kami memerlukan hadir di Vihara ini,
sekedar memberi beberapa pesan kata,
semoga begitu Kitab ini diluncurkan,
Para Mahluk dapat terlintaskan secara tuntas,
semoga Penghuni Neraka dapat lebih cepat di-kosong-kan,
agar Alam Dunia menjadi Taman Firdaus yang berbahagia.
Itu-lah yang Kami harap-kan.
* * *
Demikian-lah Prakata dari Tee Cong Ong Poo Sat
Turun dan hadir membawakan tulisan
melalui kontak Medium pada Vihara Sheng Shien Thang.
Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).